Pagelaran Sabang Merauke, Foto : Istimewa
Dream - Panggung, layar besar serta ratusan bangku tersusun rapih di ruangan Ballroom Djakarta Theater. Wajah-wajah dipenuhi ceria satu per satu mulai menyesaki ruang yang disiapkan untuk Pagelaran Sabang Merauke - Premier with Live Performance pada Kamis malam, 2 Juni 2022 itu.
Selama dua tahun terkurung di rumah akibat Covid-19, pagelaran musik ini menjadi obat dari rasa kepenatan menonton acara secaa online. Aura acara yang hanya bisa dirasakan secara offline akhirnya bisa dirasakan kembali.
Pagelaran Sabang Merauke - Premier with Live Performance memang sengaja digelar setelah pandemi covid-19 telah terkendali. Tak hanya sekadar tontonan. Pagelaran ini adalah upaya mengangkat kebudayaan Indonesia yang mulai terlupakan.
Sebanyak 135 penari profesional, 46 musisi tradisional dan modern serta 5 penyanyi nasional turut ambil bagian. Sebut saja mantan vokalis Cokelat, Kikan Namara yang malam itu didapuk menjadi Music Director. Ada juga Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan.
" Itu sebuah perasaan yang campur aduk buat aku, ini pengalaman pertama menjalankan dua peran sekaligus," ungkap Kikan yang awalnya sempat ragu dengan kemampuannya.
Aura bahagia penonton dari pagelaran yang digagas Iforte ini dibuka dengan lagu daerah dari Pulau Sumatera. Lagu-lagu seperti Bungong Jempa, Kampuang Nan Jauh di Mato dan Injit Injit Semut bergema lewat tarikan suara Kikan Namara.
Berlari ke Pulau Jawa, penonton dibawa mengenang memori lagu-lagu tradisional seperti Manuk Dadali, Tokecang, dan Rek Ayo Rek. Semua lagu diiringi sejumlah tarian dari para penari yang membuat penonton tak berhenti berdecak kagum.
Pagelaran musik ini semakin membawa perasaan penonton ikut terhanyut karena menggabungkan penyanyi, penari serta video yang memperdengarkan musik daerah seperti gamelan, gendang, suling, angklung, dan fu, alat musik khas daerah Maluku Utara.
" Kami mengejar alat musik ini rekaman sungguhan," kenang Kikan menceritakan proses pembuatan suara tersebut.
Setelah hampir 21 lagu, penonton dibawa ke ujung pulau Indonesia dengan mendengarkan lagu Yamko Rambe Yako. Lagu tradisional dari Papua ini dinyanyikan dengan suguhan penari yang mengenakan busana khas daerah berupa rok rumbai. Tak lupa, satu lagu nasional dan Lagu Bendera dibawakan oleh Kikan Namara.
Menampilkan 135 penari yang berasal dari Jogjakarta menjadi kabar bahagia bagi Memet, sang sutradara. Selama hampir dua tahun Memet dan para seniman harus tiarap. Bertahan dari tekanan pandemi Covid-19 kala tak ada panggung untuk para penari dan seniman. Kekurangan pekerjaan seolah menjadi hal lumrah di masa susah itu.
" Mungkin ada penari yang dalam keadaan kesusahan dapat panggilan tampil di sini mereka merasa seperti oase di padang pasir. Mereka selama pandemi banyak yang tiarap, mereka-mereka ini kebanyakan adalah tulang punggung keluarga," ungkap Memet.
Tak terasa satu jam penonton dibawa menyusuri Indonesia dari Sabang samap Merauke selama pagelaran tersebut. Telinga dan mata dimanjakan oleh penampilan spektakuler penyanyi dan penari.
Pagelaran ini seolah membuat kembali pandangan bahwa kebudayaan Indonesia sangat kaya. Satu jam pertunjukan ini seolah belum bisa mewakili seluruh kekayaan budaya yang dimilikiti tanah Nusantara ini.
" Kita mau menebarkan semangat dan cinta tanah air lewat lagu daerah, tarian daerah dan busana daerah," kata Silvi vice president director marketing iForte yang mengatakan rangkaian pertunjukan bisa disaksikan kembali di kanal Youtube iForte mulai 6 Juni 2022.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu