Rasulullah SAW Menerima Perintah Sholat Untuk Umatnya Saat Menjalani Mi'raj
Dream - Sholat fardhu atau sholat wajib yang dilaksanakan umat Islam saat ini diawali dengan proses yang panjang dan tidak mudah. Bahkan rukun Islam kedua bagi umat Islam ini yang sahabat Dream kerjakan selama ini sebanyak lima kali pada awalnya memiliki rakaat yang sangat banyak.
Perintah sholat untuk kaum Nabi Muhammad SAW lahir ketika mikraj, di mana Rasulullah menerima kewajiban tersebut langsung dari Allah SWT. Namun ketika turun dari langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa as dan nabi-nabi yang sebelumnya.
Saat itu Nabi Musa as mengatakan bahwa umatnya, yakni Bani Israil, tidak mampu jika mengerjakan sholat wajib, meski kurang dari lima waktu dalam sehari semalam.
Perlu diketahui bahwa mulanya Allah SWT mewajibkan umat Nabi Muhammad saw untuk mengerjakan sholat sebanyak 50 waktu selama sehari semalam. Perintah itu disampaikan Allah SWT saat berada di Sidratul Muntaha, yakni satu tempat lebih tinggi dari langit ketujuh yang menjadi tempat bertemunya Nabi Muhammad saw dengan Nabi Musa as.
Untuk mengetahui bagaimana proses negosiasi Nabi Muhammad saw dengan Allah SWT dalam menetapkan banyaknya sholat fardhu, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Pada mulanya, Allah SWT berfirman tentang diperintahkannya untuk sholat 50 kali setiap siang dan malam. Setelah mendengar firman itu, Nabi Muhammad saw dibawa turun oleh malaikat Jibril dari Sidratul Muntaha dan menemui Nabi Musa. Sang manusia pilihan yang punya mukjizat membelah laut itu berkata:
" Sesungguhnya umatku tidak akan mampu mengerjakannya, sekarang kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan dari-Nya buatmu dan buat umatmu."
Saat itu, Nabi saw langsung menoleh ke malaikat Jibril untuk meminta sarannya.
" Baiklah jika kamu menghendakinya." ucap malaikat Jibril.
Nabi Muhammad saw akhirnya dibawa kembali ke Sidratul Muntaha dan memohon kepada Allah SWT.
" Wahai Tuhanku, berikanlah keringanan buat kami, karena sesungguhnya umatku tidak akan mampu memikulnya."
Allah SWT pun memberikan keringanan berupa 10 sholat. Kemudian Nabi Muhammad saw kembali bertemu dengan Nabi Musa. Namun, beberapa kali Nabi Musa meminta untuk dikurangi lagi jumlah sholat itu. Hingga kemudian ditetapkanlah menjadi sholat lima waktu yang dikerjakan umat Islam sampai sekarang.
Meski begitu, Nabi Musa ternyata masih meragukan kemampuan dari umat Nabi Muhammad saw dan menyarankan untuk meminta keringanan lagi pada Allah SWT.
" Labbaikawasa'daika (saya penuhi seruan-Mu dengan penuh kebahagiaan)." Allah berfirman, " Sesungguhnya keputusan yang ada pada-Ku ini tidak dapat diubah lagi, persis seperti apa yang telah Aku tetapkan atas dirimu di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz). Maka setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan. Dan kewajiban sholat itu telah tercatat lima puluh kali di dalam Ummul Kitab, sedangkan bagimu tetap lima kali." jelas Nabi Muhammad saw.
" Allah telah memberikan keringanan bagi kami, Dia telah memberikan kepada kami setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan yang semisal." ucap Nabi saw.
Karena Nabi Musa meminta untuk kembali meminta keringanan, hingga akhirnya Nabi saw berkata bahwa beliau malu kepada Allah SWT karena terlalu sering bolak-balik.
" Hai Musa, sesungguhnya demi Allah saya malu kepada Tuhanku, karena terlalu sering bolak-balik kepada-Nya."
" Kalau begitu, turunlah engkau dengan menyebut nama Allah." ucap Nabi Musa.
Meskipun kewajiban sholat ini diturunkan saat mikraj, namun ternyata perintah tersebut sudah berlaku untuk umat sebelum Nabi Muhammad saw. Hanya saja, perintah untuk melakukan sholat lima waktu baru diturunkan kepada Nabi Muhammad saw saat mikraj.
Sedangkan kapan perintah kewajiban menjalankan sholat itu muncul masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sholat sudah dikerjakan Nabi saw sejak diangkat menjadi rasul. Karena di awal kerasulan beliau, Nabi saw sering melakukan sholat dua rakaat di pagi dan petang.
Di sisi lain, Aisyah pernah mengatakan bahwa Khadijah wafat sebelum sholat diwajibkan. Tetapi disebutkan juga bahwa Nabi saw melakukan sholat wajib bersama dengan Khadijah. Nah, menurut pendapat yang kuat menjelaskan bahwa sholat yang dilakukan itu adalah sholat sebelum diwajibkannya sholat lima waktu. Sedangkan ditetapkannya kewajiban sholat lima waktu adalah saat isra mi'raj.
Di saat peristiwa mikraj, Nabi saw bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit. Setiap nabi pun memberikan salam kepada beliau. Namun berbeda ketika Nabi saw bertemu dengan Nabi Musa. Saat itu Nabi Musa justru menangis.
“ Apa yang membuatmu menangis?” tanya Nabi Muhammad saw.
“ Aku menangis, karena ada orang yang lebih muda diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku,” jawab Nabi Musa.
Dijelaskan oleh Syaikh Badruddin Ahmad al-Aini dalam Kitab Umdtaul Qari bahwa Nabi Musa menangis karena merasa sedih atas umatnya. Di mana jumlahnya lebih sedikit dibandingkan umat Muhammad dan keutamaannya kalah dengan umat Muhammad.
Dalam hal ini, Nabi Musa bukanlah iri dengan Nabi Muhammad. Tetapi ia merasa menyesal kepada dulu umatnya banyak yang melanggar perintah Allah SWT. Dengan begitu memengaruhi derajat kedudukannya di sisi Allah SWT.
Allah SWT memberikan keistimewaan kepada nabi-nabi-Nya berupa rasa kasih sayang yang begitu besar. Dengan begitu, selain karena Nabi Musa kurang berhasil dengan pencapaiannya sebagai nabi, tetapi juga karena rasa kasih sayangnya pada umat. Kenapa dahulu tidak membimbing umatnya lebih maksimal lagi.
Advertisement