Kasus Vaksin Selebgram Helena Lim, Pemprov DKI Turun Tangan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Minggu, 14 Februari 2021 06:01
Kasus Vaksin Selebgram Helena Lim, Pemprov DKI Turun Tangan
Helena Lim sedang ditangani kepolisian guna menyelidiki titik kesalahan.

Dream - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menurunkan inspektorat untuk mengecek kasus selebgram Helena Lim yang mendapatkan vaksinasi virus Corona.

Hal itu menjadi kontroversi, lantaran perempuan dengan julukan Crazy Rich Jakarta Utara itu, bukanlah termasuk dalam kategori prioritas penerima vaksin Covid-19.

Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria menyampaikan terkait kasus Helena Lim sedang ditangani kepolisian, guna menyelidiki titik kesalahan dari kasus tersebut.

" Soal Helena Lim sekarang kan sudah diatasi pihak polisi, mari kita tunggu hasilnya. Prinsipnya petugas kami sudah berikan melaksanakan tugas sebaik baik dan sesuai aturan SOP, dan nanti akan ketahuan siapa yang bersalah apalagi ada dari pemilik apotek, yang bersangkutan atau siapa," kata Riza kepada wartawan, akhir pekan lalu. 

1 dari 4 halaman

Selain itu, Riza mengatakan pihaknya juga tetap menerjunkan petugas inspektorat dari Pemprov DKI untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara internal kelembagaan.

" Kami internal sudah turunkan petugas inspektorat untuk lakukan pengecekan kembali. Internal kami lakukan, namun demikian nanti akan kami sampaikan setelah hasil pengecekan termasuk kita tunggu hasil dari polisi," jelasnya.

" Penting dipahami program vaksinasi gratis bagi semua, namun demikian karena vaksin itu bertahap dan prioritaskan kepada nakes (tenaga kesehatan) awal," tambahnya.

Sumber: merdeka.com

2 dari 4 halaman

Buntut Vaksin 'Crazy Rich' Helena Lim, Polisi Panggil Dua Pihak

Dream - Polisi menindaklanjuti viralnya di sosial media seorang selebgram atas nama Helena Lim yang mendapatkan vaksinasi virus Corona.

Hal itu jadi kontroversi lantaran perempuan dengan julukan Crazy Rich Jakarta Utara itu tidak masuk kategori prioritas penerima vaksin.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya memastikan, penyidik bergerak secara profesional menangani temuan tersebut. P

Pemeriksaan pun dijadwalkan terhadap pihak Puskemas dan apotek yang memberikan surat rekomendasi bagi Helena Lim.

" Kami merespons terkait video viral, terkait dengan seseorang yang diduga bukan tenaga kesehatan mendapatkan vaksin di Puskesmas Kebon Jeruk. Saat ini pihak dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat sudah mengirimkan undangan klarifikasi kepada yang pertama pihak puskesmas, yang kedua ke pihak apotek bumi," tutur Arsya saat dikonfirmasi, Rabu 10 Februari 2021.

3 dari 4 halaman

Polisi Lakukan Penyidikan

Menurut Arsya, pemeriksaan tersebut dimaksudkan agar penyidik mendapatkan gambaran yang lebih jernih atas peristiwa yang terjadi. Termasuk menelusuri ada tidaknya tindak pidana dalam kejadian tersebut.

" Jadi saat ini masih berupa lidik ya, kami dapatkan informasi. Saat proses awal, jadi menurut saya perlu saya sampaikan masih terlalu dini. Nanti setelah mereka datang memberikan klarifikasi, nanti akan kita sampaikan lebih lanjut," kata Arsya.

Sebelumnya, viral di media sosial, video Helena Lim yang mendapat julukan Crazy Rich Jakarta Utara tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk.

Hal ini terungkap lewat unggahan Instagram stories dokter spesialis penyakit dalam yang juga penyintas Covid-19, RA Adaninggar Primadia Nariswari, @ningzsppd, pada Senin 8 Februari 2021.

Video berdurasi singkat ini pun viral di media sosial dan tuai komentar warganet. Tak ketinggalan, dokter Tirta juga memberi komentar terkait kasus ini.

4 dari 4 halaman

Klarifikasi Dinkes Jabar

Menanggapi kasus ini, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat memberi klarifikasi. Kristi Wathini selaku Kasudin Kesehatan Jakarta Barat menyebut, Helena Lim berserta keluarga termasuk ke dalam kategori orang yang mendapatkan prioritas vaksin Covid-19.

" Mereka masing-masing membawa surat keterangan bekerja di apotek. Dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas pertama," ujar Kristi Wathini selaku Kasudin Kesehatan Jakarta Barat pada Senin, 8 Februari 2021.

Sumber: liputan6.com

Beri Komentar