Meteor Terekam Oleh Clanfield Observatory (Foto: The Sun)
Dream - Polisi di Devon dan Cornwall, Inggris, menerjunkan helikopter untuk melacak laporan warga mengenai ledakan benda asing di udara. Awalnya, polisi khawatir terjadi pesawat meledak.
Tetapi, sejumlah foto yang beredar menunjukkan kondisi yang berbeda. Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di Tavistock, Plymouth dan Wilcot, serta Wilts.
The Sun melaporkan ada lebih dari 90 penampakan resmi, termasuk yang sejauh Manchester, Cardiff, dan Prancis. Para ahli mengatakan api meluncur 50 mil ke arah Atlantik dengan kecepatan 16 mil per detik.
Richard Kacerek, pendiri UK Meteor Network, menduga, meteor itu kemungkinan berukuran sebesar bola basket.
" Itu mungkin ukuran bola basket. Biasanya mereka hanya bertahan selama beberapa detik. Ini sama sekali tidak umum, dan muncul entah dari mana," kata Richard.
Sementara itu, saksi mata, Harry Sims, mengatakan, kemunculan meteor itu menimbulkan cahaya terang yang tiba-tiba.
" Saya pikir itu mungkin bintang jatuh. Namun ketika mulai hancur saya pikir itu bisa menjadi pesawat," ujar Harry.
Saksi mata lain, Paul Michael Murphy, yang sedang berjalan-jalan dengan anjingnya mengaku menyaksikan jatuhnya meteor di langit pantai selatan. Dia mengatakan, meteor itu terlihat bergerak rendah.
“ Meteor itu menerangi langit dan cukup besar, seukuran bola sepak. Itu seperti benjolan besar magnesium yang terbakar. "
Polisi di Devon mengatakan, tidak ada penerbangan yang tercatat melintasi di daerah tersebut. Mereka menduga, cahaya di angkasa itu adalah meteor.
Dream - Sebuah meteor raksasa dilaporkan meledak di atas permukaan Bumi dengan kekuatan yang sangat dahsyat baru-baru ini.
Kekuatan ledakan meteor tersebut ditaksir 10 kali lipat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan meteor tersebut meledak di ketinggian 25,6 kilometer di atas Laut Bering, dekat Semenanjung Kamchatka, Rusia pada 18 Desember 2018.
Ledakan dengan daya energi sebesar 173 kiloton itu baru diungkapkan pada minggu ini, dan merupakan yang terkuat kedua dalam 30 tahun pengamatan NASA.
Dibandingkan dengan bom atom Hiroshima pada Perang Dunia II yang 'hanya' 15 kiloton, daya ledak meteor di atas Laut Bering itu 10 kali lipatnya.
Begitu kuatnya ledakan meteor tersebut hingga menciptakan bola api yang sangat besar di atmosfer Bumi yang disebut dengan fireball.
Meskipun merupakan yang terkuat kedua, ledakan meteor di atas Laut Bering itu hampir saja luput dari pengamatan NASA. Alasannya, ledakan meteor tidak terjadi di atas wilayah berpenghuni seperti meteor yang meledak di atas Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013.
" Itu terjadi di atas Laut Bering sehingga tidak memiliki efek yang sama dan muncul dalam berita. Beruntung kita punya pertahanan berbentuk perairan yang menyebar di seluruh planet ini," kata Kelly Fast, manajer program pengamatan objek dekat Bumi di NASA.
Menurut Fast, pelepasan energi ledakan meteor di atas Laut Bering ini baru 40 persen dari yang terjadi di Chelyabinsk.
Meteor Laut Bering memasuki atmosfer Bumi hampir secara vertikal dengan sudut kemiringan 7 derajat dengan pada kecepatan sekitar 32 km per detik.
Awalnya NASA tidak menyadari kedatangan dan ledakan meteor tersebut. Tetapi Angkatan Udara AS kemudian memberitahun NASA setelah ledakan terjadi setelah citranya tertangkap satelit militer.
Bola api meteor di Laut Bering juga dilihat oleh Peter Brown di University of Western Ontario, Kanada, yang kemudian mengunggahnya di Twitter.
Dia mengamati data yang diambil dari sekitar 16 stasiun inframerah yang berbeda yang disiapkan untuk mendeteksi uji coba nuklir rahasia.
Ledakan meteor di Chelyabinsk pada tahun 2013 lalu merupakan yang terkuat dan terbesar hingga saat ini. Saat itu media sosial dibanjiri dengan video dan foto fireball yang menyala lebih terang daripada matahari.
Fireball super itu meledak sekitar 30 km di atas permukaan Bumi dengan kekuatan 400 hingga 500 kiloton.
Efek dari ledakan meteor di Chelyabinsk sangat dahsyat. Hingga mampu merusak enam bangunan di kota itu dan melukai 1200 orang dari jarak 30 km.
Sementara itu, Lindley Johnson, staff pertahanan planet NASA, mengatakan meteor dengan ledakan sedahsyat ini jarang muncul. Meteor seperti itu cenderung datang hanya dua atau tiga kali dalam 100 tahun.
(Sah, Sumber: INSIDER, Sputnik Internasional, Technology Review)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?