Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah Menerima Kunjungan Warga Terdampak Banjir (Istimewa)
Dream - Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dikenal sebagai daerah langganan banjir. Sedikitnya, tiga nagari (desa) di kecamatan tersebut kerap terendam air setiap kali hujan besar turun.
Menanggapi keluhan masyarakat soal banjir, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menyatakan segera melakukan penanganan. Dalam waktu dekat, langkah yang dijalankan berupa penanganan tanggap darurat.
" Insya Allah mulai dikerjakan dalam minggu ini yang penting masyarakat terlindungi dari luapan air sungai selama ini," ujar Mahyeldi saat bertemu dengan tokoh masyarakat di Istana Gubernur pada Kamis kemarin.
Langkah tanggap darurat tersebut antara lain pemasangan geobag (karung pasir) dan bronjong di sepanjang aliran batang sako. Untuk hal ini, dianggarkan biaya sebesar Rp300 juta dalam pos Biaya Tak Terduga, diambilkan dari BPBD, Dinas PSDA dan Bina Konstruksi Sumbar.
" Sedangkan untuk jangka panjangnya, Dinas PSDA telah melakukan perencanaan dan mengusulkan kegiatan ke pemerintah pusat tahun 2022 sebesar Rp500 miliar," kata dia.
Untuk total kebutuhan anggaran pembangunan pada 2022, kata Mahyeldi, mencapai Rp1,2 triliun. Pihaknya juga telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Selain itu, Mahyeldi juga memperhatikan kondisi masyarakat terdampak bencana. Sejumlah bantuan sudah dikirimkan seperti beras dan kebutuhan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
" Kita telah telepon dan perintahan Dinas Sosial Provinsi untuk segera turun ke lapangan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir tersebut di tiga nagari di Kecamatan Ampek Hulu Tapan," kata Mahyeldi.
Tak hanya itu, dia juga sudah menelepon Kepala Dinas Pendidikan Sumbar untuk memastikan proses belajar mengajar pada pelajar terdampak bencana bisa tetap berjalan. Juga agar persiapan para pelajar menghadapi ujian tidak terganggu.
" Dinas pendidikan juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan dengan kementerian terkait proses belajar mengajar serta persiapan ujian untuk tiga nagari yang terkena bencana banjir tersebut," ucap Mahyeldi.
Mahyeldi pun meminta dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan normalisasi sungai. Terutama persoalan lahan yang terdampak kegiatan.
" Sehingga pelaksanaan pembangunan itu dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan," harap Mahyeldi.
Pimpinan rombongan masyarakat Tapan, Cendra Hardi Nurba, mengatakan banjir besar pada Selasa dan Minggu, 11 dan 16 Mei 2021 mengakibatkan 866 unit rumah warga di dua kecamatan, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan, terendam air setinggi 0,5-2,5 meter. Banjir juga merendam sawah padi seluas 1.275 ha, sawah palawija 303 ha.
" Aliran batang Tapan sekarang karena banjir besar telah beralih masuk ke perkampungan masyarakat yang melintasi Nagari Binjai Tapan, dan Nagari Kampuang Tangah Tapan," kata Cendra.
Kerugian lain, kata Cendra, sebanyak 5 unit rumah hanyut dan roboh. Dua unit jembatan rusak dan putus, tujuh unit fasilitas pendidikan, lima unit sarana ibadah, dan tiga unit kantor pemerintahan mengalami kerusakan.
" Kunjungan kami masyarakat Tapan tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terkait persoalan banjir yang selalu mendera 11 nagari sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat yang terdampak, baik dari sisi fisik maupun psikis dan troma," ucap dia.
Advertisement
Update Terbaru Korban Banjir di Aceh: 156 Meninggal Dunia, Pengungsi Capai 478.847 Jiwa

Dampak Banjir Besar di Sumatera, Pemerintah Fokus Pemulihan Infrastuktur

Komunitas Muslim Indonesia di AS, Punya Masjid IMAAM Center yang Dulunya Gereja

Inara Rusli Polisikan Insanul Fahmi Karena Dibohongi Soal Status Pernikahan



Pemerintah Kirim 11 Helikopter ke Wilayah Aceh dan Sekitarnya
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Curah Hujan Masih Tinggi, Aceh Ditetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Survei: Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Baru 65,4%

Hore! KAI Tawarkan Diskon 30 Persen Libur Nataru, Berikut Daftar Lengkap Kereta dan Syaratnya

Update Terbaru Korban Banjir di Aceh: 156 Meninggal Dunia, Pengungsi Capai 478.847 Jiwa

Dampak Banjir Besar di Sumatera, Pemerintah Fokus Pemulihan Infrastuktur

Komunitas Muslim Indonesia di AS, Punya Masjid IMAAM Center yang Dulunya Gereja