Dream - Teknologi arsitektur telah berkembang sangat maju hingga mampu menciptakan berbagai bangunan yang spektakuler.
Selain desainnya yang unik dan keren, bangunan hasil teknologi arsitektur terkini juga terkenal sangat megah.
Namun siapa sangka, di balik bangunan megah, unik dan keren tersebut terdapat kegagalan dalam konstruksinya.
Akibatnya beberapa bangunan yang sudah dibangun mahal-mahal malah runtuh atau setidaknya rusak di beberapa bagian.
Kegagalan dalam pengerjaan, dalam kasus tertentu desain, mengakibatkan kerugian yang tak ternilai.
Selain kerugian material, kegagalan dalam desain dan pengerjaan ini juga menelan korban jiwa yang tak sedikit.
Hasilnya, bangunan tersebut akan dikenang sebagai kegagalan konstruksi paling parah sepanjang sejarah.
Dilansir dari Rethinking The Future, berikut ini 10 kegagalan konstruksi arsitektur paling parah dalam sejarah.
Jalan layang di area De la Concorde setinggi 66 kaki atau 20 meter di pinggiran Montreal ambruk pada tahun 2016 silam.
Runtuhan materialnya menghancurkan dua mobil di bawahnya, dan menyebabkan satu kendaraan yang sedang lewat terjatuh.
Selain itu, kejadian ini juga merenggut lima korban jiwa dan enam lainnya mengalami luka berat.
Jalan layang yang dibangun pada tahun 1970 ini diduga ambruk karena ada sejumlah faktor yang menyebabkannya.
Selain desain yang buruk dari awal, penempatan tulangan jalannya salah dan penggunaan beton berkualitas rendah.
Paling parah adalah adanya retakan di sepanjang bidang horizonal jembatan layang yang dibiarkan bertahun-tahun.
Pada tahun 2009, salah satu dari sebelas bangunan berlantai 13 di kompleks apartemen hunian ini, roboh.
Uniknya, bangunan yang roboh mendarat hampir sepenuhnya utuh.
Uniknya, bangunan yang roboh mendarat hampir sepenuhnya utuh, dan hanya meleset beberapa senti dari bangunan di sebelahnya.
Penyebabnya karena saat membangun konstruksi lahan parkir di bawah gedung, para pekerja mengeruk tanah dan membuangnya ke TPA dekat sungai.
Berat tanah yang bertambah menyebabkan tepian sungai yang berbatasan dengan bangunan runtuh.
Ini menyebabkan air sungai merembes ke dasar bangunan, mengubah fondasinya menjadi lumpur dan mengakibatkan bangunan tersebut roboh.
Dibangun dari panel beton instant yang dihubungkan oleh baut, Ronan Point adalah sebuah proyek besar yang pengawasan kualitasnya hampir tidak ada selama pembangunannya.
Akibatnya satu ledakan di satu apartemen menyebabkan seluruh bangunan 22 lantai itu roboh seperti domino.
Usai kejadian, ditemukan bahwa baut dan sambungannya rusak terendam air karena cuma diisi dengan kertas koran, bukan beton.
Akibatnya, panel dinding seluruh bangunan apartemen tersebut retak sebelum akhirnya runtuh.
Ajaibnya, hanya empat dari 260 orang di gedung apartemen ini yang tewas dalam bencana tahun 1968 tersebut.
Dibangun pada tahun 1973, para arsitek lebih mementingkan desain eksterior The Aon Center daripada konstruksi bangunannya.
Mereka tidak menyadari, meskipun memukau, marmer Carrara yang mereka gunakan untuk membangun eksterior The Aon Center lebih tipis dan ringan daripada bahan bangunan pada umumnya.
Akibatnya, setahun setelah gedung ini berdiri, salah satu lempengan marmer terlepas dan menimpa atap Prudential Center di sebelahnya.
Ketika penyelidikan mengungkapkan bahwa kejadian ini mungkin akan berulang, bangunan tersebut dilapis ulang dengan biaya lebih dari 80.000.000 dolar AS.
Taman bermain Pier One seharusnya bisa menarik minat anak-anak untuk bermain, tapi faktanya tidak.
Anak-anak tak bisa menggunakan permainan yang ada karena rusak.
Para arsitek kurang memerhatikan material yang digunakan untuk permainan futuristik.
Bayangkan! Semua alat permainan yang terbuat dari baja murni akan punya suhu 52 derajat Celcius di musim panas.
Alhasil, anak-anak tidak dapat bermain karena kulit mereka bisa terbakar.
Pernah menjadi gedung tertinggi di AS di luar New York City, gedung pencakar langit 100 lantai yang dibangun pada tahun 1968 ini memenangkan penghargaan dari komunitas arsitektur dan desain.
Hingga suatu hari terjadi sebuah insiden karena kesalahan dalam desain jendela.
Akibatnya, kaca jendela seberat 226 kilogram terlepas dan jatuh ke trotoar di bawahnya.
Pada tahun 1973, seluruh 10.344 kaca jendela diganti. Selama perbaikan, lembaran kayu lapis menggantikan jendela-jendela kosong pada bangunan tersebut, sehingga mendapat julukan " Istana Kayu Lapis."
Bendungan St. Francis mengalami kerusakan parah hingga jebol pada tahun 1928. Akibatnya, 12 miliar galon air tumpah dan menciptakan gelombang setinggi 38,1 meter dan menewaskan 600 orang.
Dengan arus selebar hampir 3,2 meter dan kecepatan air 8 km per jam, para korban dan puing-puing terbawa arus sejauh 86 km ke Samudra Pasifik.
Penambahan struktur yang meningkatkan kapasitas air, retakan yang diabaikan oleh para insinyur, dan ketidakstabilan batuan di bawah bendungan menjadi penyebabnya.
Pada pagi hari saat kejadian, penjaga bendungan melaporkan adanya kebocoran air baru yang mengikis fondasi bendungan.
Tetapi Departemen Air dan Tenaga Listrik menganggap bendungan tersebut aman.
Dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juli 1940, jembatan gantung ini runtuh hanya dalam waktu empat bulan setelah dibangun.
Para pekerja mencatat bahwa jembatan yang mereka sebut " Galloping Gertie" ini sudah terlihat terombang-ambing bahkan ketika sedang dibangun.
Kondisi tersebut bahkan menyebabkan mabuk laut bagi sebagian orang yang lewat di atasnya.
Tidak memadainya material rangka dan balok penopang yang digunakan lantaran untuk menekan biaya konstruksi menjadi penyebabnya. Ajaibnya, kejadian tersebut tidak sampai merenggut nyawa.
Pada tahun 1889, Bendungan South Fork melepaskan 20 juta ton air ke Johnstown, menewaskan lebih dari 2.200 orang. Parahnya, pengadilan menganggap jebolnya bendungan tersebut sebagai " Kehendak Tuhan" .
Penduduk Johnstown yang tidak terima dengan pernyataan itu menyalahkan pemeliharaan yang buruk oleh pemilik bendungan.
Warga kota tambah marah karena pemilik bendungan memilih menambal kebocoran dengan jerami dan lumpur, alih-alih melakukan perbaikan dengan benar.
Sebuah jembatan lengkung terbuat dari rangka baja delapan lajur tiba-tiba runtuh saat jam sibuk di tahun 2007, menewaskan 13 orang dan melukai 145 lainnya.
Dibangun pada tahun 1967 dan dianggap " kurang struktural" oleh pemerintah federal pada tahun 1991 dan 2005, jembatan ini rencananya akan diganti pada tahun 2020.
Penyebabnya karena ada tambahan bahan konstruksi dan peralatan seberat hampir 29 ton yang berada di atas jembatan, sehingga menambah beban pada pelat gusset yang ukurannya sudah terlalu kecil.
Sekitar 100 mobil beserta penumpangnya dan 18 pekerja konstruksi jatuh ke sungai atau tepiannya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN