Diterpa Skandal, Najib Tak Akan Mundur sebagai PM Malaysia

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 14 September 2015 16:31
Diterpa Skandal, Najib Tak Akan Mundur sebagai PM Malaysia
Najib menuding pihak oposisi telah menggunakan media sosial untuk menghasut agar rakyat tidak lagi percaya pada pemerintah.

Dream - Najib Razak menegaskan tidak akan mundur dari posisi Perdana Menteri (PM) Malaysia. Dia mengklaim kepemimpinannya sejauh ini didukung oleh rakyat dan koalisi partai yang tengah berkuasa yakni UMNO.

" Saya tidak akan mundur, Insya Allah," ujar Najib dalam blog miliknya najibrazak.com.

Pria yang juga menjabat sebagai pimpinan UMNO ini mengaku bangga saat menemui para anggotanya yang hadir dalam pertemuan pada Sabtu, 12 September lalu. Menurut dia, para anggota partai tersebut memberikan dukungan dalam pertemuan itu.

" Saya begitu tersentuh mengetahui dukungan mereka. Ini mengingatkan pada masa saya memulai kepemimpinan 40 tahun lalu setelah ayah saya meninggal Pada Januari 1976," kata dia.

Najib kemudian mencoba menanggapi sejumlah serangan yang dialamatkan padanya. Dia lalu menuding media sosial telah dimanfaatkan untuk menjatuhkan kepemimpinannya.

" Ini merupakan bentuk serangan saat ini, dan itu terjadi sepanjang kepemimpinan saya," kata dia.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Najib dinilai memiliki sejumlah cacat. Pelbagai kasus pidana dialamatkan kepada Najib, tetapi sikap yang dia tunjukkan selalu represif.

Beberapa kasus yang kerap ditujukan kepada dia adalah korupsi. Yang terbaru adalah kasus skandal uang 2,6 miliar ringgit, setara Rp8,6 triliun, yang masuk ke rekening pribadinya melalui perusahaan investasi 1MDB yang dia dirikan.

Sementara, belakangan, terdapat kasus lama yang kembali mencuat, yaitu pembunuhan model asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu. Proses hukum kasus ini tidak pernah terungkap dan terkesan ditutup-tutupi.

Lantaran kasus ini dianggap memiliki dampak begitu besar, seorang jurnalis  Al Jazeera Australia, Mary Ann Jolley, mengangkatnya dalam sebuah film dokumenter 'Murder in Malaysia' yang juga ditayangkan di stasiun televisi tersebut.

Penayangan film dokumenter ini mencengangkan publik Malaysia. Ini lantaran narasi dalam film tersebut mengisahkan adanya keterlibatan Najib dalam kematian model itu.

Hal ini memicu Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad bersuara keras. Dia menuntut Najib bertanggung jawab atas kasus pembunuhan tersebut.

" Sejumlah bukti menunjukkan upaya menutup-nutupi kasus oleh kepolisian dan Baginda Razak yang terlibat kasus kejahatan yang mengerikan," kata Mahathir.

" Pemerintah harus segera mengambil dokumen tersebut dan segera membersihkan nama baik Malaysia," lanjut dia.

Sumber: straitstimes.com | malaysiakini.com

 

Beri Komentar