Susah-Susah Masuk UI, Giliran Mau Lulus Tinggalkan Kampus dan Pilih Jadi Tentara

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 31 Agustus 2021 14:45
Susah-Susah Masuk UI, Giliran Mau Lulus Tinggalkan Kampus dan Pilih Jadi Tentara
"Orang-orang sering bilang, kok mau jadi Taruna padahal ini sedikit lagi kan S1, UI lagi, enak," kata Azmi.

Dream - Hanya tinggal selangkah menjadi sarjana di salah satu universitas ternama di Indonesia, mahasiswa satu ini memutuskan keluar dan mewujudkan mimpinya menjadi seorang taruna Akademi Militer.

Hal tersebut merupakan perjalanan hidup Muhammad Azmi Aldaffa, mantan mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia yang kini menjadi taruna Akmil sejak tahun 2020.Sejak kecil, Azmi memang bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI.

" Orang-orang sering bilang, kok mau jadi Taruna padahal ini sedikit lagi kan S1, UI lagi, enak. Jawaban saya sih gampang, setiap orang mempunyai mimpinya masing-masing. Mungkin orang kira itu jadi mahasiwa di UI atau sarjana di UI membanggakan, cuma menurut saya itu kebanggaan saya itu di sini, di Akmil," ujar Azmi dalam saluran YouTube TNI AD.

1 dari 4 halaman

Bertekad Jadi Letda

Azmi Aldaffa

Tak hanya berhenti untuk menjadi taruna Akmil saja, Azmi memiliki target dan akan merasa bangga apabila dirinya bisa lulus menjadi Letnan Dua (Letda).

Didasari tekadnya itu, Azmi rela meninggalkan kuliahnya di UI dengan pertimbangan yang begitu matang.

" Menurut saya kebanggaan saya itu di Akmil. Lulus menjadi Letnan Dua di Akmil, itu suatu kebanggan tersendiri," ungkap Azmi.

2 dari 4 halaman

Ungkap Keuntungan Jadi Taruna Akmil

Azmi Aldaffa

Dalam video tersebut, Azmi pun mengungkapkan beberapa keuntungan menjadi taruna Akmil. Salah satunya yakni jatah makan gratis.

Hal tersebut menurut Azmi sangatlah enak. Kegiatan yang teratur juga menjadi penyemangatnya.

" Bukan enak lagi, enak sekali! Makan, pagi, siang, malam gratis. Kegiatan teratur. Sabtu dan Minggu lancar ada pesiar," ungkap dia.

3 dari 4 halaman

Berkenalan dengan Banyak Suku

Azmi Aldaffa

Tak hanya berbagai fasilitas yang menurutnya enak, menjadi taruna Akmil juga mengajarkannya menumbuhkan nilai tolerasi yang tinggi.

Di Akademi, Azmi bertemu dan memahami teman-teman satu lettingannya yang berasal dari suku berbeda-beda.

" Di sini tuh saya bisa belajar memahami orang-orang, teman-teman letting saya, dari suku Jawa, Batak, Manado. Di sini itu saya lebih memahami oh begini ya manusia ya, ada perbedaan cara bicara. Mungkin menurut saya kasar, tapi menurut dia di sukunya itu tidak kasar," lanjut dia.

4 dari 4 halaman

KOMENTAR ANDA

Beri Komentar