© MEN
Dream - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Namun bukan berarti dirinya tidak memiliki sahabat akrab.
Belakangan sang mantan jenderal mengunggah foto bersama salah satu sahabatnya, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Potret lawas tersebut diunggah melalui akun Instagram pribadi Prabowo pada Rabu, 18 Agustus 2021.
" Bersama sahabat saya Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin," demikian keterangan unggahan itu.

Dalam potret lawas itu, terlihat keduanya memperlihatkan senyuman lebar begitu manis. Prabowo mengenakan seragam militer kebanggaannya dengan baret merah serta kacamata hitam.
Sedangkan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengenakan seragam militer angkatan darat beserta atribut lengkapnya.
Sjafrie Sjamsoeddin bukan orang sembarangan. Ia merupakan seorang purnawirawan berpangkat Letnan Jenderal TNI kelahiran Makassar, 30 Oktober 1952.
Tak hanya itu, ia merupakan teman satu letting Prabowo di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada 1974. Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1975. Kini Sjafri menjadi penasihat khusus di Kemenhan.
" (Sjafrie Sjamsoeddin) Asisten Khusus. Penasehat dengan tugas-tugas asistensi khusus," kata Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, dikutip dari Merdeka.com.
Dahnil menjelaskan, Prabowo memilih Sjafrie karena pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Selain itu, Ia juga merupakan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, kedua jabatan itu tetap ia rangkap dari April 2005. Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI tahun 2002–2005
Dream - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, taat protokol kesehatan dan ikut vaksinasi Covid-19 merupakan wujud bela negara yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia di tengah pandemi.
Pasalnya, pandemi Covid-19 merupakan bagian dari ancaman yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi.
“ Di era dimana ancaman pandemi Covid-19 belum berakhir, bangsa Indonesia masih berjuang melawan virus. Banyak hak yang dapat dilakukan (sebagai wujud bela negara) salah satunya mengikuti vaksin dan mematuhi protokol kesehatan," kata Prabowo, dikutip dari Liputan6.com, Senin 16 Agustus 2021.
Prabowo menerangkan, menaati protokol kesehatan antara lain memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Bela negara, tambah dia, bukan hanya tugas para pegawai Kementerian Pertahanan, anggota TNI dan Polri, namun merupakan tugas seluruh rakyat Indonesia.
" Untuk itu, saya mengajak kita semua menjalankan tugas dan kewajiban kebangsaan serta bersama-sama lakukan yang terbaik untuk bangsa. Tunjukkan kita kuat menghadapi pandemi," ujarnya.
Dia juga menyampaikan wujud bela negara bukan cuma angkat senjata, melainkan bekerja sesuai profesi dan kemampuannya serta berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara.
" Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan peran dan profesi masing-masing, apapun pendidikan, kota, latar belakang, pekerjaan, kita punya hak dan kesempatan yang sama untuk bela negara. Saya yakin kita dapat melakukan bela negara bersama dan mampu melewati masa-masa Covid-19," jelasnya.
Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemhan, Erni Tjahjo Kumulo mengatakan hal serupa dengan Prabowo.
" Bela negara umumnya dikaitkan upaya mempertahankan negara dari serangan militer asing. Saat ini bela negara dimaksudkan memperkuat nasionalisme dan patriotisme warga negara Indonesia di tengah ancaman terorisme internasional, aksi kekerasan berbau SARA, dan sekarang pandemi Covid-19," kata Erni.
Oleh karena itu, ia mendorong seluruh pihak untuk terlibat aktif membantu pemerintah dan tenaga kesehatan menghadapi Covid-19.
" Bila kondisi ini dianggap sebagai medan pertempuran menghadapi bencana, dokter dan tenaga kesehatan adalah prajurit yang harus berada di garis depan. Namun, tidak cukup mengandalkan tenaga kesehatan, tidak cukup meminta pemerintah mengatasi bencana ini. Keberadaan seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan," tutupnya.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir



Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi


Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Habitat Terus Tergerus Masif, Populasi Gajah Sumatera Kian Terdesak ke Ambang Kepunahan