Muamar Qadafi Dan Kevin Cordon (Foto: Instagram @kevincordon17)
Dream - Kevin Cordon, pebulu tangkis asal Guatemala, membuat sejarah baru di Olimpiade Tokyo 2020 karena menjadi wakil pertama negaranya yang berhasil lolos ke semifinal.
Di usianya yang tak lagi muda, Cordon membuktikan kehebatannya. Namun sayang, ia tak mampu menembus lebih dari semifinal setelah kalah dua gim langsung dari Viktor Axelsen asal Denmark, 18-21 dan 11-21 pada Minggu, 1 Agustus 2021.
Di balik kesuksesan Kevin Cordon, ternyata ada sosok Muamar Qadafi yang menemaninya berjuang di Tokyo, Jepang. Lalu siapa Muamar Qadafi?
Dikutip dari Today In 24, saat masih bermain, Qadafi diketahui berstatus sebagai pemain PB Djarum sejak 1994. Kemudian pada tahun 2000, Qadafi berstatus sebagai asisten pelatih teknis untuk klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, itu.
Loncatan besar dalam karirnya dimulai pada 2005. Dia hijrah ke Peru untuk melatih bulu tangkis. Dia bahkan pernah melatih di Ekuador. Benua Amerika menjadi tempatnya berpetualang.
Muamar Qadafi merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebelum pindah ke PB Djarum, ia pernah menjadi siswa di GOR Tipes, Solo. Selama menempuh pendidikan disana, ia dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan pekerja keras.
Kemudian ketikda dirinya menginjak bangku kelas 5 SD, Muamar pindah berlatih ke PB Djarum Kudus.
Muamar dan Corodon bertemu pertama kali antara 2009 hingga 2010. Itu kali pertama Qadafi tiba di Guatemala untuk melatih tim nasional bulu tangkis mereka.
Qadafi dan Jose Maria Solis diketahui telah melatih Kevin Cordon sejak 2017.
Di mata Kevin Cordon, Muamar Qadafi bukan sosok atlet yang biasa-biasa saja. Dia sangat menghormatinya dan menyebut pengalaman sang pelatih sangat penting untuk dirinya.
“ Dia orang Asia, dia tahu bulutangkis, dia tahu bagaimana cara bermain, dia memiliki banyak pengalaman,” kata Cordón dalam sebuah wawancara di akhir pertandingan babak 16 besar.
Saat ditemui oleh tim bola.com, Suratman, ayah Muamar Qadafi mengatakan bahwa dirinya tidak akan membatasi karier kepelatihan anaknya.
Dirinya juga turut berbangga terhadap pencapaian anaknya yang telah berhasil membawa anak didiknya sampai di semifinal Olimpiade.
Suratman juga menyampaikan, sebelum menjadi pelatih tim Guatemala ada beberapa negara yang juga menawarkan posisi pelatih kepada sang anak.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur