Dua Orang Anak Mencari Bantuan (Foto: World Of Buzz)
Dream - Kabar duka datang dari tiga orang anak kecil yang ditinggal pergi untuk selamanya oleh sang ayah.
Menurut informasi, sang ayah meninggal secara mendadak lantaran terkena serangan jantung saat dalam perjalanan bersama ketiga anaknya untuk menjenguk sang istri di rumah sakit.
Kendaraan mereka ditemukan berhenti di pinggir jalan. Beruntung, ada seorang wanita Jepang menemukan dua anak pria itu yang menangis dengan bayi duduk di kursi penumpang kendaraan.
“ Ayah saya meninggal, ayah saya meninggal,” adalah satu-satunya kata yang bisa diungkapkan oleh anak kecil itu di tengah semua tangisannya.
Wanita Jepang yang menemukan kedua anak itu bergegas meminta bantuan orang sekitar untuk memanggil ambulans.
Setibanya ambulans di tempat kejadian, petugas medis melaporkan bahwa pria tersebut meninggal di kursi pengemudi karena serangan jantung.
Menurut akun Twitter @milosuma, insiden itu dilaporkan terjadi di Bukti Pantai, Bangsar, Malaysia.
Kanak-kanak menangis minta tolong, ayah meninggal dunia dalam kereta akibat serangan jantung https://t.co/LW10zmeQnr
— MiLo SuaM (@milosuam)December 19, 2020
Sumber: World of Buzz
Dream – Peristiwa memilukan menimpa seorang wanita hamil yang harus meregang nyawa bersama bayi dalam kandungannya, karena tidak segera mendapat perawatan medis.
Rupanya ia telah ditolak oleh tujuh rumah sakit yang coba didatangi. Tujuh rumah sakit yang menolaknya adalah RS Bantaeng, RS Jeneponto, RS Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamoni.
Haerul, kerabat Hartina menjelaskan awalnya ia dibawa ke Puskesmas Bontobangun, Bulukumba.
“ Awalnya Hartina dikirim ke Puskesmas Bontobangun Bulukumba tapi kasusnya dirujuk ke RS Bantaeng. Namun RS Bantaeng menolak menerimanya begitu sampai di pintu masuk. Setelah itu kami bawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, tapi ditolak juga untuk perawatan lebih lanjut,” ujarnya.
Hartina kemudian dilarikan ke RS Labuang Baji Makassar namun ditolak lagi karena tidak melakukan tes skrining covid-19.
Mereka pun menuju RS Kartini, namun kembali ditolak dengan alasan tidak ada fasilitas Intensive Care Unit (ICU). Setelah itu, mereka mendatangi RS Ananda dan berakhir dengan penolakan yang sama.
Hartina akhirnya mendapat perawatan di RS Pelamoni. Namun, ia hanya diberi bantuan oksigen dan anti-kejang saat berada di ambulans.
“ Ia tidak diturunkan dari ambulans. Hartina malah dibawa ke RS Wahidin tapi meninggal sebelum ditempatkan di bangsal bersalin,” ungkap Haerul.
Sementara itu, Manajer Pelayanan Medik RS Ananda, Fira mengatakan, RS tidak memiliki fasilitas intensif untuk Hartina.
“ Saat sampai di rumah sakit, dokter mencoba memeriksa Hartina di dalam kendaraan dan menemukan dia mengalami kejang dan tekanan darah tinggi,” katanya.
“ Dalam situasi seperti itu, kami merasa dia membutuhkan peralatan perawatan intensif. Dan peralatan itu tidak tersedia di rumah sakit kami. Karena itu, kami meminta anggota keluarga Hartina untuk merujuknya ke RS Labuang Baji,” terangnya kembali.
Sementara itu, Kepala Pelayanan Manajemen Medik RSUD Bantaeng, Dr Hikmawati membantah menerima kedatangan pasien bernama Hartina.
“ Kami sudah mengecek catatan kehadiran tapi tidak ada pasien bernama Hartina yang terdaftar. Kalau ada, tentu informasinya ada di catatan kita,” ujarnya.
(Sumber: worldofbuzz.com)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik