Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Mahasiswa IPB tewas dalam kondisi kaku di lingkungan kampus Dramaga. Jasadnya ditemukan pada Rabu sore, 17 November 2021.
Mahasiswa berinial HRP, 23 tahun, asal Jakarta itu diduga meninggal akibat gigitan ular berbisa. Diketahui sebelum tewas, korban sempat menjalankan praktikum di kebun percobaan IPB Dramaga.
Kepala Desa Babakan, Syaehu Syam, mengatakan jasad korban ditemukan terbujur kaku di Kebun Cikabayan sekitar pukul 15.00 WIB. Petugas kampus segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dramaga.
" Infonya sedang melakukan penelitian, saat olah TKP di lokasi katanya digigit ular kobra," ujar Syaehu.
Jenazah korban sempat dibawa ke rumah sakit. Atas permintaan keluarga, jenazah korban akhirnya dimakamkan di Babakan.
" Alasannya untuk mempermudah proses pemulasaraan dan pemakaman, biar tidak bolak-balik (Bogor-Jakarta)," kata Syaehu.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Dramaga, Inspektur Satu Chandra Purba, menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan petugas kampus IPB. Pihaknya segera menggelar olah TKP usai mendapatkan laporan.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka diduga bekas gigitan ular berbisa. Luka terdapat pada bagian kaki.
" Korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans kampus IPB," kata Chandra.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Drajat Martianto, menyampaikan turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban.
" Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga amal ibadah Almarhum diterima Allah SWT dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoha keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah ini," kata Drajat.
Menurut Drajat, HRP meninggal dunia saat praktikum lapangan. Dia pun meminta seluruh sivitas akademika IPB agar lebih berhati-hati dalam menjalankan praktikum.
" Kami meminta agar IPB lebih berhati-hati dan menerapkan K3 dengan menggunakan perlengkapan keselamatan yang memadai," ucap Drajat, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Baru-baru ini reptiler Heru Gundul dan Suwa Petualang menemukan ular piton berukuran besar sedang bersembunyi di sarangnya.
Penemuan ular piton tersebut sebenarnya tidak disengaja. Heru Gundul dan Suwa yang merupakan teman Panji Petualang sebenarnya hendak mencari bambu pethuk.
Namun saat menjelajah area tempat tumbuhnya pohon bambu pethuk, kedua pria yang sama-sama bergaya plontos ini menemukan seekor ular piton.
Menurut Suwa, ular piton yang ditemukan itu berjenis kelamin betina dan kebetulan sedang bunting. Menurut perkiraan Suwa, ular piton itu akan bertelur satu hingga dua minggu lagi.
Tampak dalam video yang diunggah di kanal Youtube SUWA PETUALANG, tubuh ular piton betina itu tak kalah besar dari Dewi Piton milik youtuber Panji Petualang.
Seperti diketahui, selain dikenal memiliki King Kobra Garaga, Panji Petualang juga memelihara ular piton yang diberi nama Dewi Piton.
Menurut Suwa, ular gemuk biasa umumnya memiliki ciri fisik yang berbeda dari yang hamil atau bunting.
Katanya, ular piton yang lagi hamil tubuhnya terlihat lebih kurus dari biasanya.
" Dalam dunia ular liar, kalau lagi hamil, bagian iga atau tulangnya kurusan," kata Suwa.
Selain itu, ekor dari ular piton yang hamil akan mengecil. Sementara dari bagian tengah sampai bawah sebelum ekor terlihat lebih besar.
Kata Suwa, bagian tengah hingga sebelum ekor tampak lebih gemuk karena di dalamnya berisi telur.
" Gemuknya tidak dari atas sampai bawah, tapi dari tengah. Ini menandakan kalau di bagian tubuhnya yang gemuk itu berisi telur," kata Suwa.
Suwa menambahkan ular piton yang lagi hamil akan puasa sekitar 4-5 bulan sebelum bertelur.
Sementara untuk masa mengeramnya ular piton liar biasanya perlu waktu selama 100 hari.
" Kalau yang di alam liar itu biasanya 100 hari untuk mengerami telurnya," kata Suwa.
Setelah mengobrol cukup lama dua orang ini kemudian mengembalikan ular piton betina itu ke sarangnya.
Sumber: Youtube
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR