Paranormal Ramal Nasib Anak Ridwan Kamil, MUI: Jangan Dengarkan Dukun!

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 30 Mei 2022 13:00
Paranormal Ramal Nasib Anak Ridwan Kamil, MUI: Jangan Dengarkan Dukun!
MUI meminta warga tidak mempercayai ramalan mengenai nasib Emmeril Kahn Mumtadz.

Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat meminta warga tidak memercayai ramalan paranormal mengenai nasib Emmeril Kahn Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang hilang terseret arus di Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022.

Ketua MUI Provinsi Jawa Barat, Rahmat Syafei, mengingatkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan ramalan dan paranormal adalah haram.

" Pernyataan paranormal itu jangan didengarkan lah. Paranormal itu di dalam pandangan agama ialah perdukunan. Mengenai mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa, haram," katanya, dilansir dari Liputan6.com, Senin 30 Mei 2022.

Rahmat mengemukakan bahwa semestinya warga menunjukkan empati dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa menambah masalah orang yang sedang mendapat musibah.

" Jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal, seolah membenarkan," kata dia.

1 dari 5 halaman

Komentar Keluarga

Sementara itu, adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, tidak mau ambil pusing dengan pernyataan-pernyataan paranormal mengenai keponakannya.

" Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariatnya. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam," kata Elpi.

Ia menganggap hal tersebut hanyalah bentuk kasih sayang yang ditunjukkan kepada keponakannya.

" Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan, dan keyakinannya," ujarnya.

2 dari 5 halaman

Ridwan Kamil Perpanjang Cuti Seminggu Agar Hati Tenang Saat Upaya Pencarian Emmeril Khan

Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajukan tambahan cuti seiring upaya pencarian putra sulungnya, Emmerill Khan Mumtadz yang masih berlangsung. Hingga kemarin keberadaan anak Ridwan Kamil ini masih belum diketahui setelah dikabarkan terseret arus sungai Aare, di Bern, Swiss.

Pria yang biasa disapa Kang Emil ini telah mengajukan tambahan cuti selama sepekan agar bisa memantau upaya pencarian anak sulungnya di negara yang terletak di Benua Biru itu.

" Pak Gubernur menambah cuti sepekan ke depan untuk berada di Swiss sehingga beliau kalau ada di daerah kejadian menunggunya pun agak tenang, berbeda kalau beliau pulang," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dikutip dari Merdeka.com

Emmeril yang kerap disapa Eril dilaporkan terseret arus Sungai Aare pada Kamis, 26 Mei 2022. Uu berharap warga Jawa Barat memaklumi keputusan perpanjangan cuti yang diajukan Ridwan Kamil dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dia juga memastikan jika tugas-tugas yang selama ini berjalan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan tetap berlangsung seperti biasa karena ada pejabat yang melaksanakannya.  

" Ada saya sebagai Plh (pelaksana harian). Toh saya komunikasi dengan Gubernur tidak ada kendala," lanjut Uu.

3 dari 5 halaman

Terkait perkembangan pencarian Eril, Uu melaporkan hingga kemarin (Minggu, 29 Mei 2022) belum mendapatkan informasi terbaru dari perkembangan upaya pencarian Eril.

" Masih seperti kemarin. Saya belum bisa menjawab karena saya update kemarin," katanya.

Uu menambahkan, Ridwan Kamil mengharapkan doa dari masyarakat Jawa Barat, serta para pemuka agama untuk keselamatan anak pertamanya.

" Saya WhatsApp beliau kemarin. Beliau minta doa dari masyarakat Jabar, terutama para kiai dan santri," katanya.

4 dari 5 halaman

Pencarian Eril menggabungkan kerja sama dari Kedutaan Besar Repulik Indonesia (KBRI) di Bern dan pemerintah Swiss. Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan pencarian kembali dilakukan oleh tim SAR pada Sabtu 28 Mei 2022.

Muliaman mengungkap ada potensi bagus pada pencarian hari Sabtu dan Minggu, karena jumlah warga yang berenang di Sungai Aare lebih banyak dari hari biasa.

" Probabilitas ketemunya lebih besar. Jadi kita tidak hanya mendapat informasi dari tim SAR tapi juga dari warga," ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu 28 Mei 2022.

5 dari 5 halaman

Dalam setahun terdapat 15-20 orang yang hanyut di Sungai Aare, dengan persentase 99,9 persen ditemukan.

Muliaman menjelaskan, mayoritas orang hilang ditemukan dalam tiga minggu. Namun menurut mereka ada waktu critical tiga hari yang sangat penting saat melakukan pencarian korban terbawa arus sungai Aare.

" Tidak ada spesifisik batas waktu maksimun kapan pencarian ini dihentikan. Saat bertemu tim SAR jawaban dari polisi sungai mengatakan adalah menjadi tugas kami untuk memantau keamanan dari sungai ini. Jadi mereka tidak mengatakan dalam berapa hari tidak ditemukan makan pencarian dihentikan," katanya.

Beri Komentar