Pernikahan Jarak Jauh Di Wisma Atlet/ Dok: Instagram @alumnirsdc19_official
Dream - Pandemi membuat banyak rencana tertunda atau gagal di tengah jalan, termasuk rencana pernikahan. Seperti pengalaman salah seorang pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran bernama Halimah.
Perempuan berhijab ini terpaksa harus melakukan pernikahan secara jarak jauh. Mempelai laki-laki melakukan ijab kabul dengan walinya, sementara Halimah menyaksikan melalui video confrence.
Ia juga tampak cantik mengenakan kebaya putih dan riasan layaknya sedang berada di pelaminan. Rupanya, tim dari Wisma Atlet menyiapkan area khusus untuk para pasien yang menikah saat harus menjalani perawatan karena Covid-19.
Momen tersebut diunggah di akun Instagram @alumnirsdc19_official. Akun ini dikelola oleh tim Wisma Atlet dan berisi banyak aktivitas para relawan dan pasien di RSDC Wisma Atlet.
Tampak Halimah didampingi tim yang semuanya menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Meski dalam kondisi darurat, kebahagiaan memancar dari wajahnya.
Menikah memang merupakan ibadah yang harus disegerakan. Tak peduli jarak, selama rukun dan syarat terpenuhi, pernikahan sah dilakukan.
" Persembahan dari team Humas RSDC Wisma Atlet @arifin_orthodontist @wiradisetyaleksana untuk salah satu pasien covid 19 @halimahls . Semoga menjadi pasangan yang sakinah,mawadah dan waromah amin," tulis akun @alumnirsdc19_official.
View this post on Instagram
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya dalam sepekan terakhir, mengalami penambahan di level-level tertinggi. Kondisi ini berpengaruh pada tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.
Koordinator Rumah Sakti Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayor Jenderal Tugas Ratmono, mengatakan per 25 Januari 2021, hunian RSD Wisma Atlet mencapai 77,63 persen. Dari 5.994 tempat tidur yang disiapkan telah diisi oleh 4.653 pasien.
Tugas mengatakan, pasien ini banyak dikirimkan dari puskesmas atau rumah sakit rujukan ke RSD Wisma Atlet. Sementara, lalu lintas pasien masuk dan keluar masih sangat fluktuatif.
" Fluktuasi pada Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet antara yang masuk dan keluar masih hampir sama, rata-rata 390-400 pasien per hari," ujar Tugas, disiarkan Channel YouTube BNPB.
Pada beberapa pekan ini, kata tugas, fluktuasi masih sangat dinamis. Sehingga tetap harus waspada.
" Bagaimana mengantisipasi untuk melakukan penanganan dengan baik dan bagaimana mencegah pasien gejala ringan menjadi berat," kata Tugas.
Selanjutnya, Tugas menjelaskan pasien yang masuk RSD Wisma Atlet mulai banyak yang bergejala baik ringan, sedang maupun berat. Menggeser dominasi pasien yang tidak bergejala.
" Dengan keadaan ini kita harus lakukan suatu sikap atau antisipasi, dengan 4 tower Wisma Atlet yang ada dijadikan tempat untuk yang bergejala, untuk yang tanpa gejala dialihkan ke tower 8 dan 9 di Pademangan," kata Tugas.
Tugas menilai perlu ada strategi jitu untuk mencegah agar tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan DKI Jakarta tidak mencapai 80 persen. Selain itu, pelayanan diberikan dengan baik dan tenaga kesehatan tidak terbebani dengan angka keterpakaian tempat RS yang tinggi.
Strategi tersebut seperti pengadaan tempat-tempat isolasi bagi pasien tanpa seperti di hotel atau tempat yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta. Strategi ini mendukung upaya pengaturan rumah sakit rujukan
" Khusus di Wisma Atlet kami mengoptimalkan adanya ICU transisi pada ICU, HCU dan ICCU, ini betul adalah sirkulasi pelayanan mulai dari ringan, sedang, berat yang kita persiapkan untuk rujukan ke rumah sakit. Bila tidak bisa, kita lakukan tingkat standar pelayanan ICU yang disiapkan untuk ICU transisi," ucap Tugas.
Sehingga, kata Tugas, pasien dengan gejala berat yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit untuk sementara dapat ditangani di ICU, HCU, ICCU Wisma Atlet sebagai transisi. Setelah itu pasien dapat dirujuk ke rumah sakit.
Laporan: Josephine Widya
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur