Mahasiswa Dikasihani Perampok (mirror.co.uk)
Dream - Entah apakah nasib mujur atau malang dihadapi oleh Levi de Boeck, 23 tahun. Seorang mahasiswa di Antwerp, Belgia ini mengalami perampokan, tetapi akhirnya dia justru mendapat pelukan dari perampok.
Levi mengatakan sempat dicegat oleh seseorang yang memakai penutup kepala dan membawa senjata. Perampok itu memaksa Levi menyerahkan ponsel dan dompetnya.
Perampok itu menggiring Levi ke mesin ATM dan memaksanya untuk mengambil uang sebesar 200 poundsterling, setara Rp4 juta. Tetapi, transaksi itu tertolak lantaran jumlah uang di rekening Levi tidak cukup.
Perampok itu kemudian memaksa Levi pergi ke tiga mesin ATM lain dan melakukan hal yang sama. Lagi-lagi, transaksi itu tertolak.
Di tengah upaya yang sia-sia itu, si perampok kemudian pergi ke toko dan membeli rokok dengan kartu ATM milik Levi. Sesaat kemudian, kejadian menakjubkan terjadi.
Perampok itu menghampiri Levi dan memeluknya. " Maaf, kondisimu lebih buruk daripada saya," ujar Levi menirukan ucapan perampok, dikutip Dream.co.id dari mirror.co.uk, Senin, 25 Mei 2015.
Si perampok bahkan mengembalikan dompet dan ponsel milik Levi. Sesaat kemudian, perampok itu melarikan diri.
Polisi saat ini tengah memburu perampok tersebut dan meminta warga yang mengetahui ciri-ciri pelaku untuk melapor. Polisi percaya pelaku pernah melakukan perampokan sebelumnya. (Ism)
Ampunan Itu Telah Bawa Perampok Ini Masuk Islam
Dream - Ini kisah Mohammad Sohail. Pemilik toko “ Shirley Ekspres” di Long Island, New York, Amerika Serikat, yang berhasil mengubah seorang perampok menjadi Muslim.
Kisah itu bermula pada Mei 2009. Kala itu, Sohail hendak menutup toko, karena malam sudah larut. Namun, tiba-tiba seorang pria merangsek ke dalam toko sambil memegang tongkatbaseball.
Pria itu rupanya berniat merampok. Pria itu mengancam dan meminta uang kepada Sohail. Namun, Sohail dengan sigap mengambil senapan yang disimpan di bawah meja dan menodongkannya ke wajah perampok itu.
Merasa kalah senjata, sang perampok berlutut. Memohon ampun dan meminta agar Sohail tak menembaknya. Padahal, Sohail tak pernah mengisi senapannya itu dengan peluru. Dia hanya menakut-nakuti perampok tersebut.
Perampok itu terus memohon. Air matanya bercucuran. “ Maafkan saya. Saya tak punya makanan. Saya tak punya uang. Seluruh keluarga saya kelaparan. Jangan panggil polisi. Jangan tembak saya,” demikian kata Sohail menirupan permohonan perampok itu.
Rupanya, Sohail, yang kala itu berusia 48 tahun, sangat tersentuh dengan pengakuan perampok tersebut. “ Ketika saya melihat dia mulai menangis seperti itu, saya merasa benar-benar buruk baginya. Saya berkata, oh man, ini sesuatu yang berbeda.”
Sohail lantas meminta pria itu untuk berjanji tak pernah merampok lagi. Pria asal Pakistan tersebut kemudian memberikan uang US$ 40 kepada perampok itu.
Dan kebaikan Sohail itu rupanya telah membuat hati sang perampok tergetar. Perampok itu mengungkapkan keinginannya menjadi seorang muslim. Dan kemudian dia membaca Syahadat. Sohail memberikan nama Nawaz Sharif Zardari untuk pria tersebut.
Sohail kemudian meninggalkan pria itu. Dia hendak mengambil susu untuk diberikan kepada perampok tersebut. Namun saat kembali, dia sungguh terkejut. Perampok itu telah kabur sambil membawa uang pemberian Sohail dan beberapa makanan.
