Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Di tengah wabah virus covid-19, rasa cemas dan khawatir akan membuat kita tertekan. Terlebih, dalam beberapa hari lagi bulan Ramadan akan tiba.
Bayangan sholat tarawih berjamaah di masjid, ngabuburit, hingga buka puasa bersama, tampaknya saat ini masih menjadi bayangan semata.
Dengan semua kecemasan dan kekhawatiran yang datang, bagaimana bulan Ramadan ini dilalui?
Kita dapat mengambil hikmah di tengah rasa khawatir melalui kisah Imam Ibn Taymiyyah. Imam Ibn Taymiyyah seorang Syaikhul Islam, yang pernah menghabiskan tujuh tahun hidupnya di penjara.
Inilah yang beliau rasakan tentang hal itu yang dituangkan dalam sebuah tulisan.
" Jika aku memberi emas sebanyak yang memenuhi benteng ini, aku tidak akan cukup bersyukur atas rahmat dipenjara ini." Kuncinya adalah bersyukur.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil dari kisah Imam Ibn Taymiyyah dalam menghilangkan rasa cemas dan khawatir.
Imam Ibn Taymiyyah telah mengubah penjara itu menjadi sekolah ilmu yang berkembang pesat. Dalam masa hidupnya, beliau menulis lebih dari tiga ratus buku.
Dan beliau menulis semuanya di penjara kecuali satu. Serta mengeluarkan ratusan fatwa dari dalam penjara.
Namun, saat ini rumahlah yang dapat dijadikan sebagai sekolah. Tempat yang paling aman dan dapat menjadi sumber pengetahuan.
Ditambah dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Jaringan internet yang memadai, akan membantu kamu memiliki banyak tambahan ilmu pengetahuan.
Kamu dapat mengikuti berbagai jenis kelas online hingga membaca buku-buku online yang banyak tersebar.
Jangan berhenti sampai di sana saja. Kamu dapat mulai menulis artikel, membuat video atau apapun yang bisa menambah kemampuan kamu selama di rumah.
“ Apa yang bisa dilakukan musuhku terhadapku? Surga ada di hati saya. Jika mereka memenjarakan saya, ini adalah kesempatan untuk menyembah Allah. Dan jika mereka membunuhku, ini adalah kesempatan untuk menjadi syahid, ” ucap Imam Ibn Taymiyyah.
Lalu bagaimana kita bisa memiliki surga di dalam hati?
Pengetahuan dan ibadah adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Keduanya saling membutuhkan. Itulah kuncinya. Belajar bagaimana beribadah kepada Allah dengan cara terbaik kemudian menerapkannya.
Memanfaatkan waktu luang selama dirumah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti dibawah ini:
Sholat dan berdoa tidak harus dilakukan di masjid. Terutama ditengah wabah covid-19, sholat tarawih pun kini dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Namun hal itu bukan menjadi penghalang untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah swt.
Saat dunia masih baik-baik saja, semua terasa begitu cepat. Jadi selama masa karantina ini dapat menjadi sebuah refleksi diri yang mungkin hampir terlupakan. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merenung dan mengingat betapa Maha Kuasa Allah swt.
Dampak wabah covid-19 begitu sangat besar bagi kehidupan. Diberbagai tempat membutuhkan banyak bantuan. Mungkin inilah kesempatan kamu untuk melakukan sedekah yang selama ini terlewatkan. Biar sedikit, asalkan niat yang terpasang selalu ikhlas.
(Sumber: aboutislam.net)