LSM Indonesia Galang 30 Ribu Paket Sembako untuk Palestina

Reporter : Gladys Velonia
Kamis, 1 Februari 2018 17:01
LSM Indonesia Galang 30 Ribu Paket Sembako untuk Palestina
Dua musisi, Opick dan Melly Goeslaw akan turut membantu pengiriman paket ini.

Dream - Aliansi LSM dan Organisas Non Pemerintah (NGO) Kemanusiaan Indonesia akan mengirim 30.000 paket sembako untuk warga Gaza, Palestina. Kiriman sembako itu dilakukan usai tiga serangan militer Israel dan blokade selama 11 tahun terakhir.

Koordinator Aliansi LSM dan NGO Kemanusiaan Indonesia, Amrozi M Rais mengatakan dua juta penduduk Palestina saat ini hidup dalam kondisi tidak layak.

" Mereka manusia seperti kita yang membutuhkan pekerjaan layak, layanan kesehatan, pendidikan dan kemudahan bertransportasi," ujar Amrozi di Depok, Jawa Barat, Rabu 31 Januari 2018.

Bantuan kemanusiaan yang akan diberikan kepada rakyat Gaza berupa 30 ribu paket sembako, senilai USD40 per paket, setara Rp536 ribu. Di setiap paketnya berisi bahan makanan pokok serta kelengkapan sandang yang dibutuhkan warga Palestina.

" Saya harap rakyat Indonesia dapat mendukung kampanye ini hingga terciptanya kondisi yang layak bagi masyarakat Gaza. Pengumpulan paket sembako ini akan dilakukan selama 1 bulan, kemudian langsung dikirimkan ke Gaza," jelas Amrozi.

Pada kesempatan ini, Opick dan Melly Goeslaw akan kembali turun tangan mendukung gerakan ini.

" Insya Allah 30 ribu sembako akan segera dikirimkan. Karena kita tahu 2 juta penduduk di Gaza butuh kekuatan yang banyak, ayo kita bergandeng tangan untuk memberi bantuan!" ujar Opick berseru.

" Semua yang kita himpun ini adalah rasa kasih sayang kita kepada mereka. Berapapun bantuannya, saya yakin akan membuat mereka semakin kuat karena mereka tahu di luar sana banyak yang sayang kepada mereka," kata Melly.

Sejauh ini, sudah terkumpul sebanyak 10.000 paket. Kedepannya bantuan seperti ini akan dihimpun dan diberikan secara rutin kepada warga Palestina.

Saat ini, kata Amrozi, angka kemiskinan di Gaza mencapai 80 persen, dan 65 persen diantaranya berada di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, angka pengangguran meningkat sebanyak 50 persen. Separuh jumlah pengangguran itu pemuda dan lulusan universitas.

Selain itu terdapat 21 ribu anak yatim yang tidak mendapat santunan disebabkan adanya pelarangan dan penutupan rekening LSM oleh Israel. Di bidang industri terdapat 80 persen pabrik yang tidak bisa beroperasi akibat larangan dari Israel.

Sementara itu, sebanyak 40 persen pemukiman warga Palestina rata dengan tanah dalam agresi militer Israel pada 2014.

Gerakan ini juga didukung lembaga kemanusiaan asal Turki Hayat Yolu.

(Sah)

 

Beri Komentar