Niat Mandi Haid Serta Hukum Dan Tata Cara Pelaksanaannya

Reporter : Ulyaeni Maulida
Selasa, 4 Mei 2021 12:07
Niat Mandi Haid Serta Hukum Dan Tata Cara Pelaksanaannya
Haid merupakan hadas besar, karena itu seorang wanita harus melakukan mandi besar setelah haid agar dapat beribadah.

Dream – Islam mengajarkan untuk senantiasa dalam keadaan bersih saat beribadah. Salah satu cara membersihkan sekaligus menyucikan diri agar bisa beribadah adalah dengan melakukan mandi.  

Mandi besar yang juga disebut mandi wajib ini hukumnya wajib bagi Muslim dalam kondisi tertentu. Seperti seorang wanita yang mengalami haid.

Bagi kaum wanita, haid merupakan hadas besar. Karena itu seorang wanita harus melakukan mandi haid agara dapat beribadah.

Tujuan utama dari mandi haid adalah untuk membersihkan dan menyucikan kembali tubuh dari hadas besar sesuai sunnah.

1 dari 3 halaman

Hukum Mandi Besar

Ilustrasi© Shutterstock

Perintah untuk melakukan mandi besar ini dasar hukumnya adalah Alquran. Allah SWT berfirman, "  Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)

Selain itu, dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh umat Muslim untuk mandi besar jika dalam keadaan junub.

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi."  (QS. An-Nisa': 43)

Beberapa perkara yang menyebabkan seorang Muslim wajib menjalankan tata cara mandi besar di antaranya adalah haid dan nifas bagi wanita, berhubungan bagi pasangan suami istri, dan keluar air mani bagi pria (baik sengaja atau tidak sengaja seperti akibat mimpi basah).

Diriwayatkan dalam hadis oleh HR. Abu Dawud, yang artinya, " Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Barangsiapa yang meninggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka'."

2 dari 3 halaman

Niat Mandi Haid

 

Sahabat Dream bisa membaca doa niat mandi besar ini dalam hati atau bersuara.

Berikut adalah bacaan niat tata cara mandi besar setelah haid:

" bismillahi rahmani rahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta'ala."

Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala."

 

3 dari 3 halaman

Tata Cara Mandi Haid

 

Membaca niat 

" BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA."

Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala."

Mencuci tangan tiga kali.

Agar sesuai sunnah Rasulullah, Sahabat Dream bisa mencuci tangan sebanyak tiga kali. Ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

Membersihkan bagian tubuh yang tersembunyi menggunakan tangan kiri.

Bagian tubuh yang tersembunyi tersebut biasanya sangat kotor karena jarang dibersihkan. Bagian-bagian tubuh yang tersembunyi itu adalah kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

Mencuci ulang tangan tiga kali.

Setelah membersihkan bagian yang tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang sebanyak tiga kali. Caranya, mengusapkan tangan pada tanah atau tembok kemudian disabun dan dibilas air bersih.

Wudhu

Langkah selanjutnya adalah berwudhu seperti melakukan tata cara wudhu saat akan menjalankan sholat.

Melepas ikatan kepala atau gelungan dan menggosok rambut seperti orang keramas.

Untuk tata cara mandi besar setelah haid sesuai sunnah harus melepaskan ikat kepala atau gelungan. Setelah itu menggosok-gosoknya seperti orang sedang keramas dengan daun bidara.

Hal ini sesuai dengan hadis Aisyah radhiallahu 'anha, yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:

" Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya."  (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332) 

Menyiram kepala tiga kali

Setelah itu, mengguyur kepala tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.

Membasahi tubuh secara merata.

Mengguyur tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar