Selain Gedung MPR, 4 Tempat Ini Pernah Dipakai Pelantikan Presiden

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 20 Oktober 2019 13:00

Presiden Terpilih Joko Widodo Mengucapkan Sumpah Jabatan Saat Pelantikannya Di Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Di mana saja lokasi itu?

Dream - Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden hari ini, Minggu, 20 Oktober 2019. Seperti pada pelantikan periode pertama lalu, Jokowi dan Ma'ruf akan dilantik di Gedung Kura-Kura Kompleks Parlemen, Jakarta.

Selain nama Jokowi, gedung itu menjadi saksi empat presiden lain di sejarah republik membacakan sumpah dan pelatikan.

Tercatat mendiang Soeharto dan Abdurahman Wahid atau Gus Dur, serta Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan empat orang yang mengucap sumpah di gedung itu.

Tapi, sejarah mencatat, ada tiga lokasi lain yang menjadi tempat pelantikan presiden. Di mana sajakah itu?

1 dari 3 halaman

1. Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri

Gedung Pancasila (Foto: Situsbudaya,id)

Gedung ini dulu bernama Road van Indie atau Volksraad. Cagar budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini menjadi lokasi pelantikan Presiden ke-1 RI, Soekarno dan Wakil Presiden ke-1 RI, Mohammad Hatta.

Selain itu gedung yang berlokasi di Pejambon, Jakarta Pusat ini menjadi saksi perdebatan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

2 dari 3 halaman

2. Keraton Yogyakarta

^{Pelantikan Soekarno sebagai Presiden RIS di Keraton Yogyakarta (http://www.lenterajogja.com)}

Yogyakarta merupakan bagian penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Yogya sempat menjadi Ibu Kota Indonesia saat Agresi Militer II.

Keraton Yogyakarta memainkan sejarah penting di masa itu. Selain itu, keraton juga menjadi saksi pelantikan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).

Soekarno dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 17 Desember 1949, di Sitihinggil Keraton Yogyakarta

3 dari 3 halaman

3. Istana Negara

^{Pelantikan BJ Habibie sebagai presiden (Foto: Merdeka.com)}

Pada 21 Mei 1998, gedung MPR/DPR masih diduduki mahasiswa. Menanggapi situasi bangsa, Presiden ke-2 RI, Soeharto mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden.

Sebagai gantinya, Wakil Presiden BJ Habibie naik sebagai presiden.

Pelantikan Habibie digelar di Istana Negara. Upacara pengangkatan Habibie ini sempat menjadi perdebatan karena dianggap inkonstitusional karena hanya dilakukan dihadapan Mahkamah Agung dan beberapa pejabat MPR dan DPR.