Twitter @sitsone
Dream - Sosial media Tanah Air tengah diramaikan beredarnya video yang memperlihatkan pegawai Starbucks di Jakarta, mengintip bagian intim pengunjung melalui monitor CCTV yang dipasang.
Aksi itu diunggah ke Insta Stories dan disebar teman dari orang yang diduga pelaku yang juga pegawai.
Dari rekaman singkat yang beredar pada Rabu, 1 Juli 2020, terlihat seorang pria sedang mengutak-atik monitor CCTV. Sementara DD, pria di belakang kamera merekam adegan itu.
Terdengan suara DD, meminta temannya yang mengoperasikan komputer untuk menampilkan perempuan yang sedang duduk di salah satu kursi.
Teman DD kemudian memilih wanita itu dan memperbesar gambar tepat di bagian dadanya. DD dan temannya yang mengintip perempuan lewat CCTV itu kemudian tertawa.
Salah seorang netizen awalnya merekam Insta story milik DD. Mulai dari situlah kemudian videonya viral dan mematik emosi banyak pihak.
Salah seorang netizen di Twitter merasa jengkel dengan tindakan tak terpuji yang dilakukan dua pegawai Starbucks tersebut.
" dear @starbucksindonesia tolong tindak tegas karyawannya. this's so disgusting," tulis akun @sitsnoe.
Hingga Kamis, 3 Juli 2020 pagi, laman Twitter Starbucks Indonesia belum memberikan konfirmasi atau pernyataan terkait dugaan pelecehan seksual itu.
Banyak netizen yang mendesak pihak Starbucks Indonesia untuk mengusut kejadian ini ke ranah hukum.
Dalam unggahan akun @sitsnoe, pihak Starbucks hanya mengucapkan permohonan maaf dan akan mengusut kasus itu tanpa ada keterangan lebih lanjut.
Dream - Kasus pelecehan seksual, baik di lingkaran keluarga, sekolah, kampus, hingga kantor sangat mengkhawatirkan. Kekerasan seksual ini bisa menimpa siapa saja, bukan hanya kaum hawa tapi juga pria dan anak-anak.
" Siapa saja bisa jadi korban mau pun pelaku. Anak-anak, orang dewasa, lansia, laki-laki maupun perempuan. Kekerasan seksual tidak pilih-pilih," kata Gina Anindyajati, dokter spesialis kejiwaan dalam acara Waspadai Kekerasan Seksual di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2019.
Ada beberapa kondisi yang memicu seseorang menjadi pelaku kekerasan seksual. Faktornya menurut Gina, antara lain karena kurang memiliki keterampilan sosial, perasaan tidak berdaya, harga diri yang rendah, perasaan terhina, kesendirian, masalah keterikatan emosi dan juga disfungsi seksual.
" Keterampilan sosial yang buruk bisa dilihat dari hubungannya dengan orang dewasa. Kalau hubungannya sering tegang dan kurang memuaskan, berarti dia memiliki masalah keterampilan sosial," ungkapnya.
Penting untuk diwaspadai, bahwa kekerasan seksual juga bisa terjadi dimana pun. Bukan hanya di ranah privat tapi juga ranah publik.
" Di kedua ranah tersebut, pelakunya lebih banyak orang yang dikenal dan lebih sedikit dilakukan oleh orang asing. Bahkan di ranah publik, banyak dilakukan oleh teman. Sedangkan, di ranah pribadi dilakukan oleh pasangan," tuturnya.
Oleh karena itu, Sahabat Dream harus berhati-hati dengan lingkungan sekitar dan berani bersuara jika menjadi saksi atau korban pelecehan. Salah satu tindakan awal yang bisa dilakukan ketika menjadi korban adalah melaporkan pada tenaga medis. Hal ini agar segera dilakukan pemeriksaan dan visum yang nantinya bisa dijadikan bukti untuk memprosesnya secara hukum.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!