Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Seorang pria di Haining, China, Wang, merasa kesal dengan pabrik pembuat kondom. Sebab, meski pria itu telah memakai kondom, istrinya tetap saja hamil. Padahal mereka tak ingin lagi punya anak.
Wang menumpahkan kekecewaannya kepada perusahaan pembuat kondom yang dia pakai. Menurut laman World of Buzz, Wang berpikir untuk menuntut perusahaan kondom yang dia gunakan.
Wang mengatakan, dia sudah punya dua anak. Dia dan sang istri sepakat tak ingin menambah momongan. Untuk mencegahnya, Wang menggunakan kondom.
Saat melakukan hubungan badan pertama, Wang menggunakan kondom. Tapi dia menemukan banyak lubang di kondom tersebut.
Karena takut istrinya hami, dia membelikan pil pehalang kehamilan. Beberapa hari berikutnya, mereka kembali berhubungan badan. Tapi Wang kembali menemukan kondom yang dia pakai penuh lubang.
Jadilah sang istri hamil.
Wang sempat marah dan pergi ke toko obat untuk melaporkan temuannya. Dia menuduh toko obat tersebut telah menjual kondom palsu.
Tetapi, toko obat itu bersikukuh menjual barang asli. Alasan inilah yang mendorong Wang menuntut perusahaan kondom yang dia pakai.
Perusahaan kondom yang dituntut setuju membayar kerugian akibat kondom dan kontrasepsi yang dibeli Wang. Tapi, mereka menekankan bahwa produknya tidak bermasalah.
Wang tidak setuju dengan pilihan itu. Wang menyebut, pasca aborsi, sang istri mengalami trauma terhadap hubungan badan.
Wang mengatakan bahwa otoritas perlindungan konsumen Haining tidak bisa membantunya, dia akan melakukan tindakan hukum atas masalah ini.
Dream - Gang Kondom. Mungkin Anda merasa aneh mendengar nama itu. Pasti banyak tanya di benak, tentang asal-usul maupun isi gang tersebut.
Nama gang di Dusun Sumberwinong, Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, itu memang tengah viral. Gang itu kini didatangi banyak orang. Banyak di antara mereka berswafoto di bawah plang.
" Kata mereka nama gangnya unik," kata Tulus, warga setempat, dikutip Liputan6.com dari Jawapos.com, Rabu 14 Agustus 2019.
Nama Gang Kondom digunakan setelah pelaksanaan program Kampung Keluarga Berencana yang dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang.
Nama itu memicu kontroversi di kalangan masyarakat. " Dulu nama Gang Kondom ini diresmikan Pak Camat. Tapi, sayangnya pakai nama kondom, orang yang tidak mengerti pasti menilai nama ini jorok," kata Parti, salah seorang warga.
Sebelum polemik penamaan gang muncul, pegiat budaya Jombang, Dian Sukarno, telah mengajukan protes. Dia menolak penamaan Gang Kondom karena menganggapnya kurang tepat.
" Pilihan kata kondom bagi kami memiliki makna negatif jika digunakan sebagai nama sebuah tempat. Apalagi kalau yang bermukim ada anak di bawah umur," kata Dian.
Selain perkara etik, disematkannya kata kondom, kata Dian, juga kurang tepat menurut aspek budaya. Sebab, Desa Banjardowo masih berkaitan dengan kisah sejarah kerajaan Majapahit.
Dian mengusulkan penamaan gang itu diganti.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Jombang, Nur Kamalia, menjelaskan, pemilihan nama ‘Gang Kondom’ dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat.
Meski begitu, dia tak menampik munculnya polemik penamaan ini. Nur bahkan mempertimbangkan masukan dan merumuskan nama baru untuk gang itu.
" Dalam program Kampung KB, ada kegiatan yang namanya rembung warga. Dari kegiatan itu, masyarakat yang menentukan sendiri nama untuk jalan permukiman. Jadi pemberian nama itu bukan kami atau provinsi, tapi masyarakat sendiri," kata Nur.
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Mentereng! Penampakan Jam Tangan Suami Nikita Willy Senilai Rp9 Miliar
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025