Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kasus rudapaksa kali ini menimpa seorang siswi di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Diketahui, korban saat ini tengah hamil lebih dari 4 bulan.
Kepala desa tempat korban tinggal, Darsono, membenarkan bahwa ada warganya yang disabilitis menjadi korban rudapaksa tanpa diketahui siapa pelakunya. Ia mengatakan akan mendampingi korban jika kasusnya harus dibawa ke ranah hukum.
" Sikap saya tetap mengutamakan kemanusiaan dulu. Kalau memang untuk ke ranah hukum nanti, dari pihak orangtuanya, jika ingin melakukan kami dari desa siap mendampingi," katanya saat ditemui Liputan6.com.
Upaya pendekatan akan dilakukan aparat desa dengan menemui keluarga korban terlebih dahulu. Diakui selama ini masyarakat setempat melihat orangtua korban disebut-sebut memiliki keterbelakangan dalam bersikap.
" Kita lihat dulu aja nanti, keluarganya bagaimana. Kita akan temui pihak keluarganya dulu," terangnya.
Sebelumnya ada seorang perangkat desa yang menolak pihak desa ikut campur urusan kasus perkosaan siswi disabilitas tersebut.
Oknum yang tidak mau disebutkan namanya itu, meminta pihak desa tidak perlu melaporkan kasus perkosaan tersebut dan membiarkan menjadi tanggung jawab pihak keluarga korban.
Sementara itu, Kapolsek Blora, AKP Joko Priyono mengaku, belum mengetahui adanya kasus perkosaan terhadap siswi disabilitas hingga hamil 4 bulan.
Polisi meminta kasus tersebut segera dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Blora.
" Belum ada kabar dan informasinya, jika laporan langsung ke PPA ya," kata dia saat dihubungi melalui ponsel.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur