Dream - Pernikahan merupakan acara spesial dan sangat penting bagi kedua mempelai dan dan keluarga besar. Hampir semua pasangan ingin memperlihatkan janji pernikahan dan ikatan sah mereka di depan banyak orang.
Namun, kejadian tak mengenakkan dialami oleh sepasang pengantin ini di hari pernikahan. Mereka mengharapkan 1.000 orang hadir di pesta pernikahannya yang digelar meriah.
Akan tetapi, harapan itu pupus saat mengetahui tak ada satu pun warga desa yang hadir di acara pernikahannya.
Keluarga mempelai pria sampai memanfaatkan lahan kosong yang sangat luas di kampung mereka untuk mengadakan hari pernikahan putranya itu.
Mereka diketahui telah menyiapkan 100 meja dan mengharapkan kehadiran 1.000 tamu di acara sang anak. Hari pernikahan pun tiba, meja-meja telah ditata dengan baik lengkap dengan peralatan makan.
Kendati demikian, meja-meja tersebut ternyata disiapkan hanya untuk mengumpulkan debu. Pasalnya, dari 1.000 penduduk desa, tidak ada yang hadir di pesta pernikahan itu.
Kejadian ini pun membuat sepasang pengantin dan keluarga sedih. Dilansir dari World of Buzz, ternyata para tamu undangan itu tidak hadir bukan tanpa alasan.
Ibunda mempelai pria diketahui tidak menyebar undangan secara formal dari rumah ke rumah. Mereka hanya memberitahu kerabat dekat dan percaya bahwa semakin banyak mereka menyebarkan berita, semakin cepat pengumuman pernikahan itu sampai ke penduduk desa.
Tak hanya itu, undangan pernikahan ternyata bukan satu-satunya alasan para penduduk desa enggan untuk menghadiri acara pernikahan itu.
Hubungan keluarga dengan penduduk desa ternyata ikut berperan dalam kejadian tak mengenakan ini. Setelah ditelusuri, ibunda mempelai pria mengatakan tidak ada orang lain yang harus disalahkan selain dirinya sendiri.
“Saya dan suami sudah lama bekerja di luar desa dan kami jarang datang kembali untuk menghadiri acara di sini. Komunikasi kami dengan penduduk desa sangat terbatas,” ujarnya.
Penduduk desa merasa tidak perlu menghadiri pesta pernikahan itu, mengingat keluarga tersebut hampir tidak pernah hadir di acara-acara yang diadakan di desa.
Makanan dibuang ke tempat sampah dan ibunda mempelai pria tidak bisa menahan tangis karena kejadian itu.