Nyesek! Kisah Santri Tak Pernah Dijenguk Keluarga Selama 1 Tahun, Tak Punya Sarung Dan Peralatan Mandi
Dream - Mengenyam pendidikan di pesantren menjadi pilihan beberapa anak dan orangtua. Namun, menjalani hidup di perantauan dan jauh dari orangtua bukanlah hal mudah dilalui bagi seorang anak.
Perasaan kangen dan sedih tentu campur aduk dalam hati. Namun, hal tersebut harus bisa dilalui dengan penuh semangat demi mimpi yang harus terwujud.
Seperti yang dialami seorang santri bernama Fahri, yang tinggal di sebuah Pondok Pesantren Abnaul Chairaaat, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @ule_ngai, diketahui bahwa Fahri sudah satu tahun lebih tidak dijenguk oleh keluarganya.
Saat itu, pemilik akun sedang mengunjungi sang adik di pondok pesantren tersebut pada 10 Muharam. Saat mengunjungi sang adik di pondok pesantren tersebut, tampak seorang santri yang duduk di sebuah sudut bangunan.

Santri tersebut terlihat dalam kondisi wajah yang murung. Tak tega melihat santri tersebut, keluarga itu pun akhirnya mencoba untuk mengobrol dengan santri itu.
" Setelah ditanya-tanya ternyata tidak pernah dijenguk orang tua selama dititipkan di pondok lebih dari 1 tahun," tulisnya dalam video.
Mengetahui santri tersebut ternyata sudah tidak dikunjungi oleh keluarga selama satu tahun. Pemilik akun pun bertanya mengenai cara santri ini memenuhi kebutuhan pribadinya selama tinggal di pondok.

" Katanya biasanya ada dari aba. Kalau habis lagi minjem sabun temen, kadang kalau segan lagi pinjem punya temen mandinya tidak pakai sabun," ujar santri tersebut.
Tidak hanya itu, setelah mengetahui beberapa pakaian, sarung, dan alat salat hilang. Hal tersebut membuat hati siapapun yang mendengarkannya menjadi terenyuh dan merasa kasihan.
Setelah diajak mengobrol, Fahri meminta izin untuk pergi. Rupanya, santri tersebut tak bisa menahan air matanya. Ia pun memilih pindah ke tempat sepi dan menangis.

Lantaran ingin menenangkan hatinya terlebih dahulu. " Aku langsung panggil bapak aku buat nenangin dan kasih suport biar tidak terlalu sedih," ujarnya.
Bahkan, sebelum pergi Fahri bercerita, bahwa ia rindu dengan orangtuanya. Dengan berbesar hati Fahri hanya bisa pasrah dan berdoa setiap malam agar orangtuanya bisa datang untuk menjenguk dirinya.
" Mungkin belum ada uang katanya. Tapi biar lah sabar aja dulu katanya lagi," ujarnya.
Beruntung, pemilik akun dan keluarganya berbaik hati memberikan barang yang sama dengan sang adik saat mengunjungi pondok. Tidak hanya itu, ia meminta Fahri untuk bersabar dan menganggap dirinya sebagai keluarga dekat.
Video tersebut pun mencuri perhatian warganet. Tak sedikit yang tersentuh dan ikut merasakan kesedihan santri tersebut.
" ya allah aq lihat kayak gini ngak scr langsung menetes sendiri air mata.semoga kamu jd anak yg sukses dunia akhirat yg bisa membahagiakan kdua org tua."
" kemana sbnrnya klgnya kl g ad kbr ap kah sdh meninggal,aku jd 😭."
" sakit hati ku y Allah 😭😭 semoga jd anak yang kuat dan sukses aamiin ya rabbal alamin."
" sakit bgt pasti, aku pernh nyantri, dan tau gimana rindunya dan ga enaknya 😭
smoga jd ladang pahala buat adeknya 😭."
" Open donasi kak.. mau ngasi buat jajan dan keperluan dia sehari2 🥺."
@ule_ngai Paling tidak bisa liat anak anak bgini 😭
♬ Ibu - Haddad Alwi
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang