Dream - Puluhan tentara Israel mengaku diperintahkan untuk " membunuh setiap orang" yang mereka lihat. Aksi kejam ini dilakukan saat Israel melancarkan agresi terbaru mereka terhadap Jalur Gaza tahun lalu.
Pengakuan 60 tentara Israel tersebut dikumpulkan dan dipublikasikan oleh sebuah LSM Israel Breaking the Silence. Pengakuan dalam bentuk sebuah laporan setebal 237 halaman itu diberi judul " This is how we fought in Gaza" atau " Beginilah Kami Bertempur di Gaza" .
" Perintahnya adalah tembak di tempat setiap orang yang dilihat - baik bersenjata atau tidak, tak peduli apa pun situasinya. Perintahnya sangat jelas. Setiap orang yang ditemui, yang terlihat oleh mata - ditembak sampai mati," ungkap laporan tersebut seperti dikutip dari pengakuan tentara Israel.
Tentara Israel lainnya mengatakan mereka yang terlibat dalam pembantaian di Gaza tahun lalu diperintahkan untuk 'menembak ke segala arah, terutama saat masuk..... asumsinya adalah ketika kami masuk, setiap orang yang berani melongok keluar berarti dia teroris'.
Pengakuan lainnya mengungkapkan, tank-tank Israel juga diperintahkan untuk memilih target bangunan secara acak.
Seorang tentara mengatakan pasukan Israel telah menembak dan menewaskan dua wanita Palestina yang sedang berbicara di telepon, sekitar satu kilometer dari zona perang. Penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa perempuan tidak bersenjata, namun tentara Israel hanya mengatakan, " Lanjutkan, mereka terdaftar sebagai teroris," seperti dikutip dari Dream dari laman Presstv, Rabu, 6 Mei 2015.
Lebih dari 100 contoh pelanggaran oleh tentara Israel selama serangan musim panas tahun lalu itu juga telah didokumentasikan dalam laporan.
LSM ITU menyebut, Israel menggunakan prinsip militer yang sangat tidak manusiawi. Disebutkan, pasukan harus meminimalkan risiko meski harus mengorbankan penduduk sipil yang tak berdosa. Akibatnya, Palestina, terutama Gaza, mengalami kerusakan infrastruktur dan korban jiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebuah laporan Israel pada bulan Maret menyebut, lebih dari 350 tentara Israel yang ikut dalam perang mematikan itu telah mendapat perawatan untuk gejala yang berhubungan dengan stres pasca-trauma, termasuk disorientasi, produktivitas yang rendah, dan mimpi buruk berulang.
Setidaknya 10 tentara Israel juga dilaporkan melakukan bunuh diri tahun lalu, termasuk empat yang ikut ambil bagian dalam perang Gaza. (Ism0
Advertisement
Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak


Mengenal Komunitas Bye Bye Plastic Bags, Pendirinya Gadis Bali yang Jadi Moderator Acara PBB
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun


Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026