Masjidil Aqsa Terbuka untuk Semua Umat Islam, Dampak Perjanjian UEA-Israel

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 19 Agustus 2020 16:00
Masjidil Aqsa Terbuka untuk Semua Umat Islam, Dampak Perjanjian UEA-Israel
Selama ini, akses menuju situs suci umat Islam dunia itu dijaga ketat oleh keamanan Israel.

Dream - Uni Emirat Arab telah menyepakati perjanjian damai dengan Israel dan siap bertukar kedutaan besar. UEA menilai langkah ini menjadi salah satu jalan agar upaya pencaplokan Israel atas Tepi Barat tidak berlanjut.

Atas perjanjian tersebut, Masjidil Aqsa akan dibuka untuk semua Muslim. Langkah tersebut dinilai dapat meredakan ketegangan antara Israel dengan dunia Islam.

" Warga Israel sangat gembira mereka akan mendapatkan penerbangan yang lebih murah sekarang dengan terbang melalui Dubai, dan saya tahu banyak Muslim gembira kini mereka bisa terbang melalui Dubai menuju Tel Aviv untuk berkunjung ke Masjidil Aqsa," kata Penasehat Senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner.

Kushner mengatakan Israel menyatakan Raja Yordania Abdullah II akan kembali menjadi Penjaga Masjidil Aqsa. Dia juga menerangkan seluruh Muslim bebas datang dan sholat di masjid dengan damai, sebagai bagian dari perjanjian UEA-Israel.

1 dari 5 halaman

Dinilai Terobosan Besar

" Jelas ini terobosan bersejarah, ini merupakan perjanjian damai pertama di kawasan ini selama 26 tahun, dan menjadi yang ketiga dengan Israel dalam 70 tahun terakhir. Jadi, saya juga berpikir ini akan memberikan optimisme yang besar bagi banyak orang bahwa Timur Tengah tidak harus terjebak konflik masa lalu," kata Kushner.

Lebih lanjut, Kushner mengatakan visi Presiden Trump untuk perdamaian yang diusulkan pada Januari bertujuan mencapai solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina.

" Dia (Trump) membuat Israel setuju bernegosiasi berdasarkan visi presiden, menyetujui peta, dan setuju untuk bergerak maju di negara Palestina. Ini adalah terobosan besar," ucap Kushner.

Perjanjian damai antara UEA dan Israel juga berdampak ada perekonomian dua negara.

Selama ini, akses menuju Masjidil Aqsa ditutup oleh Israel dan hanya beberapa pintu yang dibuka. Penjaga keamanan Israel disiagakan di pintu masuk situs suci umat Islam dunia tersebut. 

Sumber: Arab News

2 dari 5 halaman

UEA Mau Diajak Damai, Trump Sebut Israel Tunda Caplok Tepi Barat

Dream - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pemimpin Israel dan Uni Emirat Arab telah membuat kesepakatan damai. Dia menyebut kesepakatan itu dengan normalisasi hubungan penuh dan menilainya sebagai terobosan diplomatik bersejarah.

Dilaporkan CNN, Israel dan UEA berencana bertukar kedutaan besar. Kesepakatan ini akan membuat UEA menjadi negara Timur Tengah ketiga yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.

" Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan untuk membangun Timur Tengah yang lebih damai, aman, dan makmur," ujar Trump.

" Itu akan dikenal sebagai Abraham Accord," kata Trump menyebut perjanjian itu.

 

3 dari 5 halaman

Inginnya Disebut Donald J Trump Accord

Nama perjanjian itu didapatkan Trump dari Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman. Nama itu dipilih merujuk pada sosok Abraham atau Ibrahim yang merupakan bapak dari tiga agama besar yaitu Yahudi, Kristen dan Islam.

" Saya ingin itu disebut Donald J Trump Accord tetapi saja tidak berpikir pers akan mengerti itu," kata Trump sembari tertawa.

Trump juga menyebut kesepakatan ini membuat Israel akan menangguhkan sementara rencana pencaplokan kawasan Tepi Barat.

 

4 dari 5 halaman

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas tegas menolak perjanjian tersebut. Lewat juru bicaranya, Abu Rudeineh, Abbas menyatakan hal itu sebagai bentuk " pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al Aqsa, dan perjuangan Palestina."

Pejabat otoritas Palestina bahkan menyatakan tidak mengetahui adanya perjanjian damai antara Israel dengan UEA.

" Tidak. Kami dibutakan. Ini benar-benar intrik penjualan," kata veteran negosiator Hanan Ashrawi.

 

5 dari 5 halaman

Sementara juru bicara Hamas di Gaza, Fawzi Barhoum, menyatakan perjanjian damai tersebut adalah serangan dari belakang.

" Normalisasi adalah tusukan dari belakang perjuangan Palestina dan itu hanya mendukung Israel," kata Fawzi.

Terpisah, Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga penguasa de facto UEA, Syeikh Muhammad bin Zayid Al Nahyan menyatakan perjanjian ini akan menghentikan upaya aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar