MUI Minta Televisi Sajikan Tayangan Mendidik (http://papua.kemenag.go.id)
Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta semua stasiun televisi menjaga kesucian bulan Ramadan. Tayangan-tayangan yang disajikan selama bulan puasa, terutama saat berbuka dan sahur, diharapkan lebih banyak berisi pendidikan daripada sekedar hiburan.
“ Tayangan televisi harus menjaga kesucian, janganlah dikotori oleh hal yang tidak perlu, seperti menari-nari dan melawak,” kata Ketua Komisi Infokom MUI, Imam Suhardjo, dikutip Dream.co.id dari laman mui.or.id, Kamis 26 Juni 2014.
Imam mengatakan, tayangan Ramadan tahun lalu sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, masih saja ada tayangan-tayangan yang tidak ada hubungannya dengan Ramadan. Padahal tayangan itu jelas-jelas bertema buka puasa dan sahur. “ Kita harapkan bukan hanya perbaikan acara-acara, kalau bisa dibuang total acara yang tidak ada hubungannya dengan keislaman,” tambah Imam.
Imam berharap televisi tidak hanya mengejar rating belaka. “ Kalau mereka membuat acara yang bagus dan berkualitas, apa iya tidak akan dapat iklan?," imbuh dia.
Oleh sebab itu, untuk memastikan kualitas tayangan televisi selama Ramadan, MUI akan tetap melakukan pengawasan. MUI akan menggunakan pedoman yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan sejumlah fatwa.
Dia menambahkan, sebagai bangsa Indonesia, ada asas kepatutan dan kepantasan. Jika semua stasiun menerapkan asas itu, Imam yakin tayangan televisi akan menjadi baik. “ Apa pantas acara menari di malam hari saat bulan Ramadhan, di luar Ramadan pun itu tdiak patas, apalagi di bulan Ramadan,” tutur dia.
Advertisement