Ngeri, Penumpang Pesawat Berjatuhan Saat Mencoba Kabur dari Afghanistan

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 17 Agustus 2021 07:47
Ngeri, Penumpang Pesawat Berjatuhan Saat Mencoba Kabur dari Afghanistan
Sedikitnya dua orang tertangkap kamera jatuh dari pesawat Angkatan Udara AS.

Dream - Peristiwa mengerikan tertangkap kamera terjadi di Kabul, Afghanistan. Sejumlah orang jatuh dari pesawat militer Amerika Serikat saat mencoba kabur setelah Ibu Kota dikuasai Taliban.

Rekaman menunjukkan banyak orang jatuh dari pesawat Angkatan Udara AS yang mencoba lepas landas dari landasan pacu di Bandara Internasional Hamid Kazai. Dari gambar yang tersebar, sedikitnya dua orang terlihat jatuh dan membentur tanah.

Belum terkonfirmasi apakah insiden itu berkaitan atau pesawat militer AS sedang mendarat saat kedua orang itu melompat.

Militer AS menangguhkan operasi udaranya di bandara. Langkah evakuasi lebih lanjut diragukan lantaran risiko keamanan di bandara meninggi.

Militer AS dikabarkan berusaha membersihkan landasan dari warga sipil yang putus asa. Seluruh penerbangan ke luar negeri ditangguhkan akibat bandara Kabul dikerumuni warga Afghanistan yang mencoba kabur ke luar negeri.

Berbagai laporan mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bandara itu tidak aman.

1 dari 7 halaman

Video Mengerikan

Beredar pula video yang tampaknya menggambarkan mayat salah satu penumpang gelap yang jatuh. Tetapi video tersebut belum dapat diverifikasi.

Peristiwa nahas ini terjadi setelah ratusan warga Afghanistan berkumpul di sisi penerbangan sipil bandara. Mereka berharap ada pesawat yang bisa mengangkut mereka keluar dari Afghanistan.

Sebuah kantor berita di Kabul melaporkan tiga orang jatuh di rumah penduduk dekat bandara. Mereka sebelumnya berpegangan pada roda pesawat.

" Salah satu penduduk setempat mengkonfirmasi hal ini dan mengatakan bahwa jatuhnya orang-orang ini menimbulkan suara keras dan menakutkan," demikian laporan tersebut.

Kabul dilanda kekacauan parah setelah Taliban berhasil menguasai kota yang menjadi pertahanan terakhir Pemerintah Afghanistan tersebut. Negara-negara di seluruh dunia mengevakuasi warga negara mereka dan warga sipil berusaha mati-matian untuk melarikan diri, dikutip dari Metro.co.uk.

2 dari 7 halaman

Bandara Internasional Kabul Dikerumuni Warga Afghanistan Ingin Kabur

Dream - Ribuan warga Afghanistan berkerumun di landasan pacu Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Mereka hendak menyelamatkan diri ke luar negeri setelah Taliban menguasai Istana Kepresidenan.

Kekacauan terjadi akibat warga berdesak-desakan berebut kesempatan masuk ke pesawat. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, banyak orang, di antaranya adalah wanita dan anak-anak, lari menuju pesawat di landasan pacu.

Tampaknya tidak ada keamanan atau penegakan hukum di daerah tersebut. Bandara tersebut lengang sebelum militer Amerika Serikat mengambil alih lalu lintas udara.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada Minggu malam. Dia dilaporkan menuju Tajikistan ketika Taliban memasuki Istana Kepresidenan dan menyatakan perang telah berakhir.

Ghani mengatakan dia melarikan diri untuk mencegah pertumpahan darah. Dia pun mengakui Taliban telah menang.

" Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani.

3 dari 7 halaman

Kepanikan di Bandara

Kepanikan berlangsung saat sekitar 5.000 tentara AS kembali ke negara itu untuk mengevakuasi diplomat Barat. Departemen Luar Negeri AS menyatakan militer ditugaskan dengan " misi yang sangat terfokus" untuk mengevakuasi staf kedutaan di Kabul.

Pada Minggu malam, kedutaan AS dipindahkan ke bandara. Sebelum Minggu, Kabul adalah kota besar terakhir yang terhindar dari pengambilalihan oleh militan.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan para pejuang bermaksud untuk merundingkan " penyerahan damai" kota itu.

Sejak keputusan Presiden Joe Biden April untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan sebelum 11 September, Taliban telah membuat kemajuan medan perang. Saat ini, seluruh wilayah Afghanistan berada di bawah kendali Taliban, dikutip dari CNBC.

4 dari 7 halaman

Kuasai Istana Kepresidenan Afghanistan, Taliban Umumkan Perang Berakhir

Dream - Taliban mengumumkan berakhirnya perang di Afghanistan, menyusul telah dikuasainya Istana Kepresidenan. Kelompok oposisi bersenjata ini telah masuk Kabul pada Minggu sore waktu setempat, sementara Presiden Ashraf Ghani menyelamatkan diri ke luar negeri.

Jalanan di Kabul sangat lengang pada Senin, 16 Agustus 2021. Tetapi, kepanikan terjadi di Bandara Internasional Kabul akibat ratusan warga Afghanistan berusaha kabur ke luar negeri.

Juru Bicara Kantor Politik Taliban, Mohammad Naeem, menyatakan, kelompoknya tidak ingin hidup dalam isolasi. Tipe dan bentuk pemerintahan akan segera dibentuk dan pihaknya juga menyerukan pembangunan hubungan internasional yang penuh damai.

"  Alhamdulillah, perang sudah berakhir," ujar Naeem.

5 dari 7 halaman

Tidak Terjadi Bentrokan

Naeem menyatakan tujuan Taliban telah tercapai, yaitu kemerdekaan Afghanistan. Dia menegaskan tidak akan membiarkan Afghanistan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

" Kami juga tidak ingin menyakiti siapapun," kata dia.

Para petinggi Taliban menyatakan mereka tidak mendapat laporan terjadinya bentrokan di seluruh wilayah Afghanistan selama sehari setelah Ibu Kota Kabul berhasil dikuasai. Mereka mengklaim pemerintahan yang didukung Amerika Serikat telah jatuh.

" Situasi berjalan damai, seusai laporan yang kami dapat," ucap salah satu petinggi Taliban yang tidak bersedia disebut namanya.

6 dari 7 halaman

Warga Bejubel di Bandara

Sementara pada Minggu malam, ratusan warga Afghanistan menyerbu landasan pacu bandara sembari membawa koper. Mereka berdesak-desakan agar bisa mendapatkan tempat di salah satu penerbangan komersial terakhir.

Pesawat terakhir berangkat sebelum militer AS mengambil alih kontrol lalu lintas udara. Sementara masih banyak warga Afghanistan yang tidak kebagian jadwal penerbangan.

" Ini adalah bandara kami, tetapi kami melihat para diplomat dievakuasi sementara kami menunggu dalam ketidakpastian," ujar aktivis Hak Asasi Manusia Afghanistan, Rakhshanda Jilali.

Rakhsanda sedang mencoba menyelamatkan diri ke Pakistan. Sayangnya, dia tidak mendapatkan tempat di dalam pesawat terakhir.

Sejumlah maskapai internasional, seperti United Airlines, British Airways, dan Virgin Atlantic menyatakan tidak lagi melintasi ruang udara Afghanistan setelah Kabul dikuasai Taliban. Sebagian besar maskapai mengalihkan tujuan penerbangan ke India, dikutip dari Aljazeera.

7 dari 7 halaman

Taliban Kuasai Kabul, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur

Dream - Milisi Taliban telah menguasai Kabul, Ibu Kota Afghanistan. Kota ini menjadi basis terakhir Pemerintah Afghanistan setelah kota-kota lain direbut kelompok oposisi bersenjata tersebut.

Dua Pejabat Pemerintah menyatakan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, telah meninggalkan negara tersebut. Dua pejabat yang berasal dari Kantor Eks Presiden Hamid Karzai dan Dewan Keamanan Afghanistan menyatakan Presiden Ghani pergi pada Minggu, bersama Penasehat Keamanan Nasionalnya, Hamdullah Mohib, serta dua rekan dekatnya.

Sejumlah pejabat menyatakan milisi Taliban segera mencari sejumlah pejabat inti Pemerintah untuk penyerahan kekuasaan yang kabarnya diupayakan berjalan secara damai. Sementara, sejumlah penduduk Kabul tengah berusaha keluar kota, bahkan ke luar negeri untuk menyelamatkan diri.

Para pejabat berkenan memberikan keterangan dengan syarat nama mereka tidak disebutkan. Sebab, mereka mengaku tidak punya kewenangan untuk membuat pernyataan kepada media.

Pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban menimbulkan kekhawatiran pada warga sipil negara tersebut. Mereka takut Taliban akan menerapkan kembali aturan yang brutal dan merampas hak-hak perempuan.

Selama masa agresi Taliban, banyak warga Afghanistan mengantre di sejumlah mesin ATM untuk mengambil uang mereka kemudian menyelamatkan diri. Sementara sebagian lainnya lari ke luar negeri.

Helikopter terbang dan mendarat di Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mengevakuasi sejumlah diplomat dan pegawai. Asap tebal terlihat membumbung tinggi di dekat kompleks Kepresidenan saat sejumlah staf membakar dokumen penting.

Sejumlah negara Barat lainnya bersiap menarik orang-orang mereka keluar. Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan hanya dalam waktu sepekan.

Beri Komentar