Merasa Bukan Miliknya, Pria di China Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 15 April 2024 09:01
Merasa Bukan Miliknya, Pria di China Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat
Idap gangguan identitas integritas tubuh, pria ini memutuskan untuk amputasi 2 jari tangannya yang sehat.

1 dari 10 halaman

Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat

Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat © Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat pexels.com

2 dari 10 halaman

Dream - Memiliki bagian tubuh yang lengkap merupakan anugerah bagi makhluk hidup. Namun keinginan aneh dialami dalam kasus seorang pria di Quebec, Kanada yang meminta dokter mengamputasi dua jarinya yang sehat.


Nadia Nadeau dari Departemen Psikiatri di Université Laval, melaporkan kasus pasien yang merasa bahwa dua jari terakhir di tangan kirinya bukan miliknya sejak masa kanak-kanak.

3 dari 10 halaman

© Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat pexels.com

Pasien yang tak disebutkan namanya itu mengalami trauma pikiran sepanjang hidupnya. Pikiran itu menyebabkannya merasa kesakitan, mudah tersinggung, gangguan ketangkasan, dan mimpi buruk yang menggambarkan kedua jarinya membusuk atau terbakar.

4 dari 10 halaman

Meskipun merasa kesulitan, pasien tidak menceritakan keresahannya soal jari-jarinya itu kepada keluarga karena malu.

Pria itu disebut sering berfantasi untuk melepaskan jari-jarinya sendiri.

“Saat bekerja di pabrik penggergajian kayu, dia mempertimbangkan untuk membuat guillotine kecil untuk memotong jari-jarinya,” tulis Dr. Nadeau dikutip dari Oddity Central, dikutip Dream, Senin, 15 April 2024.

5 dari 10 halaman

© Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat pexels.com

Namun, ia menyadari bahwa tindakan menyakiti diri sendiri itu bukanlah cara aman dan akan berdampak negatif bagi kehidupannya.

6 dari 10 halaman

“Dia sadar bahwa tindakan menyakiti diri sendiri bukanlah solusi yang aman dan dapat berdampak pada hubungan, reputasi, dan kesehatannya. Dia tidak bisa membayangkan dirinya hidup bertahun-tahun yang akan datang dengan jari-jari itu,”

7 dari 10 halaman

Gambaran otak pria tersebut tampak normal. Aalnya ia sempat ditawari pengobatan non-invasif seperti terapi perilaku kognitif, antidepresan, antipsikotik, dan terapi pemaparan.

Namun tidak satupun yang terbukti berhasil.


Setelah evaluasi psikiatris, pasien dianggap mampu meminta amputasi sukarela dan dirujuk ke departemen ortopedi. Hingga akhirnya, diputuskan bahwa pencabutan kedua jari adalah cara terbaik untuk membantu pasien.

8 dari 10 halaman

© Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat shutterstock

Setelah operasi, pasien harus menjalani proses evaluasi selama enam bulan.

Pasca operasi, mimpi buruk segera berhenti, bersamaan dengan tekanan emosional.

9 dari 10 halaman

“Dia memiliki rencana hidup yang konstruktif, mengurangi kemarahan, dan meningkatkan kesejahteraan bersama keluarga dan di tempat kerja. Tidak ada penyesalan yang diungkapkan. Dia sekarang menjalani kehidupan yang bebas dari kekhawatiran yang mengganggu t

tuturnya.

10 dari 10 halaman

© Merasa Trauma, Pria Ini Minta Dokter Amputasi Dua Jarinya yang Sehat shutterstock.com

Sebagai informasi, Gangguan identitas integritas tubuh (BIID) merupakan kondisi yang sangat langka yang ditandai dengan keinginan yang kuat dan terus-menerus untuk memperoleh disabilitas.

Beri Komentar