Pasangan Floyd Dan Violet Meninggal Bersamaan (independent.co.uk)
Dream - Sepasang kakek dan nenek, Floyd Hartwig, 90 tahun dan Violet Hartwig, 89 tahun, yang tinggal di Easton, California, Amerika Serikat, meninggal bersamaan. Keduanya saling bergandengan tangan saat meninggal.
Dikutip dari The Independent, Jumat, 27 Februari 2015, Floyd dan Violet tumbuh bersama sejak kecil. Mereka memutuskan menikah pada Agustus 1947 ketika Floyd sedang cuti dinas Angkatan Laut pada Perang Dunia II.
Floyd kemudian kembali berdinas dan keduanya terus menjalin komunikasi melalui surat. Selama dua tahun, sebanyak 131 surat telah ditulis oleh pasangan ini.
Dalam salah satu suratnya, Floyd menulis betapa rindunya ia pada istrinya, yang ia sebut dengan panggilan Vi. " Aku mendengar suara sore ini dan membuatku kangen padamu. Sayang, apakah kau juga mendengarnya? Aku harap begitu dan aku berharap memelukmu di waktu ini," tulisnya.
Pasangan ini memiliki tiga orang anak dan tinggal bersama di lahan seluas 20 acre sebagai petani. Floyd berjuang keras melawan kanker usus dan kandung kemih sementara Violet menderita demensia dan beberapa stroke, tetapi kondisi buruk itu justru memperkuat ikatan mereka.
Salah satu putri mereka, Donna Scharton, menjelaskan bagaimana sang ayah begitu sayang kepada istrinya. Bahkan ketika Floyd sedang dalam kondisi buruk, ia lebih mengutamakan Violet.
" Ayah memberitahu dokter, 'Aku OK tapi aku ingin dia sembuh'," kata Donna. Padahal, terang dia, waktu itu Floyd tidak bisa berjalan lebih dari 10 langkah tanpa sesak napas dan berkata waktunya hanya dua minggu untuk bertahan hidup karena gagal ginjal.
Donna dan dua saudaranya, Kenneth dan Carol, berencana membawa ayah ibunya ke rumah sakit karena kondisi keduanya semakin menurun. Floyd dan Violet sempat dirawat di rumah sakit, namun dua hari kemudian mereka meminta pulang.
Saat di rumah, Floyd dan Violet berbaring berdampingan. Pada tanggal 11 Februari, Violet meninggal. Floyd terus memegang tangan sang istri. Lima jam kemudian, Floyd menyusul cinta sejatinya itu.
" Kami merasa sangat diberkati karena kami tahu ini yang mereka inginkan. Ketika kami pergi ke pemakaman dan melihat dua peti jenazah, itu berarti mereka telah menghadapi masa akhir yang mereka inginkan," kata Donna.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media