Menuju New Normal, Khofifah Bentuk Kampung Tangguh Wani Jogo

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 13 Juni 2020 06:01
Menuju New Normal, Khofifah Bentuk Kampung Tangguh Wani Jogo
"Jadi sekarang ini ada penguatan dari kampung tangguh wani jogo Suroboyo, mudah-mudahan ini akan menjadi bagian dari penguatan pendisiplinan warga"

Dream - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap kampung wani jogo Surabaya bisa menjadi penguat kedisiplinan warga menuju New Normal di Surabaya Raya.

Hal tersebut disampaikan Khofifah saat dialog interaktif pasca penandatanganan komitmen bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim serta tiga kepala daerah (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) pada Kamis, 11 Juni 2020.

Saat dikonfirmasi, secara data epidemiologi Surabaya belum layak mengakhiri Pembatasan SOsial Berskala Besar atau PSBB dan rumah sakit rujukan juga overload.

Bagaimana mengatasi hal tersebut? Bagaimana kelanjutannya?

1 dari 5 halaman

Berikan Kewenangan ke Bupati/Wali Kota

Khofifah menyampaikan, saat ini kewenangan ada di bupati dan wali kota. Mmasing-masing bupati dan wali kota akan mencoba melakukan langkah-langkah penghentian pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, dengan berbagai kearifan lokal.

" Jadi sekarang ini ada penguatan dari kampung tangguh wani jogo Suroboyo, mudah-mudahan ini akan menjadi bagian dari penguatan pendisiplinan warga yang berbasis dari diri sendiri, berbasis dari saling tetangga, RT dan RW. Karena kampung tangguh ini basisnya adalah RW," ujarnya.

" Berikutnya ada protokol yang tadi sudah disampaikan oleh Ibu Wali Kota Surabaya karena kami tadi harus menandatangani komitmen bersama," ucap Khofifah.

2 dari 5 halaman

Koordinasi Interaktif Protokol Kesehatan

Gubernur Jatim

Khofifah mengaku, berbeda di Malang Raya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim tidak perlu melakukan penandatanganan komitmen bersama, karena semuanya terukur pedoman-pedomannya.

Namun untungnya, lanjut Khofifah, Perwali Surabaya sudah selesai, Perbup Gresik dan Sidoarjo juga sudah selesai. Kemudian harus dilakukan adalag koordinasi mengenai pedoman-pedoman protokol kesehatan, seperti diaktifkannya sektor A, B, C dan seterusnya.

" Jadi memang ini bukan pilihan yang sederhana, tentu pilihan yang berat karena dari banyak data-data bukan dari sekedar telaah epidemiologi tetapi juga dari survei pun ini juga kelihatan bahwa tingkat kedisiplinan diberbagai sektor atau aktivitas," ujarnya.

" Misalnya yang menggunakan masker berapa persen, kemudian yang physical distencing itu berapa persen. Kami juga ter support oleh FKM Unair yang juga melakukan survei," ucap Khofifah.

Khofifah menegaskan, secara data dan survei di lapangan, Surabaya ini sebetulnya masih belum aman dan harus bersabar.

" Tapi kemudian ada hal lain misalnya soal masyarakat yang hari ini sudah harus mendapatkan sumber income baru dan seterusnya, ini yang disampaikan oleh Ibu Wali Kota Surabaya pada saat rapat tadi," ujarnya.

(Sumber: Liputan6.com)

3 dari 5 halaman

PSBB di Surabaya Raya Resmi Tidak Diperpanjang

PSBB di Surabaya Raya Resmi Tidak Diperpanjang

© Ilustrasi Surabaya Raya Lockdown (Sumber: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyetujui usulan dari kepala daerah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

Dream - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo resmi tidak diperpanjang. Keputusan tersebut diambil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, mengatakan mulai Minggu hingga Seini, 7-8 Juni 2020, Khofifah berdiskusi dengan Forkopimda mengenai hal ini. Tidak diperpanjangnya PSBB di Surabaya merupakan usulan dari Wali Kota Surabaya, Bupati Gresik, dan Plt Bupati Sidoarjo. 

" Tentunya dengan hasil rapat tadi malam secara teknis, sore tadi bu Gubernur, Pak Pangdam dan Pak Kapolda, Pangkoarmada II, serta ada Bupati Gresik, Plt Bupati Sidoarjo, dan Wali Kota Surabaya, telah mengambil langkah yang artinya tiga kepala daerah tersebut mengambil langkah PSBB tidak dilanjutkan," ujar Heru, dikutip dari Liputan6.com.

Heru mengatakan koordinasi yang dijalankan bersifat teknis untuk menjadi dasar pengambilan keputusan. Dia menegaskan peraturan gubernur (pergub) yang menjadi dasar keputusan tidak diperpanjangnya PSBB sudah selesai setelah menggelar rapat secara teknis sejak Minggu, 7 Juni 2020.

4 dari 5 halaman

Kasus Baru Covid-19 di Jatim Cukup Tinggi

Pada Senin, 8 Juni 2020, ada tambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 847 orang. Dari jumlah itu, Jatim mencatatkan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Indonesia, Achmad Yurianto, menjelaskan konfirmasi kasus positif baru di Jatim cukup tinggi. Sementara kasus sembuh tidak mencapai 100 orang.

" Kalau kita lihat rincian terbanyak di Jawa Timur 365 orang, hari ini juga melaporkan 90 orang yang sembuh. Sulawesi Selatan 110 orang, DKI Jakarta melaporkan 89 kasus baru, dan 76 sembuh,” ujar Yurianto.

5 dari 5 halaman

Masa Transisi di Jatim 14 Hari

Masa Transisi New Normal Surabaya Raya Selama 14 Hari

Masa transisi menuju new normal Surabaya Raya diputuskan selama 14 hari. Khofifah dalam rapat tersebut memutuskan PSBB di wilayah Surabaya Raya yang sempat melakukan perpanjangan selama dua kali dan berakhir Senin.

" Selanjutnya kewenangan ada pada bupati dan wali kota di tiga daerah itu," kata Khofifah.

Sumber: Liputan6.com/Dian Kurniawan

Beri Komentar