Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: Liputan6.com)
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang sudah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri untuk kembali dan berkarya di Indonesia.
Menteri yang biasa disapa Mas Menteri ini berharap para mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di universitas luar negeri untuk memajukan Indonesia.
" Jadi sangat penting buat saya bahwa walaupun mencari pengalaman dan mencari pendidikan di luar negeri, harapannya nanti kembali ke Tanah Air. Seperti saya dulu, berkiprah ke luar negeri tapi langsung kembali untuk bisa mengembangkan negara ini," kata Nadiem dalam siaran YouTube LPDP RI, Senin 2 November 2020.
Nadiem menjelaskan mahasiswa LPDP akan memiliki wawasan baru setelah menempuh pendidikan di luar negeri.
Dia juga berpesan agar perspektif dan wawasan global itu digunakan untuk membangun dan menemukan solusi bagi permasalahan di Indonesia.
" Jadi dengarkan lah hati Anda, itu yang akan menaruh Anda di dalam misi Anda di dunia ini," ungkap Nadiem.
Sementara itu untuk menghadapi era disrupsi di masa depan yang terpenting kata Nadiem adalah dengan selalu belajar ketika ada sesuatu yang baru. Sebab perkembangan zaman saat ini terus berkembang.
" Apa yang kita pelajari di hari ini ada kemungkinan tidak akan relevan lagi di masa depan. Jadinya cinta akan belajar, punya mindset continuous learning seumur hidup, itu luar biasa pentingnya," ucap Nadiem.
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di masa pandemi mengingatkan, perguruan tinggi harus bisa berinovasi.
Para dosen dan mahasiswa, kata dia, juga ikut aktif dalam meneliti dan mengembangkan inovasi dalam mengatasi penularan virus Covid-19 di Indonesia.
" Sejak pembelajaran jarak jauh diimplementasikan di perguruan tinggi guna mencegah penyebaran virus Covid-19, kegiatan perkuliahan terus berinovasi," jelas Menteri Nadiem saat webinar di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2020.
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, hasil-hasil inovasi dari para dosen dan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi sudah diproduksi secara massal.
Sebagai contoh ia menyebutkan, telah diproduksinya alat tes diagnostik cepat RIGHA, robot untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit pendidikan serta ventilator.
" Para mahasiswa kita juga mengabdi kepada masyarakat. Sejak bulan April, tak kurang dari 15.000 mahasiswa terjun sebagai relawan untuk mitigasi pandemi melalui program Rekon atau Relawan Covid-19 Nasional," jelasnya.
Selain itu, ia menuturkan, ada ribuan mahasiswa yang turut serta dalam program Kampus Mengajar Perintis, guna membantu pembelajaran murid-murid sekolah dasar dan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik sejak Juni 2020 lalu.
Para mahasiwa juga menjalankan tugas sebagai agen perubahan perilaku dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Perannya antara lain seperti, mengajak masyarakat dan perserta didik menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menghindari kerumunan.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur