Dokter Li Wenliang, Yang Memperingatkan Wabah Virus Berbahaya Mendapatkan Maaf (Foto: Shanghaiist)
Dream - Li Wenliang, dokter yang ditangkap karena dituduh menyebar hoaks setelah mengungkap bahaya virus corona, akhirnya menerima keadilan dari pemerintah China. Keadilan itu datang enam minggu setelah kematian dokter 34 tahun tersebut.
Pada awal Januari 2020, Li merupakan satu dari delapan wishtleblower yang dipanggil polisi di Wuhan karena dituduh " menyebarkan desas-desus" tentang virus misterius di Pasar Makanan Laut Huanan.
Menurut Shanghaiist, dokter mata yang meninggal karena virus corona itu mengirim pesan WeChat pada 30 Desember 2020 dan memperingatkan alumni sekolah kedokterannya untuk mengambil tindakan pencegahan. Dia juga meminta para alumni mengenakan pakaian pelindung setelah tujuh pasien dari pasar makanan laut didiagnosis dengan " SARS" .
Di kantor polisi, Li terpaksa menandatangani surat, yang menyatakan bahwa dia akan " mengindahkan nasihat polisi" dan " menghentikan perilaku ilegalnya" atau harus berhadapan dengan hukum.
Lebih dari sebulan kemudian, ratusan orang meninggal karena virus corona. Termasuk Li.
Kematiannya memicu duka sekaligus kemarahan publik kepada pemerintah China. Ksedihan dan kemarahan melonjak di internet ketika kerumunan kecil berkumpul di luar rumah sakit Li. Mereka meninggalkan karangan bunga, sementara penduduk yang sedang dikarantina meniupkan peluit dari jendela mereka.
Li menjadi wajah kemarahan publik yang meningkat karena sikap pemerintah pada awalnya menangani wabah virus dinilai kurang serius. Beberapa hari setelah kematian Li, Komisi Pengawas Nasional membuka penyelidikan tentang apa yang terjadi padanya.
Hasil penyelidikan itu diumumkan pada Kamis, 19 Maret 2020. Pemerintah China menyatakan bahwa Li telah bertindak berani sementara polisi Wuhan telah bertindak " tidak tepat" dengan menghukumnya. Hasil penyelidikan juga merekomendasikan bahwa pemerintah setempat harus memperbaiki masalah ini.
Sebagai tanggapan, polisi Wuhan telah mencabut teguran terhadap Li dan mengeluarkan " hukuman disipliner" terhadap dua petugas yang terlibat dalam masalah ini, dan meminta maaf kepada keluarga Li.
Dream - Seorang dokter asal China yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama mengenai wabah virus Corona Wuhan dikabarkan telah meninggal dunia. Li Wenliang, 34 tahun, tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan.
People's Daily melaporkan Li meninggal pada Jumat, 7 Februari 2020 pukul 02.58 waktu Indonessia. Meski demikian laporan BBC menunjukkan adanya perbedaan catatan kematian Li.
Global Times, People's Daily, dan media China lainnya telah melaporkan kematian Li sebelumnya pada Kamis, 6 Februari 2020.
Li awalnya dinyatakan meninggal pada pukul 21.30 waktu setempat dan berita itu memicu gelombang reaksi populer di Weibo. People's Daily mengirim tweet yang mengatakan kematian Li telah memicu " kesedihan nasional" .
Tetapi, Global Times mengatakan Li dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan oksigenasi membran ekstra-korporeal (ECMO) yang membuat jantung seseorang memompa dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.
Wartawan dan dokter di tempat kejadian, yang tidak ingin nama mereka digunakan, mengatakan kepada BBC dan media lain bahwa pejabat pemerintah telah campur tangan.
Media resmi telah diberitahu untuk mengganti laporan mereka dengan mengatakan bahwa dokter itu masih dirawat.
Sebagian besar dari mereka yang meninggal dunia karena coronavirus berusia di atas 60 tahun atau menderita kondisi medis lain, menurut otoritas kesehatan China. Sejarah medis Li tidak diketahui.
Dilaporkan BBC, Li mengirimkan peringatan munculnya wabah virus Corona kepada sesama petugas medis pada 30 Desember 2019 melalui Weibo. Tetapi, peringatan itu direspon berbeda oleh polisi. Li ditangkap polisi agar berhenti membuat peringatan palsu.
Saat ini, berdasarkan data John Hopkins University-Centre for System Science of Engineering (JHU-CSSE) sebanyak 638 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara yang terinfeksi tercatat 31.377 orang.
Virus Corona Wuhan menyebabkan infeksi pernapasan akut dan demam, serta diikuti batuk kering.
Sebagian besar dari mereka yang meninggal dunia karena coronavirus berusia di atas 60 tahun atau menderita kondisi medis lain, menurut otoritas kesehatan China. Sejarah medis Li tidak diketahui.
Dilaporkan BBC, Li mengirimkan peringatan munculnya wabah virus Corona kepada sesama petugas medis pada 30 Desember 2019 melalui Weibo. Tetapi, peringatan itu direspon berbeda oleh polisi. Li ditangkap polisi agar berhenti membuat peringatan palsu.
Saat ini, berdasarkan data John Hopkins University-Centre for System Science of Engineering (JHU-CSSE) sebanyak 638 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara yang terinfeksi tercatat 31.377 orang.
Virus Corona Wuhan menyebabkan infeksi pernapasan akut dan demam, serta diikuti batuk kering.
Kepada teman-temannya, Li hanya menulis pesan pendek tentang virus corona baru yang dilihatnya, " Aku hanya mengingatkan rekan-rekan di kampus untuk berhati-hati."
Dokter berusia 34 tahun yang bekerja di Kota Wuhan itu mengirim pesan tentang jenis virus corona baru secara pribadi.
Tapi hanya dalam beberapa jam, tangkapan layar dari pesan yang tanpa mengaburkan nama akunnya itu menjadi viral.
" Ketika saya melihat pesan itu viral, saya sadar bahwa itu di luar kendali saya dan saya mungkin akan dihukum," kata Li.
Dugaan Li ternyata benar. Segera setelah tangkapan layar pesannya viral, Li dituduh menyebarkan hoaks oleh polisi Wuhan.
Dia adalah salah satu dari beberapa dokter yang menjadi target polisi. Mereka ditangkap karena berusaha mengungkap virus mematikan di minggu-minggu awal wabah menyebar.
Sementara itu, pada hari yang sama saat Li mengirim pesan kepada teman-temannya, sebuah pemberitahuan darurat dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kota Wuhan.
Pemberitahuan itu mengatakan bahwa pasien dari pasar seafood Huanan mengalami 'pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya'.
Dalam pemberitahuan itu juga disebutkan larangan dan ancaman bagi mereka yang menyebarkan informasi tentang virus corona baru tanpa izin.
Pada dini hari tanggal 31 Desember 2019, otoritas kesehatan Wuhan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas wabah tersebut.
Setelah itu, Li dipanggil oleh pejabat di rumah sakitnya untuk menjelaskan bagaimana dia tahu tentang virus tersebut.
Kemudian pada hari itu, pihak berwenang Wuhan mengumumkan terjadinya wabah virus corona dan memperingatkan WHO. Tapi masalah Li tidak berakhir di sana.
Pada 3 Januari 2020, Li dipanggil ke kantor polisi setempat. Dia dituduh 'menyebarkan hoaks' dan 'mengganggu ketertiban sosial' terkait pesan yang ia kirimkan di grup WeChat.
Li kemudian harus menandatangani pernyataan, dia telah melakukan kesalahan dan berjanji tidak akan berbuat sesuatu yang melanggar hukum lagi.
Untungnya, Li diizinkan meninggalkan kantor polisi setelah satu jam diperiksa secara intensif terkait pengungkapan virus corona baru.
Li pun kembali bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan perasaan kecewa. Tidak ada yang bisa diperbuatnya. Semuanya harus menurut aturan yang berlaku.
Pada 10 Januari, setelah tanpa sadar merawat pasien dengan virus corona baru, Li mulai batuk dan demam pada hari berikutnya.
Dia dirawat di rumah sakit pada 12 Januari. Hari-hari selanjutnya, kondisi Li tambah memburuk sehingga dia dirawat di unit perawatan intensif.
Untuk bernapas Li sampai harus dibantu dengan oksigen. Pada 1 Februari, ia dinyatakan positif mengidap virus corona baru.
Li sangat menyayangkan sikap pemerintah China yang mengatakan sebelumnya bahwa virus corona baru tidak bisa menyebar dari manusia ke manusia lainnya.
" Saya masih heran mengapa pemberitahuan resmi (pemerintah) masih mengatakan tidak ada penularan dari manusia ke manusia, dan tidak ada petugas kesehatan yang terinfeksi."
Kini, kondisi Li mulai membaik selama berada di ruang karantina. Di Weibo, ribuan orang yang mengucapkan terima kasih kepada Li yang berani mengungkap soal virus mematikan ini.
" Dr Li, Anda seorang dokter yang penuh perasaan. Saya harap Anda sehat dan baik-baik saja," tulis seorang netizen.
Sementara netizen yang lain mengatakan seandainya peringatan Li tentang virus mirip SARS diperhatikan pemerintah Kota Wuhan.
" Seandainya Wuhan memperhatikan (peringatannya) saat itu, dan segera mengambil tindakan pencegahan," tulis yang lain.
Sumber: CNN.com
Advertisement
Menkeu Purbaya Mau Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?

BPOM Kembali Rilis 23 Produk Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya

Profesi Baru, Joki Kursi di KRL Jabotabek Tarifnya Mulai Rp10.000

Tren Makan Nasi Pakai Americano di Korea, Penasaran Coba?

Penutup Megah “The Race of Rising Stars”: Kilas Balik IHR Piala Raja HB X 2025


Profauna Indonesia Aktif Lestarikan Hutan & Lindungi Satwa Liar Sejak 1994


Kreativitas Anak Bangsa, Kenalan Sama Komunitas Seni Nan Tumpah dari Padang

Impian Banget, Perusahaan Ini Doyan Bagi Emas ke Karyawan Tiap Tahun


BPOM Kembali Rilis 23 Produk Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya

Profesi Baru, Joki Kursi di KRL Jabotabek Tarifnya Mulai Rp10.000