UEA & Bahrain Berdamai dengan Israel, 13 Rudal Meledak

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 16 September 2020 19:01
UEA & Bahrain Berdamai dengan Israel, 13 Rudal Meledak
UEA dan Bahrain sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Dream - Uni Emirat Arab resmi menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Hal yang sama juga dilakukan Bahrain bersamaan dengan UEA pada Selasa, 15 September 2020 di Washington, Amerika Serikat.

Penandatanganan tersebut menandai mulai berjalannya normalisasi hubungan antara UEA dan Bahrain dengan Israel. Dua negara tersebut bersiap untuk bertukar kantor kedutaan, sebagai strategi negara-negara Timur Tengah melawan Iran.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi tuan rumah dari penandatanganan perjanjian damai tanpa resolusi atas konflik antara Israel dengan Palestina tersebut. AS bertindak sebagai penengah dan pemrakarsa perjanjian damai ini.

Dikutip dari Aljazeera, dalam acara yang ditengahi oleh AS itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian damai dengan Menteri Luar Negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan serta Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatih Al Zayani.

 

 

 

 

1 dari 2 halaman

Trump Klaim Bisa Akhiri Konflik

Perjanjian tersebut menjadikan keduanya sebagai negara kawasan Timur Tengah ketiga dan keempat yang menormalisasi hubungan dengan AS. Menyusul langkah dua negara yang sudah jauh lebih dulu melakukannya yaitu Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.

" Rakyat Timur Tengah tidak akan lagi membiarkan kebencian terhadap Israel dikobarkan sebagai alasan untuk radikalisme ataupun ekstremisme," ujar Presiden AS, Donald Trump, saat upacara penandatanganan di Gedung Putih.

" Dan mereka tidak akan lagi membiarkan takdir besar wilayah mereka disangkal," kata Trump melanjutkan.

Trump juga menyakini perjanjian damai ini akan diikuti oleh negara-negara Arab lainnya. " Dan pada akhirnya itu dapat mengakhiri konflik Arab Israel, sekali dan untuk selamanya," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Israel Digempur 13 Roket

Beberapa jam usai penandatanganan perjanjian damai tersebut, Israel digempur 13 roket. Israel Defence Force mengklaim serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok teroris Palestina di Jalur Gaza.

Dilaporkan Times of Israel, Dari 13 roket itu, delapan di antaranya berhasil dihalau dengan sistem Kubah Besi. Roket-roket tersebut ditembakkan selama setengah jam Angkatan Udara Israel melancarkan serangan terhadap Hamas.

Tidak terdapat informasi yang pasti terkait dari mana serangan itu berasal. Dari 13 faksi pejuang Palestina yang diklaim Israel sebagai organisasi teroris, tidak ada satupun yang mengaku melancarkan serangan tersebut.

Hamas dan Jihad Islam Palestina, dua faksi terbesar di Palestina juga tidak mengeluarkan pernyataan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tetapi, keduanya menyatakan dukungan atas serangan itu. 

Beri Komentar