Ilustrasi Pekerja Wanita (Shutterstock)
Dream - Somalia mendirikan unit media khusus wanita pertama yang ditujukan untuk melindungi jurnalis perempuan dari ketidakadilan dan pelecehan di tempat kerja.
Media bernama 'Bilan' ini sepenuhnya didanai oleh Program Pembangunan PBB dan berkantor di Dalsan Media Group di Mogadishu.
Tim yang beranggotakan enam wanita ini akan memproduksi konten untuk TV, radio dan media online tentang isu-isu seperti kekerasan berbasis gender, perempuan dalam politik dan pengusaha perempuan.
“ Sudah terlalu lama jurnalis perempuan Somalia diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Sekarang kami sepenuhnya bertanggung jawab atas ruang redaksi dan narasinya," kata Nasrin Mohamed Ibrahim, pemimpin redaksi Bilan dikutip dari Arab News, Kamis 14 April 2022.
Wakil Editor Bilan Fathi Mohamed Ahmed mengatakan media khusus wanita ini akan menyuarakan hal-hal yang selama ini dianggap tabu.
Dengan adanya media ini, ia berharap seluruh perempuan di Somalia dapat menyuarakan pendapat mengenai masalah yang tidak pernah berani mereka bicarakan dengan pria.
Media Bilan akan menjadi proyek setahun di Somalia. Namun, perwakilan UNDP di Mogadishu, Jocelyn Mason yakin bahwa ini akan menjadi media permanen dan berpotensi meluas ke wilayah Somalia.
“ Kami berharap ini akan menjadi game-changer untuk kancah media Somalia. Membuka peluang baru bagi jurnalis perempuan dan menyoroti topik baru yang telah diabaikan, terutama yang penting bagi perempuan,” kata Mason.
Jurnalis perempuan di Somalia telah melaporkan dilecehkan tidak hanya di jalan-jalan, tetapi di kantor mereka sendiri.
Mereka sering tidak diberi kesempatan mengikuti pelatihan dan promosi, dan ketika seorang wanita mencapai posisi otoritas, dia sering diabaikan sementara laki-laki junior mengambil alih.
“ Saya percaya Bilan akan menjadi media perubahan bagi wanita di Somalia. Saya berharap ini akan memberi kita kebebasan dan keamanan untuk melakukan jenis jurnalisme yang berbeda di luar politik dan konflik yang biasa, ” kata jurnalis Bilan, Naciima Saed Salah.
Dream - Istilah flexing alias pamer kekayaan tengah menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Contoh flexing adalah seorang influencer yang pamer barang-barang merek tertentu atau hal-hal terkait pamer kemewahan lainnya di media sosial.
Terlebih, pasca ditangkapnya sejumlah orang yang dilabeli sebagai crazy rich lantaran terjerat dugaan kasus penipuan investasi. Beberapa nama seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan sebelumnya dikenal sebagai sosok yang gemar memamerkan barang-barang mewah di media sosial.
Berbeda dengan mereka yang sering mendapat julukan sebagai crazy rich, beberapa orang superkaya asli justru memiliki gaya berbeda. Mereka malah cenderung jarang menunjukkan seberapa banyak harta yang dimiliki.
Mengutip Merdeka.com, berikut adalah perbedaan gaya antara orang super kaya dengan mereka yang sering dijuluki sebagai crazy rich.
Baru-baru ini, sosok Indra Kenz menjadi sorotan publik lantaran ia membeli mobil listrik mewah Tesla lantaran tidak bisa tidur. Pria yang dikenal dengan julukan crazy rich Medan itu membeli mobil tersebut seharga Rp1,5 miliar.
Selain itu, melalui unggahan di kanal YouTubenya, pria yang dikenal dengan jargon 'murah banget' itu juga pernah memamerkan momen ketika ia membeli dua mobil mewah sekaligus. Dalam videonya, terlihat Indra memborong mobil Lamborghini dan Rolls Royce dengan total sebesar Rp18 miliar.
Saat ini, Indra ditangkap oleh pihak kepolisian lantaran ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan investasi bodong aplikasi Binomo.
Selain Indra Kenz, nama Doni Salmanan yang dikenal sebagai crazy rich Bandung juga sempat ramai jadi sorotan karena beberapa aksinya. Mulai dari memberi donasi kepada gamers Reza Arap sebesar Rp1 miliar, bagi-bagi uang di lampu merah, dan lain sebagainya.
Melalui laman media sosialnya, Doni juga kerap menunjukkan beberapa barang-barang mewahnya seperti mobil sport Lamborghini Aventador seharga Rp8 miliar, koleksi motor sport, dan lain sebagainya.
Sama seperti Indra, kini Doni juga sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan berkedok investasi.
Berbeda dengan Indra Kenz dan Doni Salmanan, sosok bos jalan tol Jusuf Hamka justru dikenal sebagai pengusaha yang sangat sederhana. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Babah Alun itu lebih sering menunjukkan momen ketika ia makan di pinggir jalan sambil berinteraksi dengan warga.
Salah satunya ia pernah membagikan momen ketika dirinya sedang makan di sebuah Warteg. Meski mengendarai mobil mewah jenis Hummer, Jusuf Hamka nampak tidak enggan masuk ke dalam sebuah warung makan yang berada di pinggir jalan.
Begitu sederhana, pengusaha jalan tol ini hanya mengenakan kaus oblong warna merah dan celana jeans pendek. Ia tampak santai menyantap hidangan sederhana di warung makan tersebut.
Selain itu, Jusuf Hamka juga sempat mengunggah video di Instagramnya yang memperlihatkan momen saat ia membeli peci seharga Rp35 ribu di pasar loak.
Hampir sama dengan Jusuf Hamka, bos Djarum juga ternyata gemar makan di warung pinggir jalan. Bos perusahaan Djarum dan Bank BCA ini, dikenal sebagai sosok yang sederhana dan suka makan di pinggir jalan.
Beberapa waktu lalu, sebuah foto yang merekam potret Bambang Hartono sedang makan sendirian di sebuah warung sempat viral di media sosial. Ia terlihat tengah menikmati makanan di warung Tahu Pong, Semarang.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik