Dream - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta penambahan kuota haji untuk Indonesia sebanyak 10 ribu dari Arab Saudi tidak dibesar-besarkan. Alasannya, dia tidak ingin penambahan kuota itu membuat iri negara lain.
" Tidak semua negara dapat penambahan kuota," kata Lukman saat menggelar rapat evaluasi penyelengaraan ibadah haji di Komisi VIII, DPR RI, Senin, 16 Januari 2017.
Tambahan jatah itu, kata Lukman, diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi khusus kepada Indonesia. " Di mata Pemerintah Saudi istimewa," kata dia.
" Keistimewaan Indonesia di mata pemerintah saudi tidak terlalu doekspos berlebihan karena menimbulkan iri dan negara lain meminta juga," lanjutnya.
Selanjutnya, Lukman mengatakan penambahan tersebut terpisah dari kebijakan pengembalian kuota jemaah haji oleh Saudi. Meski telah ada jaminan dari Menteri Urusan Haji Saudi, Lukman tetap meminta penambahan itu tertuang dalam perjanjian baru.
" Saya meminta ada hitam di atas putih. Sebab, itu terkait dengan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) yang harus melalui persetujuan parlemen," ucap dia.
Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil secara terpisah, mengatakan biaya ibadah haji masih akan menunggu keputusan DPR.
" Seiring kembalinya kuota haji Indonesia, kami menunggu sidang DPR untuk menetapkan besaran BPIH 2017," ucap dia.(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati