Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Minggu, hari ini 4 Agustus 2019, menjelang pukul 12.00 siang hari ini masyarakat Jakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan listrik yang mati tiba-tiba. Hal serupa juga terjadi di beberapa daerah lainnya.
Selain listrik, jaringan komunikasi dan sistem lainnya pun ikut lumpuh. PLN melalui akun instagramnya @Pln.up3bantenutara menyebutkan sistem Jakarta-Banten tidak berfungsi.
" Mohon maaf atas gangguan yang terjadi, saat ini pukul 11.48 wib sistem Jakarta Banten black out padam," tulis unggahan tersebut tersebut, Minggu, 4 Agustus 2019.
Sementara itu, Humas PLN, Intan memohon maaf atas insiden tersebut.
" Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan ini," ujarnya.
Diinformasikan saat ini pihak PLN tengah mencari penyebab pasti matinya listrik tersebut. PLN berjanji segera memberikan pengumuman resmi mengenai hal itu.
" Kami sedang menanyakan informasi terkait gangguan ini, segera kami infokan pada kesempatan pertama," tutupnya.
Laporan Yayu Agustini Rahayu/ Merdeka.com
Dream - Masyarakat terus mengembangkan kreativitas untuk mengelola sampah. Salah satunya menukar sampah dengan pulsa listrik.
Cara ini dikembangkan oleh tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia yang memberikan penyuluhan dan solusi pengolahan sampah di Desa Sarimukti, Pasirwangi, Garut, Jawa Barat.
Tim Pengmas UI bersama tiga lembaga, Creative Institute, Holistika Institute, dan Star Energy, menggagas Bumi Runtah Token (Buruken) atau rumah sampah token. Sampah yang sudah dipilah bisa ditukar dengan token pulsa listrik.
Ketua Tim Pengmas UI, Astari Dwiransi, mengatakan, program Buruken menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga kelestarian lingkungan. " Respons dan antusiasme warga dalam kegiatan ini cukup tinggi," kata Astari, Senin 22 Juli 2019.
Astari mengatakan, hasil sampah yang dikumpulkan nantinya akan disetor ke pengepul. " Kami pun berikan pengenalan tipe-tipe sampah mulai organik, anorganik, hingga B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)," ujar dia.
Direktur Creative Institute, Heri M Tohari, menyebut tujuan utama program ini yaitu mengoptimalkan potensi sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi warga.
" Bahwa di antara belantara sampah yang terserak, tersimpan mutiara emas yang mengantarkannya hidup mandiri dan mendukung upaya pemuliaan lingkungan," kata dia.
Selain di Sarimukti, lembaganya akan mengajak tim pengabdian UI menggarap desa lain di wilayah binaan Star Energy, yang telah terkoneksi listrik dengan baik. " Patokannya yang memiliki daya 450 watt," kata dia.
Heri menyebut, selain menggulirkan program Burukeun dia juga memulai program penghijauan yang melibatkan tokoh masyarakat sekitar.
" Kami punya program dai tangkal (dai menanam pohon) dan preman tangkal (preman penanam pohon)," kata dia.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Dream – Seorang pengendara motor di Uttar Pradesh, India, kesal setelah ditilang polisi. Dia ditindak karena kedapatan tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motornya.
Sebagai bentuk penindakan, polisi menilai pria itu dengan denda senilai 500 rupee atau sekitar Rp102 ribu.
Rupanya tindakan polisi membuatnya diselimuti dendam. Pria yang berprofesi sebagai tukang listrik itu melakukan aksi pembalasan dengan memutus aliran listrik kantor polisi.
Dikutip dari Rushlane, Jumat 2 Agustus 2019, pria bernama Srinivas ini dihentikan oleh polisi bernama Ramesh Chandra. Dia ditilang saat hendak pergi ke daerah Badi Chapeti untuk memperbaiki gangguan listrik.
Srinivash ditilang karena tidak pakai helm. Sang petugas mengeluarkan surat tilang dan denda 500 rupee.
Awalnya, dia meminta keringanan untuk tidak didenda, tapi tak diindahkan oleh polisi.
Dia juga berusaha berdamai dengan petugas, tapi upaya itu tak mempan. Srinivas mengatakan tak bisa membayar tilang karena penghasilannya hanya 6 ribu rupee (Rp1,23 juta) per bulan.
Kesal ditiliang, Srinivas meminta rekannya untuk mengecek tagihan kantor polisi Linepar. Upaya pembalasannya berhasil.
Kantor polisi tempat petugas penilangnya itu ternyata menunggak tagihan 6,62 juta rupee atau sekiyat Rp135,8 juta sejak Januari 2016.
Tanpa banyak berkata-kata, pria ini segera berjalan menuju kantor polisi incarannya. Dia langsung memutus pasokan listrik ke kantor polisi itu.
Perbuatannya membuat aliran listrik ke kantor polisi terhenti selama empat jam. Listrik kembali mengalir setelah seorang polisi senior menyelesaikan masalah dengan departemen listrik setempat.
Ketika dimintai penjelasan, Srinivas mengatakan pemutusan dilakukan karena tunggakan listrik.
Polisi mengatakan pihaknya menilangnya karena Srinivas tak pakai helm. Pria ini membalasnya dengan pemutusan listrik dilakukan sebagai hukuman tagihan listrik tak dibayar.
Polisi pun membayar tagihan listrik kantor polisi Linepar. Mereka mengeluh karena beban puncak mencapai 10 kW, padahal konsumsi listrik rendah.
Namun, departemen listrik menyebut tagihannya membengkak karena kelebihan pemakaian peralatan polisi.
Masalah belum berakhir. Polisi tetap akan menindaklanjuti keluhan departemen listrik terhadap tindakan Srinivas yang memutus listrik tanpa pemberitahuan.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati