Foto: Shutterstock
Dream - Seorang wanita yang bekerja di sebuah klub malam di Maroko mengungkapkan tentang pesta liar yang dilakukannya bersama para seikh kaya.
Maroko sering dianggap sebagai negara konservatif yang tidak menerima adanya perubahan baru. Dan pertunjukkan dengan pakaian terbuka ditempat umum merupakan larangan di Maroko.
Namun, hal itu justru dipatahkan oleh Sara Retali. Ia bekerja sebagai penari yang menggunakan pakaian terbuka dan menampilkan gerakan yang erotis.
Wanita yang berusia 29 tahun itu sangat menyukai pekerjaannya sebagai penari. Ia dihujani banyak uang oleh para seikh kaya yang berasal dari Arab, dan mengunjungi Maroko saat libur mereka.
“ Saya orang Latin, dan salah satu ciri khusus orang Latin adalah kami memiliki jiwa yang bahagia. Kami suka menghibur, kami suka menari, kami suka bersenang-senang. Menari benar-benar hasrat saya,” ungkap Sara.
Meskipun sebagian besar masyarakat di Maroko masih bersifat konservatif, namun semuanya berubah saat mendatangi klub malam di Maroko.
Sara mengungkapkan, “ Negara Ini memiliki budaya yang sangat ketat dalam hal tarian eksotis, tetapi saya menemukan pekerjaan di klub malam yang sangat eksklusif.”
“ Itu adalah pengalaman yang sangat gila, karena saya tidak tahu bagaimana berbicara bahasa Arab, saya juga tidak tahu bahasa Prancis,” lanjut Sara.
Kedua bahasa tersebut menjadi bahasa yang sering digunakan di Maroko. Namun bagi Sara, ia beruntung karena bahasa tubuh sangat berguna. Ia dapat berkomunikasi dengan para kliennya hanya dengan bahasa tubuh.
Bahkan tak butuh waktu lama bagi Sara untuk membangun reputasinya di klub malam. Orang-orang pun menyebut Sara dengan ‘Bom Latin’ sebuah julukan yang diberikan kepadanya karena lekuk tubuhnya yang begitu indah.
Meskipun Sara dikelilingi oleh uang, namun Sara bersikeras tak pernah menawarkan untuk berhubungan intim sebagai imbalannya.
“ Belum pernah saya melihat pesta dari para jutawan gila seperti itu. Mereka seakan membawa segunung uang,” Sara menggambarkan bagaimana para seikh dari Arab itu.
Meskipun Sara menikmati pengalamannya selama menjadi penari di klub malam, namun ia akhirnya memilih berhenti setelah sempat berselisih dengan atasannya.
Ia pun memutuskan untuk pindah ketempat lain, seperti Portugal, China, Belanda, Spanyol, Brazil, hingga Mesir.
Satu hal yang selalu membuatnya berhasil dalam pekerjaannya adalah bagian bokongnya. Bagian tubuhnya tersebut selalu menarik perhatian siapapun dan dimanapun ia berada.
“ Bagian tubuh ini membuat saya melintasi banyak negara. Dan selalu berhasil menarik perhatian siapapun. Untuk itu saya sangat berterimakasih kepada ibu saya,” ungkap Sara.
(Sumber: dailystar.co.uk)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media