Kerja Sama NU Care-LazisNU Dan Gopay (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - NU Care-LazisNU menargetkan mampu mengumpulkan dana dari gerakan kotak infak (Koin) sebanyak Rp1 triliun, saat Mukernas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Februari 2021 mendatang.
" Untuk tahun kemarin kesepakatan teman-teman di (Mukernas) Jogja mereka ingin kalau bisa (tahun ini) sekitar Rp1 triliun dari Koin," ujar Ketua NU Care-LazisNU, Achmad Sudrajat di gedung PBNU, Jakarta, Selasa 17 Desember 2019.
Dia mengatakan, saat Mukernas di Yogyakarta tahun lalu, pengumpulan dana dari Koin itu mencapai Rp450 miliar. Angka itu diklaim hanya dari Pulau Jawa saja.
" Tahun kemarin sekitar Rp450 miliar karena baru pulau Jawa saja yang terkoordinasikan, nah tahun ini sudah se-Indonesia," ucap dia.
Ajat mengatakan, pengumpulan dana dari Koin itu dilakukan selama satu tahun hingga nantinya diharapkan mampu mencapai target.
Menurutnya, wilayah yang paling banyak mengumpulkan Koin berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dia mencontohkan, daerah Klaten setiap bulannya mampu mengumpulkan Koin Rp500 juta setiap bulannya. Sementara daerah Temanggung dari Januari-Agustus 2019, sudah mengumpulkan Koin sebanyak Rp24 miliar.
" Kemarin Jawa Timur declare Rp300 miliar, Jawa tengah Rp150 miliar, Jawa Barat, Jogja dan sebagainya. Mereka men-declare targetnya," kata dia.
Lebih lanjut, kata dia, uang yang dikumpulkan melalui Koin itu akan digunakan untuk sembilan program unggulan yakni sosial keagamaan, kebencanaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hukum HAM dan kemanusiaan, kebudayaan dan pariwisata, sumber daya dan pengolahan serta lingkungan hidup dan energi.
" Jadi Koin itu hanya sebagai manajemen dana dan itu dikembalikan lagi ke masyarakat," ujar Ajat.
Dream - Kini, warga Nahdatul Ulama (NU) makin mudah membayar sedekah. Mereka bisa beramal melalui Kotak Infak (Koin) NU dengan Gopay.
Ketua NU Care-LazisNU, Achmad Sudrajat, mengatakan, pengguna bisa memberikan sumbangan dengan memindai barcode yang ada di kotak amal.
“ Kami terus mendorong inovasi kemudahan zakat, infak, dan sedekah, melalui berbagai cara, termasuk kanal digital,” kata Sudrajat di Jakarta, Selasa 17 Desember 2019.
Ia mengatakan, program Koin NU ini sudah berjalan sejak 2016 dan diresmikan oleh Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj, pada 2017. Program Koin tersebut sudah bisa menghasilkan dana miliar rupiah.
" Kita setiap bulan di Klaten itu bisa mencapai Rp500 juta," tambah Sudrajat.
Bahkan, kata dia, koin yang terhimpun di Temanggung dari Januari-Agustus 2019 mencapai Rp24 miliar.
Head of Corporate Communication GoPay, Winny Triswandhani, mengatakan, kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan pengumumpulan infak hingga empat kali lipat.
" Kami berharap dengan adanya QRIS (QE Code Indonesian Standard) di Koin NU, donasi yang diterima bisa terus meningkat," kata dia.
Dream – Ada kabar mengejutkan dari Paypal. Platform ini membeli mayoritas saham GoPay.
Tapi tunggu dulu, GoPay ini bukan bagian dari Go-Jek milik Nadiem Makarim dari Indonesia. GoPay ini singkatan dari Guofubao Information Technology Co — platform pembayaran dari Tiongkok.
Dikutip dari Tech Crunch, Selasa 1 Oktober 2019, dengan akuisisi ini, Paypal menjadi platform pembayaran asing pertama yang melayani warga Tiongkok.
GoPay Tiongkok memiliki lisensi transaksi online dan seluler, pembayaran digital e-commerce, perdagangan lintas batas negara, penerbangan dan lainnya.
Paypal akan mengambil alih 70 persen saham GoPay melalui anak usahanya, Yinbaobao Information Technology, seperti yang dikabarkan Guofubao dalam keterangan tertulisnya.
Sayangnya, perusahaan tidak mengabarkan detail pembelian saham lebih lanjut.
Kabar PayPal mengembangkan sayap di Tiongkok datang saat “ tensi” Amerika Serikat—Tiongkok memanas.
Nantinya, platform ini akan berhadap langsung dengan pemain dompet elektronik Tiongkok, yaitu AliPay dan WeChat Pay.
Dikatakan juga masih ada ruang yang besar untuk tumbuh dan bermanfaat bagi Tiongkok.
Pasar pembayaran di Tiongkok menjanjikan. Berdasarkan riset Forst&Sulivan, pasar ini akan tumbuh jadi US$96,73 triliun (Rp1.372.802 triliun) pada 2023. Pertumbuhannya didorong dari peningkatan transaksi e-commerce.
Dari laporan ini, disebutkan bahwa jumlah pengguna aktif pembayaran mobile melalui ponsel naik dari 562 juta pada 2017 menjadi 956 juta pada 2023.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!