Ilustrasi Hilangnya Jenazah PDP (Shutterstock)
Dream - Warga Kampung Mejerite, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dihebohkan dengan kabar hilangnya jenazah berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Kondisi makam tempat jenazan pasien PDP itu tampak terbongkar dan jasad di liang lahat menghilang pada Sabtu 30 Mei 2020 lalu.
Dari empat makam PDP, hanya tersisa tiga makam yang kuburan dan jasadnya masih utuh.
Saat ini pihak berwajib telah menelusuri dimana dan kemana jenazah itu hilang ataupun dibawa.
Pelaksana Harian Sektetaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat, Ismail Surdi mengatakan, jasad PDP berinisial FN itu merupakan warga Desa Orong, Kecamatan Welak, Mabar.
“ Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang. Nanti hasilnya akan kami informasikan,” tutur Ismail.
Kasus serupa tidak hanya terjadi di Mabar. Sebelumnya pun terjadi yang hampir mirip. Di mana ada orang yang mengambil jenasah PDP dari rumah sakit, tempat pasien dirawat terakhir.
Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit misalnya terjadi di RS Stellamaris Makassar, Minggu 7 Juni 2020 malam.
Meski aparat gabungan dari TNI dan Polri sempat memblokade, namun tetap tak bisa menghala massa yang berjumlah 150 orang.
Mereka membawa jenazah berstatus PDP dengan tandu tertutup kain sarung, dan menerobos berikade aparat berseragam TNI dan Polri.
Setelah berhasil menerobos berikade aparat, massa berjalan kaki membawa jenazah dengan menggunakan tandu hingga ke Jalan Lamaddukelleng yang berjarak sekitar 500 meter.
Jenazah yang diambil tersebut adalah pasien perempuan berusia kisaran 50 tahun lebih dengan status PDP.
(Sah, Sumber: florespos.id)
Dream - Warga Kampung Mejerite, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT dihebohkan dengan kabar hilangnya jenazah PDP corona.
Jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang telah dimakamkan di kampung itu kuburnya tampak terbongkar dan jenazahnya pun hilang pada Sabtu 30 Mei 2020 lalu.
Dari empat makam PDP, hanya tersisa tiga makam yang kuburan dan jasadnya masih utuh.
Saat ini pihak berwajib telah menelusuri dimana dan kemana jenazah itu hilang ataupun dibawa.
Pelaksana Harian Sektetaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat, Ismail Surdi mengatakan, jasad PDP berinisial FN itu merupakan warga Desa Orong, Kecamatan Welak, Mabar.
“ Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang. Nanti hasilnya akan kami informasikan,” tutur Ismail.
Kasus serupa tidak hanya terjadi di Mabar. Sebelumnya pun terjadi yang hampir mirip. Di mana ada orang yang mengambil jenasah PDP dari rumah sakit, tempat pasien dirawat terakhir.
Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit misalnya terjadi di RS Stellamaris Makassar, Minggu 7 Juni 2020 malam.
Meski aparat gabungan dari TNI dan Polri sempat memblokade, namun tetap tak bisa menghala massa yang berjumlah 150 orang.
Mereka membawa jenazah berstatus PDP dengan tandu tertutup kain sarung, dan menerobos berikade aparat berseragam TNI dan Polri.
Setelah berhasil menerobos berikade aparat, massa berjalan kaki membawa jenazah dengan menggunakan tandu hingga ke Jalan Lamaddukelleng yang berjarak sekitar 500 meter.
Jenazah yang diambil tersebut adalah pasien perempuan berusia kisaran 50 tahun lebih dengan status PDP.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN