Dream - Seluruh 367 penumpang dan 12 awak pesawat Japan Airlines penerbangan JAL-516 berhasil menyelamatkan diri dari pesawat sebelum pesawat itu sepenuhnya dilalap api setelah tabrakan di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo.
Menurut CBS News, kecelakaan itu terjadi saat pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang lebih kecil saat mendarat, dan pesawat tersebut mengeluarkan asap dari sisinya saat terus berjalan di landasan.
Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito, menyampaikan, Pilot pesawat Bombardier Dash-8 milik penjaga pantai berhasil selamat, tetapi lima awaknya tewas.
Dalam waktu 20 menit, seluruh penumpang dan awak jet penumpang telah meluncur ke saluran darurat untuk menjauh dari pesawat.
Lantas, bagaimana ratusan penumpang bisa turun dari Airbus A350 tanpa ada korban jiwa atau cedera serius?
Salah satu faktor yang berperan dalam evakuasi besar-besaran itu adalah teknologi yang ada pada pesawat jet modern saat ini. Ia menyampaikan, Interior model pesawat baru dibuat agar tahan terhadap api.
“Dinding samping tidak terbakar secepat pada pesawat sebelumnya.” ujar Sumwait.
Badan pesawat modern itu terbuat dari serat karbon-komposit, bukan kulit aluminium konvensional.
Sehingga kemungkinan besar melindungi penumpang dari api karena tidak terbakar selama jangka waktu tertentu.
Selain itu, faktor semua penumpang dan awak kabin selamat karena prosedur evakuasi maskapai yang dilakukan dengan tepat.
“Pramugari meminta kami untuk tetap tenang dan memerintahkan kami turun dari pesawat,” kata salah satu penumpang, Satoshi Yamake, 59, kepada Reuters.
Video menunjukkan para penumpang berjalan dengan cepat namun tenang menuruni perosotan evakuasi tiup dan kemudian berlari menjauh dari pesawat.
“Ini menunjukkan pelatihan yang bagus,” kata Cox, konsultan keselamatan.
" Dan jika Anda melihat videonya, orang-orang tidak berusaha mengeluarkan barang-barang dari atas. Mereka berkonsentrasi untuk keluar dari pesawat," ucapnya.
Penumpang lain mengatakan kepada televisi NHK Jepang bahwa pramugari bersikap tenang dan menyuruh semua orang meninggalkan bagasi mereka, lalu semua lampu padam dan suhu di dalam kabin mulai meningkat.
Warga Tokyo Tsubasa Sawada, 28, mengatakan kepada Reuters bahwa terjadi ledakan di pesawat sekitar 10 menit setelah penumpang turun.
“Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa mati jika terlambat,” kata Sawada kepada Reuters.