Lansia di Sulteng Tahan Lapar Pakai Ikat Pinggang

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 2 April 2019 15:00
Lansia di Sulteng Tahan Lapar Pakai Ikat Pinggang
"Bantuan warga miskin sepertinya tak pernah mereka terima. Sebab, identitas mereka kata beberapa pihak tak jelas," kata Asman. Literally mengencangkan ikat pinggang.....

Dream - Kencangkan ikat pinggang. Idiom itu dipakai untuk berhemat. Menekan pengeluaran agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tapi, istilah itu benar-benar dilakukan oleh sepasang suami istri lansia di Desa Poni-poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Istilah itu dilakukan bukan dalam artian penghematan. Tapi karena menahan lapar karena tak ada makanan yang bisa dikonsumsi. Inilah kisah prihatin pasangan Tahir dan Nauru.

" Tetangga tak setiap hari bawa makanan. Suami juga tidak setiap hari dapat uang," kata Nuru, dilaporkan Liputan6.com, Selasa 2 April 2019.

Sehari-hari, Tahir bekerja sebagai pemanjat kelapa dengan upah sistem bagi hasil. Setiap kelapa yang berhasil dia dapat, akan dikupas dan dijemur untuk dijadikan kopra.

Tapi, semenjak tubuhnya bongkok, dia tak dapat lagi memanjat banyak pohon kelapa.

Tahir dan Nuru hidup dalam kemiskinan. Pasangan ini hanya hidup berdua dan tak memiliki keluarga.

" Tahir sekarang hanya bertugas memungut kelapa supaya dapat uang untuk membeli makanan mereka berdua. Kalau terpaksa, kadang masih panjat juga," kata Lislani, tetangga pasangan itu.

1 dari 1 halaman

Rumah Mirip Kandang

Kasmin, tetangga yang lain, menyebut pasangan ini tinggal di gubuk yang dibangunkan warga. Rumah tersebut terletak di dalam lorong yang tak begitu jauh dari jalan raya.

Gubuk tersebut terbuat dari kayu beratap rumbia. Terkadang, Nuru dan Tahir mengandalkan sambungan listrik dari tetangga, namun kadang hanya menggunakan penerangan lampu minyak.

" Kalau lihat langsung rumahnya, mirip kandang. Kasihan sebenarnya, kami juga sudah berusaha bantu-bantu," ujar Kasmin.

Tetangga lainnya, Asman, mengatakan, pasangan ini tak mendapat bantuan untuk warga miskin.

" Bantuan warga miskin sepertinya tak pernah mereka terima. Sebab, identitas mereka kata beberapa pihak tak jelas," kata Asman.

Sumber: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua

Beri Komentar