Ilustrasi : Shutterstock
Dream - Sadarkah kamu bahwa keseharian kita sudah tidak bisa lepas dari gawai atau ponsel? Mungkin saat ini kita lebih rela ketinggalan dompet di rumah daripada ketinggalan smartphone kesayangan.
Tak hanya ke kantor, gadget yang satu ini sering kali kita bawa juga saat hendak ke toilet.
Berseluncur di dunia maya -lebih tepatnya sosial media- ataupun bermain game memang menjadi rutinitas yang asyik untuk menemani di dalam toilet. Ayo mengaku, kamu juga kan?
Namun tahukah kamu jika kebiasaan bermain ponsel di toilet ternyata bisa menyebabkan masalah serius pada kesehatan.
Keasyikan bermain gadget ternyata menjadi pemicu wasir atau ambeien.
Mengutip laman metro.co.uk, Ahli bedah kolorektal, Dr. Karen Zaghiyan mengatakan kebiasaan bermain ponsel membuat orang-orang ketika BAB duduk lebih lama di toilet.
Kebiasaan ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah sekitar anus, yang kemudian membuat aliran darah jadi nggak lancar dan mengalami penumpukan.
Dalam jangka panjang aliran tak lancar ini bisa menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, gatal, serta pendarahan ketika buang air besar.
" Sebenarnya, bukan main HP saat BAB yang jadi penyebab wasir, tapi duduk di toilet dalam waktu lama yang jadi penyebabnya," terang Karen.
Sebuah studi di jurnal Germ pada tahun 2017 juga menyebutkan ponsel dapat menampung bakteri seperti, Escherichia Coli dan mikroba lain yang bisa menimbulkan masalah kesehatan mulai dari perut mulas, kram, hingga diare.
Peluang pembiakan bakteri di area ponsel juga cenderung lebih besar risikonya. Ponsel bisa menghantarkan panas yang tentu membuat bakteri semakin senang untuk hidup.
Nah, menggunakan ponsel juga tidak jauh dari tangan. Kedua tangan kamu bisa kotor dan terinfeksi bakteri. Apalagi kamu bisa menularkan bakteri akibat bertukar handphone dengan orang lain.
Belum lagi, jika kamu meletakkan ponsel di bagian dudukan toilet. Hal ini membuat kuman pasti langsung menempel di ponselmu.
Untuk mencegah hal itu, orang-orang disarankan nggak membawa ponsel ke dalam toilet, serta diwajibkan mencuci tangan dengan sabun sampai ke sela-sela jari.
Jadi bagaimana Sahabat Dream, masih main HP di toilet?
Dream - Telepon pintar bak candu. Hampir semua orang yang sudah memakainya merasa ketagihan. Ketergantungan. Tak bisa melepas alat telekomunikasi dengan beragam fasilitas itu.
Mungkin Anda salah satu orang yang sudah kecanduan telepon pintar itu. Meski sedang tak butuh menelepon, rasa ingin memegang telepon selular tetap ada. Meski sekadar dipakai bermain game.
Dan inilah rasanya jika orang yang sudah kecanduan dipaksa melepaskan telepon selular. Sebuah tantangan dilakukan di Chongqing Sanxia College, Chongqing, China. Tujuannya, mengukur bagaimana manusia tak tahan hidup tanpa telepon pintar mereka.
Tantangan ini cukup unik. Seorang dosen memperbolehkan para mahasiswa bermain Ponsel saat jam pelajaran. Sang dosen ingin melihat apakah para mahasiswa itu tahan tidak memainkan ponsel saat jam pelajaran --setelah diperbolehkan bermain.
Tantangan ini dilakukan selama sebulan. Namun hasilnya, banyak siswa yang tak tahan ingin bermain ponsel saat jam pelajaran. Banyak siswa yang mengalami nomophobia, ketakutan saat tidak bisa mengakses kontak yang terdapat di telepon seluler.
Dari 400 mahasiswa yang ikut tantangan, 300 di antaranya gagal di hari-hari awal. Bertahan tiga hari pun tak sanggup. Karena sudah diizinkan, mereka bermain ponsel saat jam pelajaran. Menyerah dan harus mengenakan gelang sebagai pertanda gagal.
Dosen yang menggagas tantangan itu, Li Jiandong, mengatakan, banyak di antara mahasiswa itu yang tak tahan ingin mengakses telepon selular, mengakses media sosial, semacam WeChat maupun Weibo yang populer di China.
Liu Yujing, mahasiswa jurusan ekonomi yang gagal dalam tantangan tersebut, mengatakan, tak sanggup hidup tanpa ponsel. “ Aku menderita pada hari pertama,” kata dia, sebagaimana dilansir CCTV News, Jumat 22 April 2016.
“ Keinginan untuk mengecek telepon terus menghantuiku selama di kelas, dan aku tak bisa melawan tantangan pada hari ke tiga,” tambah dia.
Meski demikian, percobaan ini membuat dara ini berpikir betapa tergantungnya dia pada gadget. Liu berkata, dia akan mencoba tidak tertipu oleh ponsel. “ Aku ingin fokus pada pelajaran,” ujar dia.
Siswa lainnya, Qian Guoding, lulus dalam tantangan itu. Namun dia mengaku ikut tantangan itu dengan alasan ingin tahu saja, bukan untuk bertahan dan menganggap tantangan itu sebagai tugas yang wajib dilakukan.
Qian mengaku biasa mengakses ponsel selama pelajaran di kelas agar tetap update di sosial media. Tapi ikut serta kampanye ini membantunya untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Apakah Anda bisa tenang tanpa ponsel? Tak panik saat ponsel tertinggal di rumah? Hehehe....
Advertisement
Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak


Mengenal Komunitas Bye Bye Plastic Bags, Pendirinya Gadis Bali yang Jadi Moderator Acara PBB
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun


Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026