Faedah Melanjutkan Kebiasaan Orangtua Bersilaturahmi Semasa Hidup

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 3 Januari 2019 12:02
Faedah Melanjutkan Kebiasaan Orangtua Bersilaturahmi Semasa Hidup
Silaturahmi dapat memperkuat persaudaraan dan menyambung rizki.

Dream - Silaturahim, amalan mulia yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim. Selain berpahala, amalan ini mengandung banyak manfaat seperti memperkuat persaudaraan dan menyambung rizki.

Tidak mengherankan jika ada Muslim begitu senang bepergian. Dia rutin mengunjungi saudara bahkan teman-temannya.

Hal itu kemudian menjadi kebiasaan orang yang bersangkutan. Bahkan saat usianya sudah uzur, kebiasaan bersilaturahmi tetap dijalankan.

Kebiasaan ini mungkin juga dimiliki oleh orangtua kita semasa hidup. Sangat dianjurkan bagi seorang anak melanjutkan kebiasaan orangtuanya bersilaturahmi ke banyak orang.

 

 

1 dari 2 halaman

Riwayat Abdullah bin Umar RA

Dikutip dari Bincang Syariah, terdapat sebuah kisah mengenai keutamaan melanjutkan kebiasaan silaturahmi orangtuanya. Kisah ini termuat dalam hadis riwayat Imam Muslim.

Suatu hari, Abdullah bin Umar RA berjumpa dengan pria Badui. Putra Umar bin Khattab RA itu mengucapkan salam kepada si Badui, menaikkannya ke kuda dan memakaikannya surban.

Peristiwa itu disaksikan oleh Ibnu Dinar. Dia pun berujar kepada Ibnu Umar, " Betapa baik engkau terhadapnya. Semoga Allah membalas kebaikanmu. Ia adalah seorang Badui, mereka adalah orang-orang yang sederhana."

Ibnu Umar lalu berkata, " Sesungguhnya bapak ini adalah sahabat karib Umar bin Khattab dan aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya perbuatan baik yang paling baik adalah menyambung tali silaturahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal'."

 

2 dari 2 halaman

Penjelasan Ulama

Imam An Nawawi dalam kitabnya Syarh Shahih Muslim, menerangkan hadis di atas sebagai anjuran untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal. Caranya dengan melanjutkan kebiasaan silaturahmi orangtua yang dilakukan saat masih hidup.

Abu Laits As Samarqandi memberikan penjelasan serupa dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin. Menurut As Samarqandi, melanjutkan hobi silaturahmi dapat memperbaiki kesalahan anak kepada orangtuanya yang sudah meninggal.

(ism, Sumber: Bincangsyariah.com)

Beri Komentar