Sohail dan polisi Suffolk County tidak tahu siapa sebenarnya pria yang berusaha merampok itu. Setelah insiden Mei, Sohail menyatakan tak akan menuntut perampok itu.
Kisah Sohail itu mengundang banyak simpati. Kisah itu bahkan telah banyak menginspirasi di seluruh negeri. Sohail banyak menerima berbagai macam surat kekaguman yang dialamatkan ke The Shirley Ekspres. Perampokan itu juga terekam CCTV dan kemudian diunggah ke lamanYoutube. Laman CNN juga menulis kisah ini pada 4 Desember 2009.
“ Orang-orang besar yang mampu melakukan tindakan besar. Anda adalah orang Amerika yang besar,” demikian bunyi salah satu surat.
Sohail bahkan menemukan beberapa ratus dolar dalam surat-surat itu. Dan bukannya memiliki uang itu, Sohail memilih mendermakan pemberian tersebut dengan cara menawarkan makanan gratis maupun kopi kepada orang-orang tak mampu di sekitar tokonya. Makanan dan minuman gratis itu diberikan Sohail setiap jam 9 malam.
Namun, ada salah satu amplop yang mengejutkan Sohail. Amplop yang diterima pada hari Rabu itu berbeda dari surat-surat sebelumnya.
Surat bercap pos 11 November 2009. Tak ada keterangan siapa pengirimnya. Begitu pula alamatnya. “ Anda mengubah hidup saya,” demikian bunyi pembuka surat tersebut.
Dalam surat itu, sang pengirim mengaku menyesal atas perbuatannya enam bulan yang lalu. “ Pada saat itu saya tak punya uang, tak punya makanan di meja, tak punya pekerjaan. Tapi saya punya pilihan.
“ Saya tahu bahwa itu salah, tapi saya tak punya pilihan. Saya harus memberi makan keluarga saya. Ketika Anda menodongkan senapan itu ke kepala saya, saya yakin 100% bahwa saya akan mati.”
Rupanya surat misterius ini dikirim oleh pria yang mencoba merampok Sohail enam bulan sebelumya. Melalui surat itu pula pria yang pernah akan merampok itu mengaku ingin menjadi “ muslim yang benar”, seperti Sohail. Pria itu juga mengaku kehidupannya sudah berubah drastis sejak masuk Islam.
“ Saya sangat senang bahwa seseorang telah mengubah hidupnya,” kata Sohail.
Sohail berharap orang yang ernah ingin merampoknya itu benar bertobat dan melakukan perbuatan yang baik. Dan dia yakin akan hal itu.
“ Jadi sekarang dia adalah orang yang baik dalam komunitas ini dan saya sangat senang untuk itu. Dia tinggal keluar dari kesulitan, dia tidak di penjara, dia mengurus keluarganya,” tamabah Sohail.
Muhammad Ali Selamatkan Ibunda dari 7 Perampok
Dream - Bocah asal Balsall Heath, Birmingham, Inggris, Muhammad Ali, menjadi pahlawan bagi keluarganya. Bocah berusia 6 tahun itu berhasil melindungi ibu dan saudara-saudaranya dari tujuh perampok yang memasuki rumahnya pada 2 Oktober silam.
Dikutip Dream dari Birmingham Mail, Kamis 4 Desember 2014, para perampok itu masuk ke dalam rumah sekitar pukul 08.30 malam. Mereka meminta seisi rumah mengangkat tangan. Ibu Ali, Rifat Akram, sangat ketakutan. Sebab sang suami, Mohammed Saiz masih berada dalam perjalanan, dari kantor menuju rumah.
Para perampok semakin beringas. Mereka menodongkan senjata dan meminta Rifat menunjukkan tempat penyimpanan emas dan uang tunai. Tak hanya itu, para perampok juga mengobrak-abrik laci. Mengeluarkan seluruh isi lemari. Namun tetap tak menemukan emas dan uang tunai seperti keinginan mereka.
Kesal tak mendapat barang berharga, salah satu perampok menyandera anak terkecil Rifat yang masih berusia satu tahun, Adan Shahyan. Rifat berpikir para perampok itu akan membunuhnya. Karena keluarganya memang tak punya emas seperti yang dicari. Rifat juga hanya memiliki uang sebesar 5 poundsterling di saku.
" Saya sangat takut. Saya pikir tidak ada yang bisa menyelamatkan kami. Saya mencoba untuk berpikir bagaimana saya bisa meminta bantuan," tutur Rifat.
Beberapa saat kemudian, perampok itu meraih telinga Rifat. Berusaha melepas paksa anting-anting yang dia kenakan. Namun saat itulah Ali muncul dari balik pintu. " Menjauh dari Ibu saya. Jangan menyentuhnya," kata Rifat menirukan anaknya.
Ali kemudian memeluk Rifat. Memberikan perlindungan dan terus menguatkan agar sang ibu tidak takut dalam tekanan itu. Ali juga marah ketika para perampok itu kembali mencoba melepas anting bundanya. " Tidak! Jangan sentuh dia, aku akan melepasnya."
" Dia terus berkata, tidak ada yang akan terjadi, aku bersamamu Bu. Berikan apa yang kita miliki. Menyerahkannya dan meminta mereka pergi," tambah Rifat.
Dan akhirnya para perampok itu pergi karena memang tak mendapat barang berharga di rumah itu. " Dia begitu berani. Saya pikir saya tidak bisa berbuat apa-apa, tapi dia mencoba untuk memotivasi saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya bisa. Dia menyelamatkan keluarga hari ini," ujar Rifat bangga.
Karena keberanian itu, Ali mendapat penghargaan Alan Henning Youth Award di Balsall Heath Forum. Dia diakui sebagai pahlawan di lingkungan Balsall. Dan namanya pun ditulis sebagai berita utama di berbagai media lokal.
Inspektur Polisi West Midlands, Baz Javid, yang memberikan penghargaan itu mengatakan, Ali merupakan sosok inspiratif.
" Ini sangat menakjubkan, melihat anak kecil ini telah menunjukkan keberanian melindungi ibunya, dan saya merasa terhormat telah mampu untuk membagikan penghargaan Alan Henning kepadanya," tutur Javid.
Aksi Heroik Pemuda Muslim Tampan Tolong Wanita dari Perampok
Dream - Seorang mahasiswa Uni Emirat Arab yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat berhasil menyelamatkan wanita muda yang menjadi korban perampokan.
Tidak hanya itu, pemuda 21 tahun bernama Khalifa Al Maamari itu bahkan membantu polisi menangkap perampok tersebut.
Maamari sedang berada dalam mobil dengan temannya dan berhenti di lampu merah di perempatan di negara bagian Tennessee.
Saat itu, ia melihat seorang wanita muda sedang menyeberang dan tiba-tiba sebuah mobil menabraknya.
Pengemudi mobil itu kemudian keluar dan langsung merebut tas wanita muda yang sedang tergeletak di tengah jalan karena cedera. Setelah berhasil mengambil tas, perampok itu langsung kabur menuju sebuah gang.
Maamari melihat tidak ada orang yang berusaha menolong wanita muda yang cedera itu. Tanpa mengindahkan keselamatannya, Maamari langsung memarkir mobilnya di tengah jalan untuk melindungi wanita itu agar tidak ditabrak mobil lainnya.
" Sebagian besar pejalan kaki malah menyingkir dan sepertinya tidak ingin terlibat. Saat beberapa yang lain melihat aksi saya, mereka baru tergerak dan langsung datang menolong," kata Maamari.
" Salah satu dari mereka kemudian memanggil polisi dan ambulans yang langsung membawa wanita itu ke rumah sakit. Saya kemudian memberitahu polisi ke arah mana perampok itu lari."
Maamari menambahkan, polisi kemudian mengejar perampok tersebut dan menurut kabar terakhir dia sudah tertangkap.
" Saya sebenarnya sedikit takut melakukan ini karena hampir semua yang melihat kejadian mencoba untuk tidak terlibat. Tapi sebagai orang UEA saya terbiasa melakukan hal-hal semacam ini," katanya.
Maamari mengatakan ia sempat dibawa ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan dan polisi kemudian berterima kasih atas apa yang dilakukannya. Anda suka dan mendukung aksi berani si pemuda muslim tampan itu? klik di sini.
Bocah Perempuan 10 Tahun Ini Berani Lawan Perampok
Dream - Bocah asal San Jose, California, Amerika Serikat, Sophia Contos, 10 tahun, berani melawan perampok yang akan merampas uang sebesar USD300 atau setara Rp3.843.900 dari tangannya. Uang itu didapat Contos dari hasil berjualan kue bersama teman-temannya sesama anggota Pramuka.
Contos mencoba mempertahankan uang tersebut yang tersimpan di sebuah kotak saat diambil paksa oleh si perampok yang diketahui bernama Cody Phillip Gintz, 23 tahun.
" Saya lihat orang itu melirik ke kotak sehingga saya segera mendekap kotak itu. Orang itu menarik kotak saya. Saya berusaha melawan, tapi orang itu terlalu kuat dan akhirnya dia berhasil membawanya," ujar Contos, seperti dikutip Dream.co.id dari Dailymail.co.uk, Selasa, 24 Februari 2015.
Sadar tidak kuat melawan, Contos lalu berteriak saat Gintz mencoba melarikan diri. Teriakan itu didengar ibunya. Kemudian, ibu Contos segera melihat mobil yang dikendarai Gintz dan menghapal pelat nomor mobil itu.
Seketika, polisi berhasil menangkap Gintz. Di hadapan polisi, Gintz mengaku baru pertama kali melakukan perampokan. Ia terpaksa melakukan itu lantaran butuh uang untuk membeli heroin, karena sudah kecanduan.
Saat ini, Gintz terpaksa mendekam di dalam penjara. Ia mengaku sangat menyesal dan ingin meminta maaf kepada Contos.
" Saya merasa tidak tenang karena adik saya juga seorang anggota Pramuka dan kejadian itu membuat saya teringat padanya," ungkapnya.
Kocak! Perampok Bank Berhenti untuk Ngopi
Dream - Seorang perampok biasanya berusaha sekuat tenaga untuk bersembunyi. Bila perlu hingga berhai-hari. Namun aksi perampok di Amerika Serikat (AS) ini sungguh diluar kelaziman.
Entah karena haus atau memang sudah terlalu kecanduan, seorang perampok yang baru saja merampok sebuah buah tertangkap saat tengah mengantre antre.
Mengutip laman emirates247, Sabtu, 28 Februari 2015, aksi penangkapan dilakukan saat si perampok akan minum kopi di sebuah gerai cepat saji yang terletak tak jauh dari tempatnya merampok.
Polisi menjelaskan seorang pria mendekati kasir Hudson City Savings Bank di Lodi, San Joaquin County, California, pada Senin kemarin. Pria itu kemudian meletakkan air soft gun di meja kasir dan meminta sejumlah uang.
Setelah mendapatkan uang yang dimintanya, perampok itu melarikan diri dengan membawa kabur US$ 4 ribu.
Kepada harian Record, kepala polisi David Pegg mengatakan seorang petugas kemudian melihat seorang pria yang cocok dengan deskripsi tersangka di dekat pintu masuk Dunkin Donuts. Rupanya si perampok itu tengah antre untuk membeli kopi.
Pegg mengatakan setelah berbicara dengan pria bernama Michael Cassano itu, petugas menemukan senjata dan uang tunai.
Warga Oakland Gardens, New York berusia 38 tahun itu pun ditangkap dengan tuduhan melakukan perampokan dan pelanggaran membawa dua senjata. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN