Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga (Foto: Istimewa)
Dream - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga geram atas aksi perundungan siswi SMA yang diduga terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Aksi itu direkam dan beredar di media sosial.
“ Saya merasa prihatin dan geram terhadap video itu, yang kami anggap sebagai bentuk kekerasan dan perundungan terhadap siswi. Terlebih lagi kasus ini terjadi di institusi pendidikan dan dilakukan secara sadar kemudian direkam dan disebarluaskan hingga viral,” kata Bintang seperti dilansir Kemenpppa.go.id, Selasa, 10 Maret 2020.
Untuk menindaklanjuti video tersebut, Bintang telah menggelar koordinasi dengan sejumlah pihak.
“ Saat ini Kemen PPPA telah melakukan koordinasi dengan Dinas PPPA Kabupaten Bolaang Mongondow, Tim Cyber Crime Bareskrim Polri, Reskrim, dan pihak sekolah. Pagi ini, pihak Polres Bolaang Mongondow Kasat Reskrim akan mendatangi tempat kejadian perkara di salah satu institusi pendidikan di sana. Hasil perkembangan kasus ini juga akan dilaporkan,” ucap dia.
Bintang akan memastikan kasus ini dapat segera ditangani dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak dan mengimbau agar masyarakat tidak menyebarluaskan video tersebut.
" Saya akan memastikan penanganan dapat segera dilakukan dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak. Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan video yang menampilan identitas korban sesuai pasal 64i Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," ucap dia.
Bintang mengapresiasi masyarakat yang sudah melaporkan kejadian tersebut di media sosial Kementerian PPPA.
Dream - Video siswi dilecehkan beramai-ramai di dalam ruangan menghebohkan publik. Informasi yang beredar, pelecehan itu terjadi di salah satu sekolah di wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.
Seperti dilansir Pojoksatu.id, Kepala Seksi Kesejahteraan Anak Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolmong, Rahmawati Gomuhong berjanji akan menelusuri video tersebut.
“ Informasi sementara yang kita rangkum, itu terjadi di salah satu SMK yang ada di Bolmong, besok pagi akan kita langsung turun ke sana bersama dengan Forum Anak dan pihak kepolisian, untuk mengkroscek kejadian tersebut,” ucap Rahmawati, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Manado Post, Selasa 10 Maret 2020.
Rahma sapaan akrabnya, sangat menyayangkan terjadinya pelecehan tersebut. Ia mengecam tindakan tak terpuji itu.
“ Kejadian itu sangat disayangkan. Saya secara pribadi dan kami sebagai instansi sangat mengecam kejadian tersebut, tidak seharusnya sesama teman melakukan bullying, apalagi hingga pelecehan seperti itu,” kecamnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Daerah Sulut Mieke Pangkong tengah berkoordinasi dengan SKPD terkait di Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk mencari tahu lokasi dan asal sekolah dalam video tersebut.

“ Kita sementara berkoordinasi untuk mencari daerah dan sekolah yang ada dalam video. Yang pasti ini akan diseriusi, karena sangat miris apa yang terjadi dalam video,” bebernya.
Pangkong geram lantaran insiden tersebut menimpa remaja perempuan di lingkungan sekolah.
“ Otomatis karena statusnya masih sekolah, ya masih masuk dalam usia anak remaja. Tentu kita sayangkan kenapa bisa seperti itu,” katanya.
“ Tapi saya belum bisa berkomentar banyak, karena belum mendapatkan kepastian, apakah di Sulut atau dimana,” tambahnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) melakukan koordinasi dan menelusuri sumber lokasi kejadian dugaan pelecehan itu.

" Saat ini kami tengah melakukan koordinasi dan penelusuran lebih lanjut dengan dinas PPPA di daerah dan Tim Cyber Crime Bareskrim Polri terkait video tersebut," tulis akun twitter Kementerian PPA.
Kementerian PPPA berterima kasih atas laporan adanya video dugaan kasus pelecehan yang tengah viral itu.
Kementerian PPPA akan mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak dalam penanganan kasus ini.
" Karena video tersebut menampilkan identitas anak, stop menyebarkan video tersebut ya," tulis akun Kementerian PPPA.
Informasi yang diterima, lima pelaku dugaan pelecehan beramai-ramai itu sudah diciduk kepolisian. Tiga dari lima pelaku merupakan pria.

Saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Bolaang, Sulawesi Utara. Kendati begitu, belum ada pihak yang bisa dikonfmasi terkait pemeriksaan ini.
Advertisement
5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian