Dream - Cinta sejati menuntut kesetiaan. Kalimat itulah yang ingin ditunjukkan oleh pemuda asal Nias, Sumatera Utara, Edi alias Ahmad Khaidir.
Pemuda yang merantau dan bekerja di Barru, Sulawesi Selatan, ini rencananya akan menikahi gadis bernama Erni, asal Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Tetapi, Erni meninggal sebelum pesta pernikahan berlangsung.
Karena cintanya begitu besar, Edi tetap menikahinya. Meski Erni sudah menjadi jenazah.
Pada Selasa akhir bulan lalu, Erni nekad mengakhiri hidup dengan meminum racun pembasmi rumput. Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Andi Makkasau, Parepare, namun tidak tertolong.
" Ketika itu saya telepon calon mertua saya bahwa tolong dilihat Erni dalam kamarnya karena baru saja minum obat. Cuma tidak diketahui obat apa yang dia minum. Ibu korban yang menerima informasi itu langsung memanggil Erni yang mengunci kamarnya dari dalam," ujar Edi, dikutip dari Berita Kota.
Ibunda Erni, Wati, bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada anaknya. Usai minum racun, Erni sempat menelepon Edi. Dia berkata kepada Edi baru saja meminum racun.
" Pacar anak saya kemudian menelepon dan meminta agar saya mengecek Erni di dalam kamarnya. Karena, katanya baru saja minum obat. Cuma tidak diketahui obat apa yang dia minum," ujar Wati, dikutip dari Kendaripos.
Wati langsung menuju kamar Erni. Tetapi, pintu kamar anaknya terkunci dari dalam. Wati kemudian mengetuk pintu dan berteriak memanggil Erni.
" Anak saya tidak langsung membuka kunci kamar. Nanti setelah muntah baru dia buka dan meminta ke saya untuk dibawa ke puskesmas. Makanya, saya langsung mengantarnya ke Puskesmas Madello," kata Wati.
Saat tiba di puskesmas, kondisi Erni cukup parah. Petugas segera memberikan rujukan agar Erni dibawa ke RSUD Barru, kemudian dibawa ke RSU Andi Makkasau.
Edi terus berkomunikasi dengan keluarga kekasihnya sejak Erni masih berada di RSUD Barru. Saat tahu Erni dirujuk ke RS Parepare, Edi segera pergi menyusul kekasihnya dari Enrekang menggunakan sepeda motor.
Di tengah jalan, dia berjumpa dengan ambulans yang membawa Erni dari arah Barru sebelum masuk Parepare. Dia langsung mengiringi ambulans itu menuju RSU Andi Makkasau.
Tidak diketahui apa alasan Erni sampai mencoba bunuh diri. " Saya tidak tahu kenapa dia berbuat seperti itu. Padahal, pacarnya sudah datang melamar. Rencananya, bulan Oktober tahun ini akan dilangsungkan pernikahan," kata Wati.
Wati mengisahkan usai jenazah anaknya dikafani, Edi meminta kepadanya untuk dinikahkan dengan Erni. Pihak keluarga tidak bisa menghalangi keinginan Edi karena merasa kasihan.
Edi kemudian dinikahkan oleh Imam Lampoko. " Pemuda itu sangat baik hati. Dia terus mendampingi anak saya ketika dalam kondisi kritis hingga meninggal dunia," ucap Wati.