Dream – Salah satu alat bukti yang dipersiapkan oleh keluarga untuk membebaskan Pegi Setiawan alias Perong dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon adalah catatan pembayaran di tempat kerja proyek pembangunan rumah di Bandung. Catatan itu telah diperlihatkan oleh kuasa hukum Pegi, Dendi Rukmantika.
Dalam catatan itu terlihat rincian pembayaran proyek pembangunan rumah kepada para pekerja. Menurut Dendi, kepala pemborong proyek itu adalah ayah Pegi, Rudi.
Dalam catatan itu terlihat daftar pembayaran dari pemilik rumah kepada kepala pemborong. Pada catatan itu terlihat beberapa bulan pembayaran dengan jumlah berbeda-beda.
Salah satu catatan itu menunjukkan bahwa uang pembayaran itu diterima oleh kepala pemborong pada tanggal 26 Agustus 2016, sehari sebelum pembunuhan Vina, yaitu tanggal 27 Agustus 2016.
kata Dendi.
Menurut dia, Rudi sebagai kepala proyek pembangunan itu selalu mengajukan kasbon kepada pemilik rumah untuk pembayaran gaji para kuli. Pada Agustus itu, Rudi mengajukan kasbon pada 26 Agustus 2016 sebagaimana tertera dalam catatan tersebut.
“Orangtua Pegi selaku kepala pemborong, 26 Agustus, pak Rudi kasbon kepada si pemilik rumah,” kata Dendi.
Pada catatan itu tertulis pada saat itu kasbon tertulis Rp5,3 juta. Uang itu untuk pembayaran delapan kuli, termasuk Pegi.
Menurut Dendi, pembayaran gaji pada para kuli dilakukan pada tanggal Sabtu malam, tanggal 27 Agustus 2016. Sedangkan pada Sabtu pagi hingga sore, para kuli –termasuk Pegi– masih bekerja dari pagi hingga petang.
“Tanggal 27 Agustus hari Sabtu bekerja dari pukul delapan sampai pukul setengah enam sore,” tutur Dendi.
Gaji itu, tambah dia, diberikan pada pukul tujuh malam pada 27 Agustus 2016. “Sekitar pukul tujuh malam ini [Rudi –ayah Pegi] menggaji para karyawan,” tutur Dendi.
Setelah gajian, salah satu kuli bernama Suharsono alias Bondol pulang ke Cirebon. Dia diantar oleh tiga orang teman, termasuk Pegi dan adiknya, Robi.
Pada 27 Agustus 2016 pukul delapan malam, Pegi dan dua temannya mengantar Suharsono alias Bondol naik angkot ke Terminal Cicaheum.
“Dari terminal Cicaheum berangkat ke Cirebon naik bis. Jadi saat itu pukul delapan malam Pegi masih antar Bondol,” tegas Dendi.
Bondol akhirnya tiba di Cirebon sekitar pukul sebelas malam. Dia mengaku melihat sebuah peristiwa dan mengiranya sebuah kecelakaan lalulintas.
Baca selengkapnya:
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN