Panji Petualang Nekat Temui Buaya Muara Riska Sepanjang Empat Meter
Dream - Buaya adalah reptil menakutkan bagi sebagian orang. Hewan ini punya gigi taring yang tajam dan sering menyerang secara mendadak.
Namun, hal itu tak berlaku bagi seorang pria asal Bontang, Kalimantan Timur, yang justru bersahabat dengan seekor buaya.
Kisah persahabatan pria bernama Pak Ambo dengan seekor buaya muara (Crocodylus porosus) bernama Riska menarik perhatian publik.
Video kebersamaan Pak Ambo dengan buaya 'Riska' banyak beredar di media sosial hingga menjadi viral.
Hubungan keduanya sangat dekat. Pak Ambo selalu memberi makan buaya 'Riska' dan sering bermain dengannya.
Orang di sekitar tempat buaya Riska biasa muncul sering menyebut keduanya layaknya seperti bapak dan anak.
Baru-baru ini Panji Petualang berkesempatan untuk mengunjungi Pak Ambo dan buaya Riska di Bontang.
Melalui video yang tayang 28 Oktober 2022, Panji mengungkapkan tujuannya menemui Pak Ambo dan buaya Riska.
Katanya, Panji sudah lama memperhatikan kedekatan Pak Ambo dan buaya Riska yang alami.
Selain itu, Panji juga ingin melihat secara langsung aksi nekat Pak Ambo bermain-main dengan buaya berukuran raksasa itu.
Ketika datang, Panji mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Bontang. Apalagi saat bertemu dengan Pak Ambo.
Warga Bontang berebut foto bersama dengan dua pencinta alam sejati yang aksi-aksinya selalu fenomenal itu.
Tidak hanya anak-anak dan bapak-bapak, emak-emak pun heboh menyambut Panji. Mereka sampai bergantian foto dengan 'bapaknya' king kobra Garaga itu.
Setelah puas foto bersama, kini saatnya Panji pergi bersama Pak Ambo untuk menemui Riska, buaya raksasa asal Bontang yang ikonik.
Ditemani Wali Kota Bontang Basri Rase, Panji dan Pak Ambo naik perahu yang telah disediakan oleh tim jajaran pemerintah setempat.
Sebelumnya, Panji dan rombongan mampir ke rumah Pak Ambo untuk mengambil umpan berupa daging ayam yang telah dipotong dalam ukuran besar-besar.
Setelah itu, mereka segera meluncur ke tempat Riska berada. Rupanya Pak Ambo tidak menaruh buaya tersebut di kandang atau penangkaran.
Tetapi buaya Riska tersebut dibiarkan hidup di alam liar seperti buaya-buaya muara lain pada umumnya.
Inilah hebatnya Pak Ambo yang bisa bersahabat dengan buaya liar, bukan yang dipelihara dan dijinakkan.
Singkat cerita, rombongan Panji dan Pak Ambo akhirnya sampai di lokasi yang dipercaya sebagai tempat buaya Riska biasa muncul.
Ada hal yang menarik yang dilakukan Pak Ambo agar sahabat reptil berukuran panjang empat meter itu muncul ke permukaan air.
Bukan dengan mengobok-obok air untuk mengundang perhatian, tapi Pak Ambo cukup memanggil namanya berulang kali.
'Riska... Riska...' begitu teriak Pak Ambo memanggil buaya itu sambil tepuk-tepuk tangan. Pak Ambo seakan-akan memanggil putrinya sendiri.
" Pak Ambo kayak manggil anaknya ya. Ini bener-bener muara dan kita udah hampir setengah jam naik perahu nih," kata Panji mengagumi Pak Ambo.
Sayangnya, hingga beberapa kali berputar di area yang diduga tempat Riska muncul, buaya tersebut belum juga keluar dari persembunyiannya.
Panji pun menjelaskan alasan kenapa buaya Riska enggan muncul dari pagi hingga siang hari saat dia dan rombongannya menyusuri sungai.
Menurut Panji, buaya muara atau Crocodylus porosus itu nokturnal artinya hewan yang berburu di malam hari.
Jadi kalau pagi sampai siang mereka biasanya berjemur. Semua reptil melakukan hal yang serupa.
" Tapi kalau buaya beda sama ular. Kalau ular itu dia cuma tiga atau empat jam, abis jemur dia langsung cari makan.
" Kalau buaya itu biasanya butuh banget sinar matahari buat ngebakar lemak jadi kalori sehingga menghasilkan tenaga buat dia berburu. Nah itu biasanya malam," jelas Panji.
Panji menambahkan untuk buaya muara kehidupannya pada siang hari memang tidak terlalu nampak karena lebih suka keluar pada malam hari.
Panji dan rombongan memutuskan untuk menghentikan pencarian buaya Riska yang entah kenapa hari itu tak mau muncul meski sudah dipanggil-panggil sama Pak Ambo, 'bapaknya'.
Sumber: YouTube