Credit Via Shutterstock
Kucing dikenal punya sikap yang sulit ditebak. Saat bersantai menerima perhatian dari pemiliknya, tiba-tiba anabulmu membalikkan badan, mendesis, dan menggigit tanganmu. Sayangnya, aksi agresif ini bukan hal asing bagi pemilik kucing dan bisa disebabkan oleh beberapa alasan ini.
Sebenarnya, kucing sering menunjukkan perubahan halus sebelum bersikap agresif. Biasanya anabul yang defensif atau mencoba melindungi dirinya sendiri akan mengangkat punggungnya, berdesis, berjongkok, dan menjauh dari orang-orang di sekitarnya.
Sebaliknya, kucing yang ofensif dan siap menyerang akan membuat posturnya tampak lebih besar. Mulai dari bergerak ke arahmu dengan tatapan tajam, telinga tegak, hingga ekor berdiri tegak. Baik defensif maupun ofensif, sebaiknya hindari interaksi dengan hewan peliharaanmu agar terhindar dari risiko dicakar atau digigit.
Agresi ini terjadi saat kucing merasa ada penyusup yang melanggar wilayahnya. Walau sering ditujukan pada anabul lainnya, terkadang manusia dan hewan lainnya juga dijadikan sasaran. Pemicunya bisa jadi memperkenalkan hewan peliharaan baru atau ada orang lain yang masuk ke dalam kehidupannya. Selain itu, anabul juga sering menggeram saat pemiliknya mencoba memindahkannya, menghadang, atau memerhatikan hewan peliharaan lainnya.
Alasan ini merupakan salah satu jenis agresi yang paling tidak terduga dan berbahaya. Biasanya, kucing akan merasakan dorongan adrenalin saat melihat hewan kecil berlarian yang tidak bisa dikejar, suara yang ditakuti, atau bau yang dibenci. Meskipun hanya lewat di depannya, tidak jarang kakimu menjadi sasaran empuk cakaran dan gulatannya.
Agresi yang berasal dari gangguan kesehatan juga sering terjadi. Nyeri merupakan penyebab terbanyak dari serangan mendadak, terutama pada kucing yang lebih tua atau dikenal memiliki temperamen yang tenang.
Selain itu, penyakit gigi, trauma, dan infeksi juga dapat membuatnya kesakitan. Sayangnya, kucing sering menyembunyikan tanda-tanda sakit dan saat tersentuh akan langsung memicu tindakannya yang agresif.
Selain membawanya ke dokter hewan untuk mendeteksi adanya gangguan pada kesehatan kucing, bisa jadi tindakan agresifnya dipicu oleh rasa cemas. Meskipun tidak bisa mengontrol penyebab kecemasannya, pemilik bisa memberi ruang baginya untuk menenangkan diri. Selain itu, berikan perhatian untuk membantunya meredakan stres, salah satunya dengan membiarkannya menikmati dry food di tanganmu.
Tak perlu khawatir karena ada Muezza yang sudah mendapatkan sertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand. Bukan hanya bebas was-was saat memegang brand makanan kucing kering ini, tapi juga lebih leluasa mencari lokasi penyimpanan di mana saja hingga mencuci mangkuk makannya di tempat cuci piring.
Selain halal, Muezza juga membantu menjaga kesehatan kucing dengan menyediakan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Dibuat dari bahan alami yang bebas bahan tambahan sintetik, cat food ini diolah dengan teknologi modern yang menjamin kualitas terbaik. Ada 4 varian rasa yang bakal disukai kucing kesayanganmu, saatnya pesan sekarang juga di Shopee dan Tokopedia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media