Pelaku Bunuh Sekretaris Bos XL karena Diejek Usai Bercinta

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 6 Agustus 2015 20:16
Pelaku Bunuh Sekretaris Bos XL karena Diejek Usai Bercinta
Andi mengaku awalnya mengajak korban membeli jaket di kawasan Sukaregang, Garut, Jawa Barat.

Dream - Andi Wahyudi pembunuh sekretaris bos provider XL Axiata, Hayriantira mengaku kepada penyidik alasan menghabisi nyawa kekasihnya itu lantaran sakit hati. Padahal mereka sudah berpacaran selama 2,5 tahun.

Sepasang kekasih ini sempat memadu kasih di sebuah hotel kawasan Garut, Jawa Barat pada 30 Oktober 2014 silam. Saat itu korban sempat mengejek 'kejantanan' pelaku. Dari situ pelaku kesal dan menghabisi nyawa Hayriantira.

" Saya hanya 2 jam berada di kamar hotel. Satu jam pertama adalah terjadinya peristiwa pembunuhan. Lalu 1 jam kedua saya berpikir harus diapakan mayat Hayriantira," kata Andi sebelum dibawa penyidik dari Polda Metro Jaya ke Garut, Jawa Barat, Kamis 6 Agustus 2015.

Andi mengaku awalnya mengajak korban membeli jaket di kawasan Sukaregang, Garut, Jawa Barat. Daerah itu memang dikenal sebagai sentra Jaket kulit lokal.

Tapi beberapa hari sebelum perjalanan ke Garut, Andi menghadiahi Hayriantira beberapa hal menyenangkan. Salah satunya membuatkan pelat nomor mobil palsu untuk dipasang. Andi mengaku memesankan pelat nomor mobil sesuai keinginan Hayriantira sejak awal beli mobil.

" Mobil itu memang belum ada STNK-nya. Kami pergi ke Garut memang tanpa STNK," katanya.

Mereka berangkat ke Garut pada 30 Oktober 2014, sekitar pukul 06.00 WIB dengan mobil yang dipasangi pelat nomor palsu. Menurut Andy, mereka pergi ke Garut untuk membeli jaket di Sukaregang, Garut, Jawa Barat.

Setelah enam jam perjalanan, mereka tiba di wilayah Tarogong, Kabupaten Garut, tak jauh dari sentra jaket kulit Sukaregang.

Belum sempat membeli jaket, Andi mengajak Hayriantira ke hotel. Di hotel Andi mengajak kekasihnya itu berhubungan badan. Tapi kemudian berakhir dengan pembunuh.

Hingga ini penyidik masih terus mendalami motif pembunuhan yang baru terungkap setelah sembilan bulan.

Hilangkan Jejak

Setelah membunuh, ia membungkus seluruh baju Hayriantira dan menyatukannya dengan seluruh ponsel milik korban yang jumlahnya ada tiga unit.

Kemudian ia membuka aplikasi Wazze dan melihat halte di Garut. Selanjutnya, ia memasukkan korban ke air panas yang terus menyala di kamar mandi. Agar mayat korban rusak.

Kemudian ponsel dan baju Hayriantira dibuang di halte bus dekat terminal. Setelah itu ia kembali ke Jakarta. (Ism) 

1 dari 5 halaman

Mayat 'Miss X' di Garut Ternyata Sekretaris Bos XL Aviata

Mayat 'Miss X' di Garut Ternyata Sekretaris Bos XL Aviata © Dream

Mayat 'Miss X' di Garut Ternyata Sekretaris Bos XL Aviata

Dream - Mayat Hayriantira (37), Sekretaris Bos PT XL Axiata yang hilang dan diketahui sudah tewas awalnya ditemukan tanpa identitas Polres Garut, Jawa Barat, pada 31 Oktober 2014 lalu.

" Kita cek ke Polres Garut ternyata benar. Dulu, ditemukan mayat tanpa identitas pada Oktober 2014 di sebuah hotel di Garut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Krishna Murti.

Wanita yang akrab disapa Rian itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Badan telungkup tanpa busana di bak kamar mandi.

Karena tak ditemukan identitas sedikitpun dan tidak ada pihak keluarga yang mencari keberadaan korban, akhirnya mayat Rian dimakamkan dengan nama " miss X" di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RSU dr Slamet Garut, kampung Cibunar, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul Garut.

Rian dinyatakan hilang oleh keluarga dengan melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015, setelah tak bisa dihubungi sejak November 2014.

Wanita malang itu ternyata dibunuh di sebuah hotel di Garut pada Oktober 2014. Polisi kemudian menangkap Andi Wahyudi, pelaku pembunuhan yang tak lain adalah kekasih korban.

Kepada polisi, Andi mengaku kesal lantaran kekasihnya akan menjual mobil untuk membayar hutang. Padahal mobil itu dipakai sama pelaku.

2 dari 5 halaman

Karier Moncer Sekretaris Bos XL Axiata yang Tewas Dibunuh

Karier Moncer Sekretaris Bos XL Axiata yang Tewas Dibunuh © Dream

Karier Moncer Sekretaris Bos XL Axiata yang Tewas Dibunuh

Dream - Butuh waktu cukup lama untuk menguak misteri hilangnya Sekretaris Bos PT XL Axiata, Hayriantira, yang ternyata jadi korban pembunuhan. Pelaku tak lain adalah kekasih Rian.

Karier wanita 37 tahun terbilang moncer. Dalam akun Linkedin miliknya, ia menggunakan nama Hayriantira Hayriantira dengan jabatan terakhir sebagai Business Assistant to President Director di PT XL Axiata Tbk.

Dalam akun itu tercatat, Rian merintis karier di PT XL Axiata sejak 2001 di bagian keuangan. Lebih dari 2,5 tahun ia bertugas di bagian itu.

Ia kemudian menjadi sekretaris Head of Inter-Carrier Relation. Delapan bulan kemudian, ia bertugas di bagian Data Executive Internastional Roaming.

Rian melanjutkan karirnya sebagai International Roaming Coordinator selama empat tahun, dua bulan. Berikutnya, ia menjadi Account Manager VoIP and Wholesales Business selama setahun.

Selanjutnya, wanita kelahiran Jakarta ini menjadi Business Assistant to CEO selama empat tahun delapan bulan.

Pada kolom pendidikan, Rian adalah lulusan Politeknik Universitas Indonesia pada 1999. Kemudian melanjutkan studi di bidang manajemen keuangan Perbanas.

Sebelum ditemukan tewas, Rian tercatat sebagai mahasiswa E-MBA di IPMI International Business School.

Rian dinyatakan hilang oleh keluarga dengan melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015, setelah tak bisa dihubungi sejak November 2014.

Rian akhirnya ditemukan tewas di sebuah hotel di Garut pada 31 Oktober 2014. Kondisinya sangat mengenaskan.  Karena saat ditemukan tanpa identitas, dia sempat dimakamkan di Garut di makam orang tak dikenal.

Polisi kemudian menangkap tersangka pembunuhnya, Andi Wahyudi, yang disebut sebagai kekasihnya.

3 dari 5 halaman

Kronologi Pembunuhan Sekretaris Direktur Utama XL

Kronologi Pembunuhan Sekretaris Direktur Utama XL © Dream

Kronologi Pembunuhan Sekretaris Direktur Utama XL

Dream - Aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya akhirnya berhasil membongkar kasus pembunuhan sekretaris Direktur Utama XL, Hayriantira, 37 tahun, alias Rian setelah menemukan mobil korban di rumah pacarnya Andy Wahyudi, 38 tahun. Korban dibunuh sekitar Oktober 2014 lalu di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mengatakan pengungkapan kasus ini berawal saat polisi menemukan mobil korban di rumah tersangka Andy.

Dia melanjutkan, awalnya keluarga korban mengatakan kalau Rian memiliki teman dekat bernama Andy Wahyudi yang diketahui bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan di Jatibening, Bekasi.

" Kami kemudiaan ke rumahnya AW dan melihat ada mobil korban di rumahnya," ujar Krisha dikutip Dream dari humaspoldametrojaya.blogspot.com, Kamis 6 Agustus 2015.

Setelah itu, penyidik dan keluarga menanyakan ke Andy perihal keberadaan Rian. " Saat itu dia bilang tidak mengetahuinya, kalau mobil memang dipakai olehnya," jelasnya.

Namun, polisi tidak percaya begitu saja. Kemudian pihaknya menanyakan di mana mobil tersebut dibeli hingga akhirnya ditemukan showroom di kawasan Depok. Ketika di cek, ternyata BPKB mobil tersebut sudah diambil oleh AW dengan menggunakan surat kuasa yang ternyata palsu.

Dalam pemeriksaan, AW semula tidak mengaku membunuh Rian. Pengakuan baru disampaikan pada pertengahan Juli 2015.

" Tersangka akhirnya mengaku telah membunuh korban di Hotel Cipaganti di Garut, Jawa Barat pada tanggal 30 Oktober 2014. Polisi kemudian mengecek ke Polres Garut apakah ada penemuan mayat di hotel tersebut pada tanggal tersebut dan ternyata memang ada," jelasnya.

4 dari 5 halaman

Pengakuan Pembunuh Sekretaris Direktur Utama XL

Pengakuan Pembunuh Sekretaris Direktur Utama XL © Dream

Pengakuan Pembunuh Sekretaris Direktur Utama XL

Dream - Pelaku pembunuhan terhadap Hayriantira, 37 tahun, asisten cantik Direktur Utama XL Axiata, Andy Wahyudi, mengaku kesal karena sang kekasih akan menjual mobil karena memiliki hutang.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menjelaskan, dari pengakuan tersangka, ia membunuh korban pada Oktober 2014 lalu dengan cara dibekap hingga lemas.

Setelah itu mayatnya diletakkan di dalam baththub dan direndam air panas. " Katanya dia kesal, karena saat itu korban bilang kalau akan menjual mobil untuk bayar hutang. Padahal mobil itu dipakai sama pelaku," kata Krishna.

Pengungkapan kasus ini bermula pada keterangan keluarga korban yang mengatakan kalau Rian memiliki teman dekat bernama Andy Wahyudi yang diketahui bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan di Jatibening, Bekasi.

" Kami kemudian ke rumahnya AW dan kita melihat ada mobil korban di rumahnya," ujarnya.

Setelah itu, penyidik dan keluarga menanyakan ke Andy perihal keberadaan Rian. " Saat itu dia bilang tidak mengetahuinya, kalau mobil memang dipakai olehnya."

Namun, polisi tidak percaya begitu saja. Kemudian menanyakan di mana mobil itu dibeli hingga akhirnya ditemukan showroom di kawasan Depok. Ketika dicek, ternyata BPKB mobil tersebut sudah diambil oleh Andi dengan menggunakan surat kuasa yang ternyata palsu.

Dalam pemeriksaan, Andi mulanya tidak mengaku membunuh Rian. Pengakuan baru disampaikan pada pertengahan Juli 2015.

" Tersangka akhirnya mengaku telah membunuh korban di Hotel Cipaganti di Garut, Jawa Barat pada tanggal 30 Oktober 2014. Polisi kemudian mengecek ke Polres Garut apakah ada penemuan mayat di hotel tersebut pada tanggal tersebut dan ternyata memang ada," ujar Krishna.

5 dari 5 halaman

Di Hadapan Ibunda, Pelaku Akui Bunuh Sekretaris Bos XL

Di Hadapan Ibunda, Pelaku Akui Bunuh Sekretaris Bos XL © Dream

Di Hadapan Ibunda, Pelaku Akui Bunuh Sekretaris Bos XL

Dream - Pembunuh sekretaris bos PT XL Axiata, Andi Wahyudi bersikukuh membantah melakukan pembunuhan. Tapi saat polisi menghadirkan ibunda pelaku, pria yang sudah ditahan sejak 9 Juli itu mengakui membunuh kekasihnya yang juga janda dua anak itu, Hayriantira.

Sebelumnya, tersangka yang sudah ditahan sejak 9 Juli lalu tidak pernah mengakui telah membunuh Rian. Hingga pada 5 Agustus, Andi mengakui telah membunuh sang kekasih setelah dipertemukan dengan ibu kandungnya.

" Kami sudah lakukan berbagai cara untuk mendapat pengakuannya, tapi dia tetap tidak mengakui hingga kami melakukan pendekatan melalui keluarganya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti, Kamis 6 Agustus 2015.

Setelah satu bulan ditahan atas pemalsuan dokumen, penyidik kemudian membujuk sang ibu untuk menanyakan langsung kepada Andi.

Saat dipertemukan dan ditanya oleh ibunya apakah Andi membunuh Rian, pelaku langsung menangis, memeluk ibunya, lalu mengakui telah membunuh Hayriantira di sebuah hotel di Garut, Jawa Barat.

Rian dinyatakan hilang oleh keluarga dengan melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015 setelah tak bisa dihubungi sejak November 2014.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengetahui mobil milik korban ternyata sudah berada di tangan Andi. Tapi saat itu, Andi tak mau mengakui bahwa ia telah membunuh Hayriantira.

Dia mengaku mobil itu memang didapatkan dari Rian, namun lantaran korban punya hutang kepadanya. Dari situ polisi menelusuri soal mobil itu.

Ternyata diketahui bahwa mobil itu dibeli cash oleh korban di sebuah showroom di Depok. Tapi, pada Februari 2015, Andi mengambil BPKB mobil itu dengan surat kuasa dari korban. Padahal Hayriantira sudah hilang sejak November 2015.

Polisi menganalisa surat kuasa itu, lalu oleh Puslabfor dinyatakan bahwa tanda tangan Hayriantira di surat kuasa dipalsukan.

Lagi-lagi Andi belum mau mengakui ia membunuh Rian. Polisi juga belum bisa membuktikan Andi membunuh, sebab tidak diketahui di mana jenazah korban berada.

Oleh karena itu, pada 9 Juli Andi ditahan atas tuduhan pemalsuan surat. Nyaris 1 bulan ditahan, pelaku akhirnya mengaku telah membunuh korban di daerah Garut, Jawa Barat pada 30 Oktober tahun lalu. (Ism) 

Beri Komentar